Konten dari Pengguna

Mengenal Petanque, Olahraga Asal Prancis

21 November 2018 0:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari deasy kristianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Olahraga Petanque (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Olahraga Petanque (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bola-bola besi bergulir di permukaan tanah keras yang sedikit berpasir. Sekelompok orang mengelilingi enam orang yang memegang bola besi lainnya.
ADVERTISEMENT
Riuh rendah suara kelompok orang terdengar mengomentari apa yang terjadi di tengah kerumunan tersebut. Pemandangan orang yang bermain petanque biasa terlihat di waktu istirahat siang atau menjelang sore di tempat yang memungkinkan di Antananarivo, ibu kota Madagaskar.
Petanque (pe.ta:k) merupakan olahraga yang populer dimainkan oleh masyarakat Malagasy untuk mengisi waktu luang atau istirahat. Petanque bagi masyarakat Malagasy ibaratnya sepak bola bagi masyarakat Brazil.
Olahraga yang awalnya merupakan permainan tradisional asal Prancis ini hanya memerlukan satu set bola dan lapangan keras berpasir untuk bermain.
Petanque dapat dimainkan secara single (satu lawan satu), double (berpasangan), atau triple (bertiga dalam satu tim) dengan menggunakan satu set bola besi dan bola kayu di lapangan keras berukuran 4x15 meter.
ADVERTISEMENT
Dalam olahraga ini, pemain melempar bola besi sedekat mungkin ke bola kayu dalam posisi kaki tetap harus berada di dalam lingkaran. Untuk dapat memenangkan olahraga ini, masing-masing tim harus berusaha menyingkirkan bola lawan agar tidak lebih dekat dengan bola kayu.
Bola yang digunakan untuk olahraga Petanque (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Bola yang digunakan untuk olahraga Petanque (Foto: flickr)
Kepraktisan dan kemudahan cara serta aturan bermain olahraga inilah yang menjadikan masyarakat Malagasy menyukai olahraga tersebut. Selain di Madagaskar, petanque juga banyak dimainkan di negara Eropa lainnya serta di negara-negara bekas kolonialisme Prancis.
Pada Desember 2016, Madagaskar menjadi tuan rumah penyelenggaraan 47eme Championat du Monde de Petanque, pertandingan ke-47 olahraga petanque sedunia.
Madagaskar yang merupakan salah satu tim pentaque yang diperhitungkan, akirnya menjadi pemenang setelah mengalahkan Benin di babak final pertandingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pertandingan ini dihadiri oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Sayangnya, tim dari Indonesia tersebut gugur di babak penyisihan.
Namun demikian, kekalahan tersebut meningkatkan semangat, tekad, pengalaman, sekaligus teman baru berbagi keahlian bagi tim Indonesia untuk memperbaiki kemampuannnya.
Olahraga Petanque (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Olahraga Petanque (Foto: flickr)
Tidak diketahui kapan persisnya olahraga petanque masuk ke Indonesia. Namun, petanque menjadi olahraga wajib di SEA Games tahun 2011, ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games ke-26 di Jakarta-Palembang.
Pada 2012 pasca-SEA Games 2011, Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) mulai mensosialisasikan olahraga petanque ke Bali, Yogyakarta, Riau, Bandung-Jawa Barat, Jakarta, dan Surabaya-Jawa Timur.
Dibandingkan dengan negara lainnya di kawasan Asia Tenggara, Indonesia sebetulnya termasuk negara yang terlambat mengenal olahraga pentaque.
ADVERTISEMENT
Padahal warga Malaysia dan Thailand telah memainkan olahraga ini lebih dari 40 tahun. Namun, dengan adanya berbagai sosialisasi yang dilakukan oleh FOPI dan pencinta olahraga petanque, olahraga ini semakin diminati oleh sejumlah masyarakat di Indonesia. Bahkan olahraga ini sedianya akan dipertandingkan sebagai cabang resmi di PON XX/2020 Papua.