Konten dari Pengguna

Hereditas dan Lingkungan pada Anak

Daviq Afrizal
Nama Lengkap: Daviq Afrizal Umur: 20 Tahun Status: Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
27 Oktober 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daviq Afrizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto diambil pada tanggal 27 September 2024, di Pondok Pesantren Terpadu Ibnunnafis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto diambil pada tanggal 27 September 2024, di Pondok Pesantren Terpadu Ibnunnafis
ADVERTISEMENT
Artikel ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan yang saya tempuh di semester 3, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ilmu serta pengetahuan yang saya dapat ini hasil dari penjelasan ibu Maolidah M. Psi.
ADVERTISEMENT
Hereditas adalah setiap individu membawa sifat-sifat bawaan yang diwariskan dari orang tua, baik fisik maupun psikologis. Faktor genetik ini mempengaruhi berbagai aspek seperti kecerdasan, kepribadian, dan kapasitas fisik. Sifat-sifat yang diwariskan bersifat struktural, seperti potensi intelektual atau kemampuan fisik, tetapi memerlukan lingkungan yang tepat untuk berkembang optimal. Kehidupan manusia dipengaruhi oleh hereditas, lingkungan dan kehendak bebas atas kuasa Tuhan. Lingkungan yang buruk adalah pengaruh eksternal yang mempengaruhi fitrah tauhid yang positif. Sama halnya lingkungan yang baik juga akan berpengaruh. Hal ini yang dimaksud adalah Pendidikan Islam.
Manusia adalah makhluk yang termulia di antara makhluk-makhluk yang lain dan ia dijadikan oleh Allah dalam sebaik-baik bentuk/kejadian, baik fisik maupun psikisnya, serta dilengkapi dengan berbagai alat potensial dan potensi-potensi dasar (fitrah) yang dapat dikembangkan dan diaktualisasikan seoptimal mungkin melalui proses pendidikan (Muhaimin, 2008). Perkembangan yang terjadi pada setiap manusia dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan tempat tinggalnya (Purwa Atmaja Prawira, 2012). Hereditas merupakan kekuatan yang terbawa atau yang diturunkan dari generasi tua kepada generasi muda melalui perantara sel-sel benih, bukan melalui sel-sel somatis atau sel-sel badan. Hereditas ini terjadi melalui proses genetis (Wasti Soemanto, 2011).
ADVERTISEMENT
Adapun tiga teori tentang hereditas yang paling populer, yakni:
1. Aliran Nativisme. Aliran ini meyakini bahwa yang menentukan sukses atau tidaknya suatu pendidikan adalah faktor lingkungan, bakat, motivasi dan faktor lain yang berasal dari dalam diri seseorang. Dalam pengertian ini, menurut sekolah ini, lingkungan tidak berperan dalam mendukung keberhasilan atau kegagalan akademik. (Abudin Nata, 2016).
2. Aliran empiris. Aliran ini meyakini bahwa faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan akademik adalah faktor lingkungan. Menurut pandangan ini, lingkungan yang baik akan menghasilkan calon-calon yang berpendidikan. (Abudin Nata, 2016).
3. Aliran konvergensi. Aliran ini berpendapat bahwa faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pendidikan adalah faktor internal berupa bakat, kecerdasan dan motivasi siswa serta faktor eksternal berupa sifat lingkungan. Keterampilan dan kemampuan siswa yang dipadukan dengan lingkungan yang baik menjadikan mereka calon yang baik. (Abudin Nata, 2016).
ADVERTISEMENT
Secara umum mengenai pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan, karakteristik individu, dan juga memahami bahwa efek pertumbuhan dapat dilakukan oleh alam. Meskipun kuatnya pengaruh rangsangan lingkungan yang diterima organisme, pertumbuhan setiap organisme tidak boleh melebihi batas yang ditentukan oleh faktor keturunan, contohnya:
1. Sekeras apa pun Anda melatih seekor monyet, ia tidak akan sama dengan manusia.
2. Lingkungan dapat mengubah pengaruh keturunan. Lingkungan yang buruk dapat mengubah sifat-sifat baik yang diwariskan seseorang karena ia dibesarkan di lingkungan tersebut.
3. Tidak ada kondisi atau perilaku yang tidak ditentukan oleh faktor alam atau keturunan. Lingkungan dan keturunan mempengaruhi perilaku. Dengan kata lain, apa yang dapat dilakukan seseorang ditentukan oleh faktor keturunan, sedangkan lingkungan menentukan apa yang akan dilakukan seseorang.
ADVERTISEMENT
4. Faktor lingkungan kurang berperan dalam membentuk ciri fisik. Namun berbuat lebih banyak untuk menciptakan karakter dan gaya.