Konten dari Pengguna

Bangun Rumah di Pusat Kota, Mungkinkah? Desain Praktis Compact House Ini Jawabannya!

Dekoruma.com
Dekoruma.com is a fast-growing tech start up with a mission to break the highly inefficient home & living industry.
14 Februari 2019 14:10 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dekoruma.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Harga hunian yang semakin mahal dan lahan yang kian terbatas membuat setiap orang yang bersiap memiliki hunian dihadapkan pada dua pilihan: tinggal di tengah kota dengan rumah mungil atau bermukim di lahan yang lebih luas namun letaknya di pinggiran kota?Compact house yang terletak di Muzha, Taipei ini mengambil resiko dengan memilih pusat kota sebagai lokasi untuk bermukim, meskipun hanya memiliki lahan kurang dari 35 meter persegi. Tapi, apakah mungkin?
ADVERTISEMENT
  hunker.com
Banyak yang tidak percaya lahan seluas compact house ini mampu menampung begitu banyak fungsi yang diperlukan oleh sebuah hunian ideal. Nyatanya, Pheobe When dan Sihihwa Hung dari PheobeSayswow Architects berhasil mematahkan anggapan tersebut dengan merancang micro house fungsional yang menerapkan prinsip compact house untuk menyiasati luas lahannya yang terbatas.
  hunker.com
Kemungkinan tersebut berhasil diwujudkan karena setiap perancangan yang di lakukan di compact house ini berangkat dari kebutuhan penghuninya bukan dari style atau keinginan. Alhasil, setiap ruangan di compact house ini sukses dirancang tanpa membatasi fungsi ataupun mengabaikan aspek estetikanya.
hunker.com
Dalam pembagian ruangnya, compact house ini menerapkan konsep open plan atau tata ruang terbuka, dan konsep split level (pembagian lantai ke beberapa level) yang memaksimalkan ruang vertikal dengan membagi compact house ini ke dalam tiga level berbeda.
ADVERTISEMENT
Tanpa adanya sekat masif yang memisahkan setiap ruangan, pasokan cahaya yang hanya berasal dari satu sumber, yaitu jendela di bagian belakang rumah, dapat tersebar merata ke setiap ruangan. Kombinasi dua siasat ini – open plan dan split level – akan memberikan fleksibilitas terhadap akses ke setiap ruangan.
hunker.com
Selain sejumlah siasat pintar yang diterapkan, kedua arsitek juga menghadirkan sebuah fitur yang begitu menarik perhatian di compact house ini. Di salah satu sisi dinding compact house ini, sebuah lemari besar membentang lurus dari lantai dasar sampai ke lantai teratas. Lemari yang dirancang khusus menggunakan material birchwood mengakomodasi tiga fungsi sekaligus.
  hunker.com
Pertama, ia menyediakan kompartemen untuk penyimpanan di dapur. Bergerak ke ruang tamu compact house, lemari ini lantas beralih fungsi menjadi rak buku yang berhasil memaksimalkan keseluruhan bagian dinding. Di lantai tiga compact house ini, rak buku tersebut bertransisi dengan mulusnya menjadi lemari pakaian dan drawer.
ADVERTISEMENT
  hunker.com
Desain compact house akan percuma diterapkan jika tidak dibarengi dengan pemilihan furnitur yang tepat. Kedua arsitek tahu betul konsep split level yang mereka terapkan mengakibatkan ketinggian plafon di setiap lantainya menjadi lebih rendah.
Untuk itu, keduanya memilih kasur lantai di kamar tidur agar plafon di ruangan ini terlihat lebih tinggi, dan menghindari kesan klaustrofobik saat penghuninya beristirahat di sana nanti.
hunker.com
Bagian plafon juga menjadi elemen penting dalam compact house ini. When dan Hung membangun compact house dengan prinsip hunian berkelanjutan, dalam artian compact house ini tidak hanya memecahkan masalah di hari ini, namun dapat pula menjadi jawaban untuk kebutuhan hunian di masa mendatang. Bagian plafon dapat diolah dan dieksplorasi lebih lanjut saat pemilik compact house ingin menambah lantai dan ruangan.
ADVERTISEMENT
  hunker.com
Mengikuti desain bangunannya yang praktis, penggunaan material di compact house ini juga cukup diminimalisir. Hanya terdapat dua material dominan yang dipakai di compact house ini, yaitu birchwood dan pelapis lantai dan dinding berupa keramik putih.
Nat keramik berwarna pink dipilih untuk memunculkan aksen kasual yang atraktif di antara keramik putih yang melapisi area dapur dan kamar mandi. Kualitas lantai keramik cukup resistan sehingga pemilik compact house juga dapat meminimalisir perawatan.
hunker.com
Kesan kasual dan akrab sejatinya memang melekat di compact house ini. Dengan penataan terbuka yang menghilangkan batas-batas antar ruangan, compact house ini nyaman difungsikan sebagai sarana berinteraksi. Elemen kecil seperti undakan di area transisi dapur dan ruang tamu sebagai area duduk tambahan untuk acara berkumpul.
ADVERTISEMENT
hunker.com
Dengan segala tantangan dan keterbatasannya, compact house ini berhasil mengupayakan sebuah hunian fungsional di pusat kota yang dapat menjadi inspirasi bagi siapapun yang menghadapi permasalahan keterbatasan lahan. Akan tetapi, compact house tak berhenti pada pemanfaatan hunian di lahan terbatas saja, compact house turut mendorong penghuninya untuk menjalankan gaya hidup yang efisien.