Konten dari Pengguna

Peran Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dalam Tenaga Kesehatan

debby ananda
Saya merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi Program studi Farmasi Universitas Airlangga
6 November 2024 11:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 2 Desember 2024 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari debby ananda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Peran Apoteker yang merupakan profesi kefarmasian

Dalam dokumentasi diatas menunjukkan bagaimana peran Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang merupakan salah satu Tenaga Kesehatan dalam melayani pasien (dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Dalam dokumentasi diatas menunjukkan bagaimana peran Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang merupakan salah satu Tenaga Kesehatan dalam melayani pasien (dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Saya, Debby Ananda Hanny mahasiswa Fakultas Farmasi Program Studi Farmasi Universitas Airlangga akan memapaparkan opini saya mengenai peran profesi Apoteker yang merupakan profesional dalam bidang kesehatan bertugas untuk menyediakan, meracik, mengadakan, dan menyimpan obat yang merupakan salah satu dari Tenaga Kesehatan Gelar apoteker diberikan kepada seseorang yang telah menempuh profesi Apoteker dan mengucap "Sumpah Apoteker" yang kemudian diberi gelar Apt., Profesi Apoteker biasanya dapat ditemukan di Apotek dan Instalasi Farmasi Rumah sakit, pada bidang kefarmasian tidak hanya ada Apoteker tetapi ada juga Tenaga Teknis Kefarmasian, tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan tugas kefarmasian yang merupakan lulusan dari Sarjana Farmasi, Ahli madya Farmasi, Tenaga menengah Farmasi atau Asisten Apoteker.
ADVERTISEMENT
Pada penjelasan diatas dapat diketahui jika Apoteker memiliki peran untuk mengedukasi masyarakat mengenai konsumsi obat-obatan, menjamin keamanan obat yang akan dikonsumsi oleh masyarakat, melalui resep yang diberikan oleh Dokter, Apoteker juga berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya untuk memastikan ketepatan pengobatan kepada masyarakat. Apoteker berkontribusi untuk menciptakan atau membuat formularium sediaan atau obat, serta berkontribusi dalam meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap penggunaan obat.
Apoteker dalam menjalankan perannya juga harus memiliki rasa empati terhadap pasien sehingga dapat memahami kondisi pasien dan dapat menyarankan pengobatan yang tepat, empati seorang Apoteker dibutuhkan saat melayani pasien karena dengan hal ini, Apoteker dapat memberikan pelayanan dan kesan baik bagi pasien. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan rasa empati kepada pasien adalah dengan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga dapat mendorong pasien untuk mengungkapkan keluhan yang dirasakan dan dapat membangun hubungan yang baik dengan pasien.
Pada dokumentasi diatas menunjukkan bagaimana Apoteker maupun Tenaga Teknis Kefarmasian saat berkomunikasi dengan pasien (dokumentasi pribadi)
Peran sebagai Apoteker tentunya dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi, untuk menunjang profesionalitas. Seorang Apoteker yang melayani pasien harus memiliki kemampuan dalam komunikasi, komunikasi pada pasien dapat disesuaikan dengan tahapan tumbuh kembang pasien mulai dari anak hingga lansia. Apoteker berperan sebagai komunikator sedangkan pasien sebagai komunikan dimana pesan yang disampaikan harus dapat dipahami oleh penerima pesan sesuai dengan maksud dari pesan tersebut. Hal ini menumbuhkan hubungan yang baik antara Apoteker dengan pasien dalam kontak sosial, menghargai kemampuan dan keunikan masing-masing pihak untuk penyelesaian masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT