Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Beberapa jam lagi, ribuan siswa Sekolah Menengah Atas akan menghadapi ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada hari ini, Selasa (16/5). Perasaan deg-degan menghampiri jelang ujian terbesar dalam hidup yang notabenenya mempengaruhi masa depanmu.
ADVERTISEMENT
Agar kamu lebih tenang menghadapi ujian, Dosen dan Psikolog Klinik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Bona Sardono untuk memberikan tipsnya.
Menurut Bona, ada tiga hal yang perlu diperhatikan saat akan mengerjakan soal SBMPTN .
"Jadi yang pertama liat upayanya seperti apa dulu. Kemudian yang kedua tenangkan diri mungkin dengan ritual-ritual tertentu atau dengan tarik napas, atau apa beda-beda kan tiap orang macam-macam. Kemudian yang ketiga atur strategi yang sudah dipelajari," kata Bona kepada kumparan (kumparan.com) via telepon, Selasa (15/5).
Bona mengatakan, yang pertama dilihat adalah upaya yang selama ini telah dilakukan. Jika sebelumnya tidak pernah berusaha, maka tidak perlu berekspektasi lebih. Tapi, bila sudah berupaya, setidaknya masih ada harapan.
Selain itu, ketika mengerjakan soal harus dalam kondisi yang tenang. Kondisi yang tenang diperoleh dari persiapan yang matang. "Kalau persiapannya sudah baik, sudah dirasa cukup untuk dipelajari apa yang selama ini diupayakan kebanyakan kan bisa dikerjakan juga pada hari H," ucap Bona.
ADVERTISEMENT
Strategi juga perlu diterapkan dalam menjawab soal SBMPTN . Ketika mengerjakan, peserta pasti mengetahui soal mana yang dijawab benar, salah, atau ragu. "Kalau ragu-ragu enggak usah dijawab. Kalau merasa benar, ya sudah isi," ujar Bona.
Namun bagaimana jika kamu masih sedikit trauma akan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN)?
Bagi Bona, kamu harus tahu apa yang kamu inginkan. Jika kamu ingin diterima di Perguruan Tinggi Nasional, kamu harus tetap berusaha walau dengan konsekuensi 50 persen probabilitas diterima dan tentunya 50 persen tidak diterima. Namun, jika kamu takut dan sama sekali tidak berusaha, yang pasti kamu tidak akan diterima.
"SBMPTN ini juga seperti persaingan. Persaingan ada yang menang ada yang kalah. Itu dulu didalami. Kalau gagal lagi kemudian tahun depan ingin coba lagi, silakan," ucap Bona.
ADVERTISEMENT
Pesan terakhir dari Bona, tidak lulus SBMPTN atau tidak lulus Perguruan Tinggi Negeri bukan akhir segalanya. Kamu tetap masih bisa menjalani hidup.