Konten dari Pengguna

Hunian Berkonsep Minimalis Jadi Rumah Impian Bagi Milenial

Dekoruma.com
Dekoruma.com is a fast-growing tech start up with a mission to break the highly inefficient home & living industry.
26 Januari 2019 14:40 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dekoruma.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gaya hidup generasi milenial mulai mengambil alih tren dunia rancang bangun. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan hunian bagi generasi milenial, para pengembang properti, arsitek, dan desainer mulai mencari formula untuk membangun hunian yang mampu mendukung gaya hidup generasi aktif dan dinamis ini.
shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Berbeda dari generasi sebelumnya, terdapat pergeseran kebutuhan dalam penataan hunian milenial. Desain minimalis pun dipilih guna menyesuaikan karakter milenial yang terus dituntut untuk menjalani pola hidup masa kini yang praktis, efektif, dan serba multitasking.
Di samping menjadi konsep interior impian, “minimalis” ternyata memiliki makna yang lebih luas bagi milenial. Prinsip-prinsip minimalis telah melekat ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan kata lain, gaya hidup minimalis adalah gaya hidup milenial itu sendiri.
Nyaman tinggal dalam hunian berukuran kecil
Melalui prinsip minimalis, milenial tidak menganggap lahan yang sempit sebagai sebuah batasan, melainkan sebagai manfaat yang menguntungkan bagi mereka. Milenial tidak ingin repot-repot menghabiskan waktunya untuk merawat rumah. Dengan memiliki rumah mungil, mereka bisa mengurus rumah secara praktis dan efisien, sehingga waktu luang yang tersisa bisa dialokasikan untuk kegiatan yang tak kalah penting.
Namun, prinsip minimalis membuat milenial memprioritaskan letak dari kawasan hunian yang mereka pilih. Milenial ingin memangkas waktu tempuh perjalanan menjadi sesingkat mungkin. Maka dari itu, mereka cenderung memilih hunian yang berada di kawasan strategis, dekat dengan pusat kegiatan seperti kantor dan sarana publik.
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan furnitur pintar dan teknologi
Minimalis juga berarti upaya untuk memaksimalkan setiap sudut ruangan. Cara yang paling tepat untuk menerapkan prinsip minimalis ini adalah dengan mengisi interior rumah dengan furnitur custom atau pesanan. Desain furnitur custom dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang sehingga tidak ada sejengkal ruang pun yang disia-siakan.
Selain itu, minimalis juga amat mengedepankan aspek fungsi dan kepraktisan. Furnitur multifungsi dan multiposisi menawarkan fleksibilitas yang amat didambakan milenial. Milenial yang akrab dengan teknologi juga tidak ragu memanfaatkan furnitur dan peralatan rumah berbasis teknologi untuk semakin memudahkan hidupnya.
Menyukai penataan interior berkonsep split level, open plan dan compact house
Kedekatan milenial dengan teknologi pun menjadi sebuah ketergantungan yang tak jarang merugikan, mempengaruhi hubungan sosial mereka di lingkungan sekitar. Interaksi secara langsung semakin berkurang, lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk menatap layar dibandingkan menatap langsung orang-orang terdekat.
Siasat penataan minimalis, seperti meminimalisir atau menghilangkan sekat ruangan pun dilakukan untuk menciptakan suasana yang lebih intim dan akrab di rumah. Konsep rumah split level, open plan, dan compact house adalah segelintir bentuk dari siasat minimalis yang dilakukan milenial untuk menggabungkan banyak ruang ke dalam satu area luas.
ADVERTISEMENT
Sentuhan dekorasi yang personal dan instagrammable
Karena mengusung prinsip minimalis, tidak banyak dekorasi yang diaplikasikan di dalam hunian. Namun hunian perlu menampilkan identitas yan unik dan berbeda dari hunian lainnya, maka dekor yang diutamakan bersifat personal sehingga mencerminkan karakter pemiliknya.
Hunian minimalis yang dihias melibatkan benda-benda yang bersifat personal juga memiliki dampak untuk psikologis seseorang. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi alam bawah sadar pemiliknya sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman dan sense of belonging yang kuat.
Minimalis ala milenial juga berarti menerapkan dekorasi yang atraktif. Milenial perlu untuk mempertahankan eksistensinya di dunia maya. Demi memenuhi kebutuhan konten media sosial, spot foto yang instagrammable perlu diciptakan di salah satu sudut rumah.
ADVERTISEMENT
Memiliki barang yang dibutuhkan saja
Konsep minimalis yang diterapkan milenial di dalam huniannya akan percuma apabila dalam kesehariannya tetap menjalani gaya hidup maksimalis. Milenial dapat mencoba menghindari kesalahan prinsip minimalis ini dengan hanya menyimpan barang yang mereka butuhkan saja.
Mereka hanya perlu memiliki beberapa potong pakaian dengan warna yang seragam, sebagian besar berwarna netral dan sisanya mungkin berwarna biru dan hijau. Untuk barang-barang yang tidak lagi terpakai, mereka sebaiknya segera mendonasikannya demi menjaga kapasitas ruang di dalam hunian. Melalui prinsip minimalis ini, kenyamanan mereka saat tinggal di hunian pun tidak lagi terusik.
Berkomitmen menerapkan gaya hidup minimalis
Dengan gaya hidup minimalis, milenial mampu menyederhanakan segala kebutuhan dan menekan daya konsumsi sehingga kondisi finansial mereka lebih terjamin.
ADVERTISEMENT
Milenial yang minimalis memiliki cara yang berbeda dalam membelanjakan uang yang mereka punya. Survei yang diselenggarakan Harris Poll and Eventbrite menunjukkan 78% milenial rela berbelanja pengalaman melalui travelling, menyaksikan konser, dan makan di restoran ketimbang membeli barang yang bersifat materil.
Meski mereka cukup konsisten menerapkan prinsip minimalis ini, cara padang mereka yang lebih mempioritaskan pengalaman ketimbang kemapanan tak jarang malah mencederai komitmen mereka terhadap gaya hidup minimalis itu sendiri. Anggapan YOLO (You Only Live Once) justru membuat milenial berani mengeluarkan banyak uang yang malah beresiko mempersulit kondisi finansial.
Harga rumah yang kian melambung tinggi memang membuat sebagian besar milenial menunda untuk segera memiliki rumah sendiri. Biar bagaimanapun, cepat atau lambat kebutuhan akan hunian tidak dapat dihindari oleh generasi milenial. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk segera mempersiapkan konsep dari rumah masa depan nantinya.
ADVERTISEMENT