Konten dari Pengguna

Kisah Sukses Tara Arts di YouTube

Daffa Azzahran Setiawan
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sedang belajar menulis di internet.
9 Desember 2022 22:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daffa Azzahran Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tara Arts sedang menghadiri acara game God Of War di Kota Tua. Sumber: Foto pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Tara Arts sedang menghadiri acara game God Of War di Kota Tua. Sumber: Foto pribadi.

Awal Mula Memulai YouTube

ADVERTISEMENT
Perjalanan dimulai ketika mulai menggunakan Youtube sejak tahun 2009. Pada tahun tersebut, YouTube belum menjadi tempat yang menghasilkan pundi-pundi uang, melainkan hanya menjadi sebuah wadah di mana orang-orang bisa mengunggah konten video dengan kreativitasnya masing-masing. Pada saat itu, akun YouTube pertama yang dibuat bernama Tara Arts Magic, channel ini dibuat untuk mempromosikan toko sulap. Di channel ini, berbagai alat peralatan sulap yang dijual ditunjukan sedemikian rupa. Berbagai trik sulap pun ditunjukan untuk menarik minat para pembeli, sudah merupakan suatu cita-cita untuk menjadi seorang pesulap. Dari cita-cita itulah akhirnya dimulai dengan membuka usaha toko sulap.
ADVERTISEMENT
Tahun 2010, di samping sibuknya mengurus toko sulap, tidak lupa pula untuk melanjutkan pendidikan ke universitas ternama di Jakarta, yaitu Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Jurusan seni rupa diambil karena kesukaan dan hobi menggambar komik pada saat di masa sekolah. Seiring berjalannya kuliah, konsistensi dalam mengunggah video mengenai peralatan sulap tetap dilakukan di akun YouTube Tara Arts Magic. Sampai-sampai banyak orang-orang yang tertarik dengan cara dalam mempromosikan alat sulap ini di YouTube, yang pada akhirnya banyak yang minta diajari mengenai platform YouTube ini. Akun YouTube Tara Arts Magic semakin naik ketika saat itu ada acara sulap terkenal Deddy Corbuzier, yaitu acara The Mentalist. Berkat acara The Mentalist, penjualan toko berkembang dengan pesat bahkan dalam seminggu permintaannya bisa lebih tinggi dari pada biasanya. Namun sayangnya, kesuksesan itu tidak bertahan lama. Ketika acara The Mentalist selesai, penjualan toko sulap pun ikut menurun yang akhirnya menyebabkan toko sulap mengalami gulung tikar.
ADVERTISEMENT

Mulai Belajar Membuat Animasi dan Film Pendek

Setelah mengakhiri usaha toko sulap, channel baru dibuat lagi dengan nama Tara Arts Movie. Di channel ini konten yang diunggah berupa film-film pendek, tutorial sinematografi, animasi visual efek serta bagaimana proses di balik layar mengenai pembuatan film-film tersebut. Video pertama yang diunggah di channel Tara Arts Movie adalah video film pendek berjudul Bearminator yang merupakan parodi dari film Terminator. Film ini diperani oleh sang adik Gema, dan sepupu yang bernama Alip. Berdasarkan wawancara di acara talkshow Kick Andy, pembuatan film ini hanya dengan kamera saku yang berkualitas rendah milik ibu (duniagames.co.id, 2019).
Setelah membuat video film pendek pertama, pembelajaran dan latihan pun terus dilakukan untuk memperdalam ilmu tentang sinematografi dan animasi visual efek. Untuk mempelajari ilmu-ilmu mengenai sinematografi tidak perlu melakukan kursus khusus, melainkan hanya dengan mencari tutorial dari YouTube dan mempelajarinya secara otodidak. Di samping mengembangkan skill sinematografi, diperlukan juga mengumpulkan modal untuk membeli peralatan syuting yang lebih canggih dan memadai agar dapat menghasilkan suatu film yang bagus. Setelah menguasai dasar-dasar sinematografi, mulailah membuat konten-konten mengenai film pendek lainnya. Namun di film-film pendek ini sedikit unik, karena video film ini dipadukan dengan animasi dinosaurus. Pada saat itu animasi dinosaurus yang dibuat cukup realistis dan hampir setara dengan film-film papan atas pada masanya. Bahkan yang membuat channel Tara Arts Movie dikenal, yaitu karena video animasi dinosaurusnya. Motivasi membuat banyak video mengenai animasi parodi dinosaurus ini karena terinspirasi dari film Jurassic Park, film yang ditonton semasa kecil.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2011, terdapat sebuah kompetisi film bernama Good Day Schoolicious, kompetisi ini diikuti dari tingkat sekolah hingga universitas. Hadiah yang ditawarkan cukup menarik, yakni kamera keluaran merek Canon yang terbaru pada saat itu dan sejumlah uang tunai. Dengan hadiah yang menggiurkan, sudah cukup termotivasi untuk memenangkan kompetisi tersebut. Pembuatan film ini dibuat dengan kerja keras dan sebaik mungkin, karena film yang ditayangkan harus berdurasi kurang lebih 10 menit. Kompetisi ini menjadi tantangan tersendiri, karena sebelumnya hanya terbiasa membuat film pendek yang berdurasi sekitar 1-3 menit. Dalam proses pembuatannya pun cukup sulit, terutama ketika sedang dalam tahap proses editing. Karena komputer yang dimiliki pada saat itu selalu mati setiap 10 menit mengunggah videonya, hal ini disebabkan oleh spesifikasi komputer yang kurang memadai saat itu. Namun hal itu tidak menjadikan sebuah alasan untuk menyerah dalam menyelesaikan filmnya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya film yang dikerjakan selesai dibuat dengan judul Bridge to Dinosauria dan siapa sangka, ternyata film inilah yang mendapatkan juara satu di kompetisi tersebut. Juri yang menilai lomba film pun terkejut, karena film yang mendapatkan juara satu ini hanya dibuat oleh dua orang saja. Sementara juara-juara yang lain merupakan suatu tim yang terdiri dari beberapa kru. Akhirnya hadiah yang diinginkan pun didapatkan yakni kamera merek Canon dan sejumlah uang tunai serta sertifikat.

