Konten dari Pengguna

Cerita Baru Aksara

Defatwa Aulia
Mahasiswa Universitas Pamulang, prodi Sastra Indonesia.
8 Januari 2023 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Defatwa Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/id/photos/laut-pohon-fantasi-orca-1752432/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/id/photos/laut-pohon-fantasi-orca-1752432/
ADVERTISEMENT
Hari libur aku sedikit meluangkan waktu untuk menulis, dan lagi ini tulisan masih tentangmu. Pernyataanku masih sama, aku belum mengerti tentang semuanya. Tiba-tiba saja bayangan buruk datang di dalam tidurku. Entah itu sebuah bunga tidur atau kenyataan. Bahkan, belakangan ini tidurku diisi oleh bayangmu dengan percakapan tidak jelas yang biasa kita lakukan.
ADVERTISEMENT
Cerita Aksara ini ku buat di awal tahun baru 2023, sebenarnya ini masih orang yang sama dengan Renjana hanya berbeda sebutan saja. Aku berharap dengan bedanya nama akan menghasilkan cerita baru yang menarik tentunya tidak merasa sakit seperti tahun 2022. Aksara oh aksara, kenapa mata dan senyum itu tidak dapat lepas dari ingatanku? Padahal dari dulu kamu sangat menyakitkan, banyak kebohongan yang selalu kau ucap, banyak perkataan darimu yang menyayat hati.
Aksara, sebuah tulisan yang akan ku buat dalam setiap bait, tulisan atau sajak tentangnya, meskipun aku harus dibuat pusing karenanya, tetap saja aku suka. Hari ini hujan datang aksara, bagaimana dengan kota yang kau pijak saat ini apa sama turun hujan juga? Dari dahulu kamu tahu jika aku sangat menyukai hujan, bahkan sebelum aku mengenalmu aku sangat menyukai hujan.
ADVERTISEMENT
Hujan seperti teman sepi bagiku di saat aku belum mengenalmu, menemani dalam gelapnya ceritaku. Suara hujan bahkan sangat terdengar jelas di telingaku, suara petir yang sangat menakutkan. Aku menyukai hujan aksara, seperti aku menyukaimu.
Aksara, lalu bagaimana aku dapat berhenti memikirkanmu, kalau bayangmu saja tetap saja menghantui diriku. Kenyatannya tetap saja selalu ingin mendapatkan kabar, mendengar suaramu bahkan ingin lebih lama melihat dan berada didekatmu. Beri tahu aku agar dapat melupakanmu.
Awal baru dengan cerita baru sangat menakjubkan untuk ku jalani. Kamu jauh lebih berbeda setelahnya, apa masa kita telah usai? Kini, aku belum lagi mendapat kabar tentang bagaimana keseharianmu disana. Jangankan untuk sekedar kabar, tegur sapa saja sudah tidak lagi ku dapat. Aku setiap hari merindukanmu aksara, tetapi apa daya aku hanya bisa diam tak sanggup untuk ku ucap.
ADVERTISEMENT
Apa karena tahun telah berubah dan mungkin kamu ikut berubah juga, tetapi tidak seperti ini. Aku belum melihat senyummu lagi, aku kehilangan senyummu di awal tahun ini. Setelah kulihat lebih lanjut lagi, ternyata kamu disana sangat bahagia dengan mereka orang baru disekitarmu, dunia baru yang membuatmu seperti terbang lebih jauh lagi. Aku cemburu dengan mereka yang sekarang berada didekatmu, dengan perbincangan seru lalu tertawa.
Aksara, apa yang harus ku jalani tanpamu? Hambar rasanya, aku belum terbiasa aku belum menerima semuanya tanpa kamu. Padahal sudah jelas, bahwa maumu kini bukan lagi aku. Tetapi tetap saja aksara, meski aku tahu itu tidak menutup bahwa aku bisa tanpa kamu. Semua yang aku jalani dengan baik itu kebohonganku, agar aku tidak terlihat lemah oleh orang-orang.
ADVERTISEMENT
Kebohongan itu ku lakukan agar aku nampak bahagia, agar kamu tahu bahwa aku bisa tanpa kamu meski aku harus berpura-pura sebabnya. Tetapi, itu tetap akan jalani hidup seperti biasanya meski sangat berat untuk ku jalani.
Aksara, mata dan senyummu tidak bisa mengalihkan pandangan tentangmu. Meski aku tahu, kamu memang sedikit naif untukku lanjutkan.
Cerita tentangmu ini saksi tertulis, bahwa aku akan terus menulis sesuai mood ku tentangmu. Aksara sudah cukup kamu terbang sangat jauh, kembalilah aksara. Semoga kamu lekas kembali seperti sebelumnya. Aku merindukanmu.
Jadilah seperti burung merpati, meski dia dilepas untuk terbang bebas sesukanya tetapi pulang akan tetap ke rumahnya.
Kamu obat disegala cuaca.