Fenomena Dunning Kruger Effect: Ketika Kepercayaan Diri Melebihi Pengetahuan

pict created by canva

Dalam hidup bermasyarakat, terlebih lagi dalam lingkungan dunia kerja pasti pernah sesekali kita diremehkan dan dianggap tidak mampu dalam mengerjakan sesuatu.

Akan menjadi sesuatu yang menjengkelkan jika yang meremehkan kita adalah orang yang sebenarnya sama tidak kompetennya dengan kita tapi tingkat percaya dirinya yang sangat tinggi dan sedikit (sok) tahu tentang beberapa hal tapi sudah merasa paling pintar dari orang lain.

Ya, tentu kita sering berhadapan dengan orang-orang seperti ini bukan? Bahkan, bisa jadi tanpa disadari, kita juga salah satu bagian dari populasi tipe manusia seperti mereka.

Dalam dunia psikologi sikap sok tahu dan sok pintar ini disebut dengan Dunning-Kruger Effect.

Merasa dirinya paling pintar, padahal mereka tidak menyadari bahwa tingkat pengetahuan dan kemampuannya masih berada jauh di bawah orang lain.

Apa itu Dunning-Kruger Effect ?

Dunning-Kruger Effect merupakan bias kognitif atau kekeliruan dalam menilai dan berpikir mengenai kemampuan yang dimiliki. Mereka percaya bahwa mereka lebih pintar dan lebih unggul daripada kenyataannya.

Jadi karena kekeliruan antara kesadaran diri yang buruk dan kemampuan kognitif yang rendah sehingga membuatnya terlalu tinggi dalam menilai kemampuan diri sendiri.

Mereka akan berbicara panjang lebar mengenai suatu topik dan menyatakan bahwa dirinya benar sementara pendapat orang lain salah.

Walaupun orang lain tidak tertarik dengan yang apa yang dia bicarakan, ia akan terus mengoceh dan mengabaikan ketidaktahuannya.

Awal Mula Munculnya Istilah Dunning-Kruger Effect

Munculnya istilah Dunning-Kruger Effect dua psikolog sosial, yaitu David Dunning dan Justin Kruger.

Pada tahun 1999 mereka berdua melakukan serangkaian penelitian dan dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa orang-orang yang memiliki hasil yang rendah pada tes tata bahasa, humor, dan logika justru menilai dirinya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan orang lain sangatlah buruk.

Padahal, rendahnya pengetahuan atau kemampuan yang ia miliki membuatnya tak dapat mengenali tingkat keterampilan dan kompetensi orang lain, sehingga secara konsisten memandang dirinya lebih baik, lebih mampu, dan lebih berpengetahuan.

Selain itu, mreka juga tak mampu mengenali kesalahan diri sendiri.

Penyebab Dunning-Krugger Effect

Dikutip dari orami, Dunning Kruger effect bisa terjadi ketika seseorang lebih suka berpura-pura menjadi lebih pintar atau terampil. Tapi yang jadi masalah adalah mereka tidak mampu melihat risiko atau kekurangan yang mungkin mereka miliki.

Selain itu banyak orang secara keliru percaya bahwa pengalaman dan keterampilan mereka di satu bidang tertentu dapat dialihkan ke bidang lain.

Terakhir, kepercayaan diri yang sangat tinggi dan penilaian yang sangat subjektif terhadap dirinya sendiri,tapi mereka gagal untuk melihat perilaku dan kemampuan seseorang dari luar diri sendiri juga bisa menyebabkan Dunning-Krugger Effect.

Dampak Dunning-Krugger Effect

Siapa yang tidak jengkel bertemu dengan orang yang ketika ia memiliki secuil informasi mengenai suatu topik, kemudian ia merasa sangat berpengetahuan dan menjadi ahli.

Bahkan bisa saja dia mempercayai informasi yang salah dan dengan percaya diri menyebarkannya pada orang lain.

Jika dibiarkan, kekeliruan informasi dari orang yang mengalami Dunning-Kruger Effect bisa menyebar dan berpotensi menimbulkan keresahan.

Kondisi ini bisa muncul di mana saja di berbagai lingkungan. Tanpa melakukan riset lebih dalam, untuk terlihat lebih pintar dan terdepan mereka akan langsung menyuarakan atau mengambil keputusan

Ciri-ciri Pengidap Dunning-Krugger Effect:

Referensi : https://www.psychologytoday.com/us/basics/dunning-kruger-effect