Konten dari Pengguna

PrimaKu Ikat Kerja Sama dengan IDAI, Perkuat Tumbuh Kembang Kesehatan Anak

Dear Moms
dedicated for all moms and moms-to be. Let’s share inspirations and positive vibes to our motherhood!
4 November 2021 15:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dear Moms tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Klinik Tumbuh Kembang Anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Klinik Tumbuh Kembang Anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
PT Cipta Medika Informasi (PrimaKu), aplikasi teknologi monitoring kesehatan anak terdepan dan terlengkap di Indonesia, secara resmi melakukan kerja sama eksklusif dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mempermudah orang tua di Indonesia dalam memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak sejak lahir secara berkala dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Melalui aplikasi PrimaKu, orang tua dapat memperoleh informasi yang diperlukan seputar tumbuh kembang dan kesehatan anak dengan praktis dan cepat dalam genggaman tangan. PrimaKu juga membantu dokter anak Indonesia dalam memberikan pelayanan optimal dengan melibatkan dokter anak dalam kegiatan pemantauan tumbuh kembang dan kesehatan anak lewat aplikasi.
dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) selaku Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan apresiasi dan komitmen IDAI untuk terus mendukung berbagai inisiatif dalam meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kesehatan anak sejak lahir seperti yang dilakukan oleh PrimaKu. Kehadiran teknologi ini akan memberi peluang besar dalam mempercepat dan memperluas akses layanan kesehatan anak bagi masyarakat. Kerja sama strategis dengan PrimaKu ini merupakan langkah konkret IDAI untuk terus meningkatkan kualitas kesehatan anak sejak lahir di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap aplikasi yang ditunjang dengan berbagai fitur ini akan memudahkan orang tua untuk mendapatkan informasi, memonitor perkembangan anak serta membuka akses terhadap tenaga medis dokter dengan mudah. Aplikasi PrimaKu dapat menjadi solusi utama dalam mengatasi keterbatasan informasi dan akses layanan kesehatan bagi orang tua di Indonesia,” jelas dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) melalui keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (4/11).
Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.) pencetus ide lahirnya aplikasi PrimaKu menambahkan, berkembangnya healthtech parentry di Indonesia menjadi salah satu hasil dari inovasi dan solusi parenting di kemajuan era digital. Kehadiran berbagai macam platform healthtech parentry harus semakin memudahkan new parents untuk memantau tumbuh kembang anak dan kesehatan anak sesuai usianya.
ADVERTISEMENT
PrimaKu hadir untuk menjadi solusi bagi setiap orangtua agar dapat memantau perkembangan anak dengan lebih mudah. Orang tua juga dapat berkonsultasi langsung dengan spesialis anak di aplikasi ini mengenai putra-putrinya sejak lahir.
“Aplikasi PrimaKu ditujukan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang tua di seluruh Indonesia agar dapat memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak secara berkala. Kita berharap PrimaKu juga dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya dalam melahirkan generasi yang sehat, kuat, hebat, dan unggul di dunia” kata Prof. Dr. dr Aman Bhakti Pulungan Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.) yang saat ini menjabat sebagai Executive Director International Pediatric Association dan President Asia Pacific Pediatric Association.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Aman B. Pulungan, Sp. A(K), FAAP, saat memberikan materi dalam seminar media dan live streaming Pekan ASi Sedunia, di Gedung IDAI, Kamis (1/8). Foto: Dian Rosalina
Data Profil Kesehatan Ibu dan Anak pada 2020 mencatat tingkat prevalensi stunting pada anak balita Indonesia di tahun 2019 sebesar 27,67 persen. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah Indonesia menargetkan prevalensi stunting anak balita tahun 2024 sebesar 14,00 persen. Data yang sama mencatat persentase anak umur 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap pada tahun 2020 baru mencapai 57,17 persen.
ADVERTISEMENT
Hal ini patut menjadi perhatian karena menjadi implikasi negatif di saat Indonesia telah menerapkan 1.000 hari pertama kehidupan sejak 2010 setelah Gerakan Scalling-up Nutrition di tingkat global. Oleh karena itu perlu upaya sistematis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan khususnya pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil sampai anak usia 2 tahun, terutama kebutuhan pangan, kesehatan, dan gizinya.
Muhammad Aditriya Indraputra, CFA, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) PT Cipta Medika Informasi mengatakan, PrimaKu merupakan pionir dan menjadi satu satunya aplikasi berbasis Healthtech Parentry di Indonesia. Melalui aplikasi ini orang tua dapat mengisi data medis anaknya dan juga rekomendasi dari dokter spesialis anak mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir.
ADVERTISEMENT
Aditriya mencontohkan, dengan memasukkan data tentang badan, berat badan, dan lingkar kepala, orang tua dapat mengetahui apakah tinggi, berat dan lingkar kepalanya normal atau tidak sesuai usia dan jenis kelaminnya. Data rekam medis tersebut akan terangkum menjadi satu grafik yang sangat mudah dipahami.
Untuk memperkaya referensi dan pemahaman tentang tumbuh kembang dan kesehatan anak, PrimaKu juga menghadirkan jadwal imunisasi, artikel kesehatan anak, konsultasi dengan dokter anak secara online, hingga berdiskusi dengan komunitas yang bergabung. PrimaKu sekaligus dapat menjadi alternatif pengganti buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) bagi ibu-ibu yang baru melahirkan.
“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan IDAI untuk bersama-sama dengan PrimaKu menghadirkan solusi bagi tumbuh kembang dan kesehatan anak Indonesia. PrimaKu akan terus berinovasi, memperluas informasi dan melakukan edukasi mengenai kemudahan akses terkait tumbuh kembang anak. Semua informasi tersebut didapat dengan mudah melalui one stop solutions aplikasi bagi kesehatan anak, PrimaKu,” jelas Aditriya.
ADVERTISEMENT