Negara Hadir untuk Lansia: Refleksi Hari Lanjut Usia Nasional

Dede Nasrullah
Peneliti di bidang Kesehatan dan Keperawatan PUSAD UMSurabaya
Konten dari Pengguna
29 Mei 2020 9:36 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dede Nasrullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kakek nenek
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kakek nenek
ADVERTISEMENT
Media sosial hari ini dipenuhi dengan berita dan informasi mengenai era new normal, dimana dengan adanya era baru ini semua masyarakat dituntut untuk dapat beradaptasi di tengah-tengah permasalahan virus corona yang sampai saat ini jumlah di Indonesia masih cukup meningkat.
ADVERTISEMENT
Kalau kita perhatikan data sampai saat ini 29/05/2020 jumlah covid di Indonesia sebanyak 24.538 dimana mengalami penambahan sebesar 687 kasus positif, sedangkan pasien yang sembuh sebanyak 6.240 dan yang meninggal 1.496 kasus. Tentu ini banyak menimbulkan pertanyaan dari semua masayarakat sudah siapkah Indonesia menghadapi era baru yang disebut dengan new normal ini?
Generasi sehat, Indonesia Unggul tentu masih teringat di benak kita semua di mana itu merupakan slogan Hari Kesehatan Nasional tahun 2019 yang bertujuan untuk mengajak semua masyarakat untuk berperilaku hidup bersih sehat, dan pada saat ini tepatnya 29/05/2020 merupakan Hari Lanjut Usia Nasional yang ini menjadi refleksi bagi kita semua dan negara kita yang harus hadir serta dapat memberikan solusi bagi lansia yang pada saat ini lansia merupakan salah satu masyarakat yang sangat rentan dalam kondisi di tengah – tengah pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Tentu ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah untuk memperhatikan hak-hak para lanjut usia di masa pandemik corona virus ini karena saat ini lansia berisiko kematian akibat covid 19. Selanjutnya pertanyaan yang ada di benak saya bagaimana nasib para lanjut usia ketika Indonesia ini sudah menerapkan era new normal ini? Apakah para lansia dan keluarga yang memliki lansia ini sudah dibekali untuk survive di masa era new normal ini? Jika tidak maka yang akan terjadi masyarakat yang rentan seperti lansia ini akan cepat tumbang dan tidak dapat beradaptasi.
Tentu kita semua tidak ingin mengalami hal tersebut terjadi pada keluarga kita yang mungkin memiliki keluarga yang rentan dan berisiko tertularnya COVID-19. Jika kita perhatikan lansia ini sudah memiliki penyakit penyerta lainnya seperti penyakit jantung, paru ginjal, hati dan lain sebagainya sehingga terjadi penurunan sistem imun tubuh karena adanya proses penuaan tersebut. Selanjutnya langkah apa saja yang harus kita lakukan agar mengurangi risiko terpaparnya COVID-19 pada lansia ini.
ADVERTISEMENT
Negara hadir untuk lansia
Berdasarkan data proyeksi BPS, tahun 2019 penduduk lansia di Indonesia adalah 9,75 atau sekitar 27 juta jiwa. Angka ini diperkirakan akan menjadi 12,54% atau 35,5 juta jiwa di tahun 2025, dan akan terus meningkat di tahun 2035 sebesar 16,77% atau 51 juta jiwa.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi demografis Indonesia sudah menuju penuaan populasi. Berdasarkan data laporan per tanggal 7 Mei 2019, jumlah kematian akibat covid 19 pada usia di atas 55 tahun adalah 36%, yang artinya jumlah kematian pada lansia ini cukup banyak.
Lansia menjadi kelompok yang paling rentan karena penurunan sistem imunitas tubuh dan cenderung multipatologis sehingga lebih berisiko menderita kefatalan akibat covid 19, sehingga memerlukan langkah-langkah perlindungan dan pencegahan di semua tatanan, dengan melibatkan masyarakat, terutama keluarga.
ADVERTISEMENT
Tema yang diangkat pada hari lanjut usia pada tahun ini sungguh sangat tepat di tengah kondisi seperti ini dimana negara yang saat ini adalah pemerintah harus hadir dan dapat memberikan solusi kepada lansia untuk tetap terlindungi secara fisik, psikologis, spiritual sehingga para lansia ini tetap produktif dan tetap terhindar dari virus corona.
Jika kita perhatikan selintas Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No 328/2020 tentang panduan pencegahan dan pengendalian corona virus 2019 di tempat kerja perkantoran dan industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi ini masih belum banyak yang mengatur bagaiamana nasib para lansia yang masih produktif dan tetap bekerja demi keberlangsungan keluarganya?
Peran saat pandemi
Sebagaimana tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam berjuang melawan covid 19 ini, tentu kita juga dituntut untuk bersama berjuang didalam keluarga kita yang memiliki keluarga yang rentan terinfeksi virus corona ini. Peran apa saja yang harus kita lakukan khusunya bagi keluarga yang memiliki lansia.
ADVERTISEMENT
Pertama pastikan lansia memahami kondisi saat ini serta berikan contoh pada saat kita menjelaskan kepada lansia misal dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan jika selesai melakukan aktivitas serta jaga kondisi lingkungan lansia untuk tetap bersih, aman dan nyaman serta memiliki ventilasi yang cukup.
Kedua tetap berada dirumah dan melakukan kegiatan rutin yang biasa dilakukan oleh para lansia, berjemur di bawah sinar matahari, olah raga ringan untuk perenggangan otot – otot, aktivitas berkebun dan lain sebagainya.
Ketiga makan-makanan dengan gizi yang seimbang (cukup karbohidrat, protein, lemak ,vitamin dan mineral).
Keempat hindari bersentuhan, bersalaman, bercium pipi dengan lansia jika hal itu memungkinkan serta kurangi untuk mengunjungi fasilitas kesehatan kecuali dalam keadaan yang darurat.
ADVERTISEMENT
Kelima menjauhkan lansia dari pusat keramaian dan kerumunan, dan jika memungkinkan anggota keluarga yang jauh cukup berkomunikasi melalui alat komunikasi bisa dengan video call dan lain sebagainya.
Keenam hindari stress pada lansia akibat social distancing sehingga keluarga harus tetap memberikan aktivitas yang ringan sehingga lansia tidak stress dan cemas. Mari kita bersama-sama terus menjaga dan melindungi keluarga kita khususnya yang sangat rentan ini agar tidak tertular oleh penyakit corona virus.
Selamat Hari Lansia Nasional, bersama lansia kita lawan corona virus