Sandra Dewi dan Tentang Anak Bicara Soal Pola Asuh Buah Hati

Dear Moms
dedicated for all moms and moms-to be. Let’s share inspirations and positive vibes to our motherhood!
Konten dari Pengguna
27 November 2021 14:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dear Moms tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sandra Dewi dan keluarganya Foto: Dok Instagram @sandradewi88
zoom-in-whitePerbesar
Sandra Dewi dan keluarganya Foto: Dok Instagram @sandradewi88
ADVERTISEMENT
Artis Sandra Dewi sudah dikaruniai dua buah hati. Oleh karenanya, ia mengakui bahwa terus belajar soal bagaimana mengasu anak.
ADVERTISEMENT
Meski sudah menjadi ibu, tidak lantas membuat aktris 38 tahun ini jadi lebih pintar dalam hal mengasuh anak. Hal itu dibuktikannya sejumlah hal potitif tentang pengasuhan anak baru diketahuinya setelah membaca platform khusus Tentang Anak.
''Saya adalah orang tua yang ingin banyak tahu tentang anak. Karena memang kita nggak pernah bisa lepas dari proses merawat dan membesarkan anak dengan baik," kata Sandra Dewi.
''Tapi, setelah berkenalan dengan Tentang Anak, Hal yang tadinya aku merasa sudah tahu, tapi ternyata aku malah nggak tahu apa-apa sebenarnya. Ini sangat membantu aku banget sebagai seorang ibu dan parent tentunya," dia menjelaskan.
Salah satu contoh yang baru diketahui Sandra Dewi terkait pemberian reward ke anak. Berdasarkan informasi yang diketahuinya, terlalu sering memberikan reward ke anak akan membuat si anak hanya berfokus pada reward yang dijanjikan.
ADVERTISEMENT
“Anak saya weekend sama kakek neneknya biar bonding juga sama mereka. Sabtu sama orang tua saya, Minggu sama mertua. Kalau di rumah kakek neneknya suka dikasih es krim, gorengan, coklat. Anak-anak malah nungguin kapan ketemu sama kakek neneknya. Karena mereka bisa makan es krim, coklat,” tuturnya.
Hal lain yang juga baru diketahui Sandra Dewi, ternyata kita, sebagai orang tua tidak boleh melarang anak menangis ketika ia terjatuh. Karena hal tersebut termasuk tindakan yang mengabaikan perasaan anak.
“Harusnya, ‘oh sakit ya ? Mananya yang sakit ?’ Kita harus menghargai. Dulu saya, ‘sudah jangan nangis nggak sakit kok’, pengin ngebesarin hatinya.Ternyata itu nggak boleh, kita harus bisa menghargai perasaan anak juga. Pas saya praktekkan anak saya merasa dihargai,” jelasnya.
Sandra Dewi dan anak pertamanya Raphael Moeis. Foto: Instagram/@raphaelmoeis

Terkait Pola Asuh di Tentang Anak

Aplikasi Tentang Anak didirikan oleh pasangan suami istri, dr. Mesty Ariotedjo Sp.A seorang dokter spesialis anak lulusan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dan Garri Juanda, lulusan Harvard Business School yang sebelumnya sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun di dunia teknologi.
ADVERTISEMENT
Keduanya juga menggandeng para pakar terpercaya di bidang masing-masing untuk membantu pertumbuhan ekosistem Tentang Anak seperti Grace Eugenia Sameve, M.A,M.Psi seorang psikolog lulusan terbaik Columbia University, dan Gianti Amanda S.Psi, Montessori.
Dipl, yang dikenal sebagai seorang praktisi anak usia dini, membantu mengelola sekolah Amanda dan Bandung Montessori sejak 20 tahun lalu.
“Meskipun memiliki pengalaman sebagai dokter anak, saya dan pasangan juga merasakan sulitnya pengalaman pertama sebagai orang tua dalam mengasuh anak,'' ujar Mesty.
''Hal tersebut menginspirasi kami untuk membentuk sebuah ekosistem yang dapat membantu jutaan orang tua di Indonesia menjalani peran mereka dengan lebih baik,” kata dia.