Konten dari Pengguna

Tidak Ada Tempat yang Aman di Gaza

Dedikasi Untuk Negeri
Fokus pada pengembangan potensi diri Pemuda Pemudi, dengan ikut Aksi Nyata Pemberdayaan Sosial, Aksi Tanggap Bencana dan Pemerataan Pendidikan di Indonesia.
12 Desember 2024 17:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dedikasi Untuk Negeri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tidak ada tempat yang aman di Gaza (sumber gambar: pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Tidak ada tempat yang aman di Gaza (sumber gambar: pribadi).
ADVERTISEMENT
Menjadi seseorang pemuda di tengah gempuran penyerangan dari Israel ke Palestina tentunya tidak mudah. Banyak hal yang dikorbankan, baik itu sandang, pangan dan papan. Semua warga Palestina terutama di kota Gaza, terdampak sangat buruk akibat perlakuan Israel yang tidak mengenal ampun tentang kejahatan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan Shaban al-Dalah, dia adalah bukti sebagai seseorang pemuda yang sangat sudah dewasa meskipun masih berumur 19 tahun. Shaban, melakukan yang terbaik untuk membantu keluarganya keluar dari pusat Gaza, tetapi ia tidak mempunyai keuangan yang cukup untuk mengevakuasi keluarganya. Hal tersebut membuat dirinya tertahan di Gaza, sampai pada akhirya pihak Israel menjatuhkan bom di Kompleks Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah pada Senin dini hari. Bersama sang Ibu, Shaban bertahan dengan gagahnya demi menjaga keluarganya.
Hal tersebut juga membuktikan, kehidupan bagi kaum pemuda dan pemudi di Gaza, sangatlah tidak menyenangkan. Bagi mereka, kehidupan saat ini yang mereka jalani yaitu menemukan keselamatan. Shaban juga membuktikan pada video-video yang di upload pada sosial medianya, dan akhirnya membuat mata dunia terbuka.
ADVERTISEMENT
Selain Shaban al-Dalah, masih banyak penduduk Palestina yang mengalami kesulitan-kesulitan akibat dari kebengisan zionist. Kehidupan warga Palestina tentunya menjadi sangat terganggu dengan adanya gangguan dan ancaman dari Israel. Zionis itu melakukan serangan udara di daerah permukiman warga Palestina di Beit Lahia di wilayah Gaza utara. Sebanyak 73 orang tewas akibat serangan itu.
Tidak ada tempat yang aman di Gaza. (sumber gambar: pribadi).
Meskipun Zionist Israel menyerang Palestina tiada henti, tetapi warga Palestina tidak pernah gentar ataupun takut, mereka memiliki keyakinan yang luar biasa kepada Allah. Mereka memiliki semangat untuk memperjuangkan tanah dan hak milik mereka, mereka tidak akan membiarkan begitu saja Zionis merampas hak mereka.
Itulah yang menyebabkan Palestina tidak pernah kalah, negara Palestina akan terus berdiri kokoh meski Zionis berhati bengis itu mencoba merampas apa saja yang dimilikinya. Palestina kuat, tangguh, dan selalu percaya bahwa pertolongan Allah akan datang. Hanya ada 2 pilihan, merdeka atau mati dalam kemuliaan.
ADVERTISEMENT
Hal yang menjadi sangat luar biasa adalah pemuda-pemudi disana yang jauh dari rasa aman, mereka tetap punya semangat untuk belajar dan sekolah. Sekolah tetap berlangsung dibeberapa bagian walau dalam keadaan yang genting. Sekolah seperti rumah mereka, banyak orang juga tidak hanya menjadikan sekolah sebagai tempat belajar tetapi memberikan pengertiannya serta pemahaman untuk melihat ke banyak orang bahwa mereka mampu dan tidak ada batasan dalam menggapai hal tersebut. Terkadang menjadi sangat disayangkan banyak sekolah hancur karena perang yang harusnya mereka nyaman seperti mengalami ketakutan yang tinggi terkait hal tersebut.
From the river to the sea, Palestine will be free.
Sumber Rujukan:
https://www.aljazeera.com/news/2024/10/15/shaban-al-dalou-the-palestinian-teen-burned-to-death-in-israeli-bombing
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57224857
KUKIN (Kumpulan Karya Indah), Vol. 6.
ADVERTISEMENT
Penulis: Danang Rizki Prabowo, Halimah Rashifah Achyar, Ana Ahadiyah Royani, Salsha Layyinun Nadzifah, Hari Yati Nur, Dika Amalia Lutfiana, Diva Putri Syifania, Katharina Angela Valentine (Part of Social Humanity)
Dedikasi Untuk Negeri
#TINDAKAKSINYATA
#MENGABDIUNTUKINDONESIA