Dihubungi Oleh Steven Spielberg dan YouTube

Setelah berprestasi memenangkan kompetisi film, semangat terus meningkat untuk mengunggah video-video animasi dinosaurus di channel Tara Arts Movie. Bahkan video animasi dinosaurus ini mulai dikenal secara luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Forum-forum luar negeri banyak yang membagikan hasil video dinosaurus Tara Arts Movie, sampai produser dari film Jurassic Park sendiri yakni Steven Spielberg, secara pribadi menghubungi untuk menawarkan kerja sama dengannya karena hasil video dinosaurus yang cukup menakjubkan. Ini merupakan apresiasi paling tinggi yang pernah didapatkan Tara Arts Movie.
ADVERTISEMENT
Sebulan setelah itu, perwakilan pihak YouTube dari Los Angeles David Spates, menawarkan monetisasi untuk channel Tara Arts Movie. Monetisasi di sini berarti menjadikan channel YouTube tersebut menjadi ada iklan dan menghasilkan uang. Persetujuan pun dilakukan untuk bekerja sama langsung dengan pihak YouTube dan ini menjadikan Tara Arts Movie sebagai mitra YouTube pertama di Indonesia. Setelah channel YouTube berpenghasilan, kegiatan pendidikan kuliah diputuskan untuk berhenti dan kemudian serius menekuni pekerjaan baru di YouTube. Tidak lupa juga mengajak Gema untuk ikut serta membuat channel YouTube dan bekerja sama. Hingga saat ini, Tara Arts menjadi salah satu panutan dalam YouTube gaming Indonesia yang selalu menjadi inspirasi bagi para Youtuber lainnya.
Dari kisah sukses yang telah disampaikan ini, diharapkan dapat menginspirasi khususnya kaum muda untuk menggapai cita-cita atau impian yang diharapkan dengan penuh semangat dan kesungguhan. Karena usaha tidak akan mengkhianati hasil.
ADVERTISEMENT
Sumber Rujukan:
Krisdianto, Dwi. “Youtuber, Profesi Jaman Kreatif Yang Menggiurkan.” Teman Takita.Com. http://temantakita.com/youtuber-indonesia-profesi-jaman-kreatif/.
Rachman, Vicky. “Duo Kakak-Adik Peraup Untung Di YouTube.” Swa.Co.Id. Last modified 2015. https://swa.co.id/swa/headline/duo-kakak-adik-peraup-untung-di-youtube.
Syahdan. “[PROFIL] Mengenal Diwantara Anugrah Putra, Pemilik Channel Tara Arts Game Indonesia.” Duniagames.Co.Id. Last modified 2019. https://duniagames.co.id/discover/article/profil-channel-tara-arts-game-indonesia.
“Steven Spielberg Tara Arts.” Carakami.Com. Last modified 2022. https://carakami.com/steven-spielberg-tara-arts/.