Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dosen dan Mahasiswa Prodi TPTP Gelar Pengabdian Masyarakat di Bukik Limbuku
11 September 2024 17:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari dedeh kurniasih kusnani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam upaya memperkenalkan inovasi pertanian masa depan, dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan Kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Tahun 2024 melaksanakan pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan KKN mahasiswa yang dilaksanakan pada Bulan Juli-Agustus 2024 . Tema yang diusung dalam kegiatan ini yaitu pertanian berkelanjutan atau sustainable agriculture. "Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendiseminasikan hasil penelitian dosen kpd masyarakat, sehingga memudahkan masyarakat dlm melaksanakan kegiatan budi daya tanaman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melibatkan mahasiswa sebagai bentuk kegiatan merdeka belajar" ulas Ir. Muflihayati, M.P selaku koordinator kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
Tim pengabdian ini terdiri dari beberapa ahli di bidang pertanian berawawan lingkungan dan tujuan akhir dari kegiatan ini agar petani mampu membuat biokompos dari bahan-bahan yg mudah diperoleh dg menambahkan beberapa mikroorganisme yg tergolong PGPR, sehingga dihasilkan biokompos yg tidak hanya mampu menyeimbangkan hara bagi tanaman, juga mempu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit sbgai efek PGPR yang dimiliki oleh mikroorganisme tersebut. Teknologi yang didiseminasikan ini merupakan hasil riset Ir. Yulensri, M.Si yang juga menjadi tim pelaksana kegiatan ini. Kegiatan ini dilakukan menggunakan metode penyuluhan partisipatif yang dikoordinir oleh Bapak Ir. Khazy Anty, M.Si dan Ibu Dedeh Kurniasih, S.P.,M.Si. dengan tujuan semua pihak dapat ikut serta dalam kegiatan ini. Selain melibatkan dosen kegiatan ini juga melibatkan mahasisa KKN.
ADVERTISEMENT
Kenagarian Bukik Limbuku merupakan wilayah yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani/peternak, dimana lahan pertaniannya terbentang seluas 421 ha dengan berbagai komoditi yang dibudidayakan seperti padi, jagung, ubi kayu, cabe, kacang panjang, mentimun, buncis dan terung. Pada umumnya, masyarakat Nagari Bukik Limbuku dalam melakukan budi daya menggunakan pupuk dan bahan kimia untuk menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman. "Disini masih sedikit petani yang mau mengolah bahan organik disekitarnya seperti: jerami padi, jerami jagung, pukan sapi, pukan ayam, serasah, daun sirsak, daun pepaya, padahal bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk maupun pestisida organik yang ramah lingkungan" ungkap Shinta dan Tiara selaku koordinator kegiatan KKN.
Berbagai program kerja yang dilakukan untuk menyikapi masalah pertanian di Bukik Limbuku anatar lain pembuatan bikompos menggunakan mitrinas (mikoriza, Trichoderma sp., Pseudomonas fluorescens), pembuatan trichokompos, sosialisasi ubi kayu sistem mukibat, pembuatan jamur keberuntungan abadi (jakaba), pembuatan serta aplikasi pestisidan nabati daun sirsak dan pepaya, penanaman jagung tumpang sari dengan kacang tanah, penanaman jagung dengan mikoriza, sosialisasi kompos jerami padi dan jagung, demonstrasi double digging, penanaman tanaman refugia dan demonstrasi pandam kompos. Dengan memanfaatkan alat dan bahan yang tersedia, para mahasiswa berhasil menerapkan ilmu pertanian untuk menciptakan sistem pertanian berkelanjutan yang efisien dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, kegiatan ini mendapat tanggapan positif baik dari masyarakat maupun dari perangkat nagari. "Kami sangat apresiasi kepada Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang telah mengirimkan mahasiswanya untuk dapat mengembangkan ilmu pertanian kepada masyarakat disini yang umumnya berprofesi sebagai petani. Mahasiswa sangat membantu dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi petani seperti mengendalikan hama secara organik, mengurangi penggunaan pupuk kimia, memanfaatkan limbah pertanian dan rumah tangga serta menerapkan teknologi yang tepat guna" ungkap Dodi selaku Wali Nagari Bukik Limbuku.
Dengan adanya konsep pertanian berkelanjutan ini, diharapkan semakin meningkatnya kesadaran petani maupun masyarakat dalam mengurangi penggunaan pupuk dan bahan kimia serta beralih kepada bahan organik yang tersedia disekitar mereka. Dengan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, pemerintah nagari dan masyarakat lokal, inovasi pertanian berkelanjutan dapat terus direalisasikan demi meningkatkan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT