Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
3 Alasan Rusaknya Terumbu Karang di Indonesia
27 Januari 2024 15:39 WIB
Tulisan dari Davlin Karnadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wilayah terumbu karang di Indonesia sebesar 51.020 km², Indonesia menjadi tempat bagi 17,95% terumbu karang di seluruh dunia. Ribuan spesies ikan, moluska, dan organisme lainnya yang hidup di sekitarnya, terumbu karang Indonesia adalah harta karun bawah laut yang tak ternilai. Namun, kondisi terumbu karang di Indonesia semakin memprihatinkan karena berbagai faktor, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Pengambilan Karang secara Ilegal
2. Penggunaan Bom untuk Menangkap Ikan
Praktik penggunaan bom atau bahan peledak dalam penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan merusak terumbu karang dengan cara merusak struktur fisik karang dan membunuh organisme laut yang hidup di sekitarnya.
3. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses ketika material seperti tanah, pasir, dan lumpur mengalir dari daratan ke laut dan menumpuk di atas terumbu karang. Hal ini dapat menyebabkan pendangkalan, menyebabkan karang mati karena kekurangan cahaya matahari, dan merusak terumbu karang.
Semua faktor ini bersama-sama berkontribusi pada kerusakan terumbu karang di Indonesia, dan tindakan perlindungan dan konservasi perlu diambil untuk mengatasi masalah ini.
Kondisi Buruk Terumbu Karang Indonesia
Menurut data dari tahun 2019, sebagian besar terumbu karang di Indonesia masih dalam keadaan buruk. Dari 1.153 lokasi terumbu karang yang tercatat, 33,82 persen (390 lokasi) berkategori buruk, 37,38 persen (431 lokasi) berkategori sedang, dan hanya 22,38 persen berkategori baik (258 lokasi). Bahkan lebih memprihatinkan, hanya 6,42 persen atau 74 lokasi terumbu karang yang berkategori sangat baik. Hal ini menggarisbawahi pentingnya tindakan segera untuk melindungi dan memulihkan terumbu karang kita.
Kesimpulannya, terumbu karang Indonesia yang besar merupakan aset bawah laut yang tak ternilai. Meskipun demikian, kerusakan yang disebabkan oleh pengambilan karang ilegal, penggunaan bom dalam penangkapan ikan, dan sedimentasi telah merusak ekosistem terumbu karang. Data tahun 2019 mengindikasikan bahwa sebagian besar terumbu karang masih dalam kondisi buruk. Oleh karena itu, upaya konservasi yang segera dan kolaboratif menjadi suatu kewajiban untuk menjaga dan memulihkan keberlangsungan terumbu karang ini, menjadikan perlindungan terumbu karang sebagai prioritas yang mendesak.
ADVERTISEMENT