Kewirausahaan Hijau Untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

DEDE BAYU MUKTI
Mahasiswa S1 Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang
Konten dari Pengguna
7 Oktober 2023 12:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DEDE BAYU MUKTI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Stand UMKM pada saat kegiatan ECOFEST di Halaman FEB Universitas Negeri Malang. Kredit: Dede Bayu Mukti/Universitas Negeri Malang
zoom-in-whitePerbesar
Stand UMKM pada saat kegiatan ECOFEST di Halaman FEB Universitas Negeri Malang. Kredit: Dede Bayu Mukti/Universitas Negeri Malang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kewirausahaan berkontribusi dalam membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Namun, para wirausaha memerlukan ekosistem bisnis yang mendukung dan mendukung untuk berkembang dan meningkatkan dampaknya. Menciptakan ekosistem seperti ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan.
ADVERTISEMENT
Kewirausahaan Hijau atau Kewirausahaan Ramah Lingkungan telah muncul sebagai jalan yang menjanjikan bagi wirausahawan yang bersemangat untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi bumi, sekaligus menghasilkan keuntungan bagi para pelaku usaha. Kewirausahaan Hijau adalah proses menciptakan nilai dengan mengidentifikasi dan mengatasi masalah lingkungan untuk generasi mendatang.
Para pelaku usaha hijau menggunakan kreativitas dan keterampilan bisnis mereka untuk mengembangkan produk, layanan, dan teknologi baru yang membantu melindungi lingkungan dan meningkatkan kehidupan masyarakat. Ketika banyak orang yang menyadari perlunya solusi berkelanjutan dalam berwirausaha, akan ada peningkatan peluang bagi wirausahawan hijau untuk memberikan dampak positif pada dunia.
Kewirausahaan Hijau dapat didefinisikan sebagai aktivitas bisnis yang berupaya mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang untuk menciptakan nilai dalam menghadapi tantangan lingkungan. Terdapat beberapa manfaat yang didapatkan dari Kewirausahaan Hijau, meliputi:
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan kelestarian lingkungan: Pengusaha Hijau biasanya termotivasi oleh keinginan untuk meningkatkan kelestarian lingkungan. Dengan mengembangkan produk, proses, atau layanan baru yang lebih ramah lingkungan, mereka dapat membantu mengurangi dampak negatif bisnis terhadap lingkungan.
2. Menghasilkan nilai ekonomi: Kewirausahaan Hijau juga dapat menghasilkan nilai ekonomi bagi dunia usaha dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan menciptakan pasar baru untuk produk dan layanan ramah lingkungan, atau dengan meningkatkan efisiensi bisnis yang ada, wirausahawan ramah lingkungan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
3. Menciptakan nilai sosial: Selain menghasilkan nilai ekonomi, wirausahawan ramah lingkungan sering kali menciptakan nilai sosial melalui pekerjaan mereka. Hal ini dapat mencakup peningkatan akses terhadap barang dan jasa penting, atau penciptaan lapangan kerja di masyarakat yang kurang beruntung.
ADVERTISEMENT
4. Mendorong inovasi: Kewirausahaan Hijau sering kali mengandalkan pendekatan inovatif terhadap bisnis agar bisa sukses. Hal ini mencakup pengembangan teknologi baru atau penggunaan teknologi yang sudah ada dengan cara baru. Dengan mendorong inovasi, wirausahawan ramah lingkungan dapat membantu mendorong transisi menuju perekonomian yang lebih berkelanjutan.
Dengan beralihnya ekosistem dunia ke sumber energi terbarukan dan praktik hidup berkelanjutan, Kewirausahaan Hijau menjadi sektor yang sangat penting guna mendukung masa depan yang berkelanjutan. Namun, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapai para pelaku usaha hijau. Salah satunya adalah terkait persepsi masyarakat. Banyak orang masih melihat keberlanjutan sebagai sebuah tren dan belum bersedia berinvestasi pada produk dan layanan yang ramah lingkungan. Hal ini mungkin sulit dilakukan oleh para pelaku usaha hijau, mereka perlu meyakinkan masyarakat bahwa produk mereka layak untuk diinvestasikan.
ADVERTISEMENT
Tantangan lainnya adalah tingginya biaya untuk memulai bisnis yang ramah lingkungan. Seringkali, praktik berkelanjutan lebih mahal dibandingkan praktik yang konvensional pada umumnya, sehingga menyulitkan pelaku usaha ramah lingkungan untuk memulai bisnisnya. Mereka mungkin juga kesulitan menemukan investor yang bersedia mendukung usaha mereka.
Bisnis ramah lingkungan seringkali harus beroperasi di pasar khusus. Hal ini dapat mempersulit peningkatan serta sulit untuk mengajangkau khalayak yang lebih luas lagi. Para pelaku usaha Hijau perlu kreatif dalam strategi pemasaran dan penjualan mereka untuk menjangkau pelanggan yang paling potensial.