Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Ikuti Perkembangan Arsitektur Bali, Dari Zaman Lampau Hingga Masa Modern Kini
30 November 2019 16:37 WIB
Tulisan dari Dekoruma.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ikuti Perkembangan Arsitektur Bali, Dari Zaman Lampau Hingga Masa Modern Kini
ADVERTISEMENT
Kekayaan arsitektur Indonesia diwakili dengan berbagai karakter dan ciri khas yang terdapat di setiap daerah. Hal ini turut berlaku pada arsitektur Bali yang tak hanya memiliki keunikan tersendiri, namun mengandung nilai filosofi yang tetap relevan diaplikasikan pada aliran arsitektur modern.
ADVERTISEMENT
Dari masa ke masa, perkembangan arsitektur Bali telah menjadi sorotan utama mengingat kini desain rumah telah mengadopsi ciri khas arsitektur tersebut sebagai salah satu pilihan arsitektur rumah terbaru. Penasaran? Simak perkembangan arsitektur Bali melalui ulasan di bawah ini.
Filosofi Arsitektur Bali
Secara filosofi, arsitektur Bali dipengaruhi oleh kebudayaan dan ajaran agama Hindu, mulai dari tata letak ruang hingga detail yang diaplikasikan pada ukiran. Adapun, filosofi arsitektur Bali tercermin dalam ketujuh hal berikut:
ADVERTISEMENT
Elemen Utama Arsitektur Bali
Pada arsitektur Bali, terdapat sejumlah elemen yang diaplikasikan di hampir semua hunian. Pertama, arsitektur Bali menggunakan bukaan berukuran besar atau membangun ruang di antara dinding dan atap bangunan untuk memaksimalkan sirkulasi udara. Sementara itu, area kamar mandi dibangun tanpa atap sebagai lambang harmoni dengan alam, dilengkapi gerbang pelindung dari bambu dan pemanfaatan batu alam sebagai lantai agar tidak licin.
Untuk mengaplikasikan filosofi Tri Loka, rumah pun dianggap sebagai tubuh manusia dengan kaki sebagai dasar sehingga mengutamakan kekokohan. Pada bagian luar rumah, umumnya terdapat tembok tinggi untuk meningkatkan keamanan rumah dan penangkal roh jahat, sedangkan bagian halaman dibuat dengan ukuran yang luas untuk memudahkan interaksi dengan alam sekitar.
ADVERTISEMENT
Karakter Arsitektur Bali
Harmonisasi dengan alam sekitar merupakan karakter utama pada arsitektur Bali. Tak hanya mengusung konsep open space, terdapat pula penggunaan sejumlah material seperti batu alam, bambu dan kayu. Tak hanya itu saja, arsitektur Bali pun sangat identik dengan ukiran unik yang memiliki desain pahatan berbeda ketimbang gaya ukiran dari daerah lain di Indonesia sehingga memberikan ciri khas tersendiri.
Ciri Khas Arsitektur Bali Tradisional
Pada arsitektur Bali tradisional, metode pengukuran yang dilakukan menggunakan cara tradisional untuk disesuaikan menurut aspek ergonomis penghuni. Sedangkan, penataan zonasi dilakukan berdasarkan konsep “Sangga Mandala” melalui pembagian bangunan menjadi sembilan bagian berukuran 3×3 untuk menentukan fungsi setiap ruangan.
Terkait struktur utama bangunan, arsitektur Bali mengadopsi filosofi Tri Angga dengan tiga pembagian elemen untuk menciptakan keseimbangan dengan alam, yang diantaranya adalah:
ADVERTISEMENT
Perkembangan Arsitektur Bali Modern
Secara umum, arsitektur Bali modern tidak memiliki banyak perbedaan dengan arsitektur tradisional Bali, mulai dari filosofi bangunan, elemen bangunan maupun proses ritual budaya yang dilakukan.
Namun, terdapat sejumlah karakter yang biasanya diadopsi pada arsitektur Bali modern seperti desain atap yang kini dibuat lebih simpel dengan menghilangkan ukiran, penggunaan material batu alam dengan jenis yang lebih mudah dijumpai, hingga pilar yang kini dibuat menggunakan tembok supaya lebih kokoh.
ADVERTISEMENT
Baik konsep tradisional ataupun modern, arsitektur Bali mengutamakan keselarasan dan keseimbangan dengan alam sekitar. Nah, apakah kamu tertarik mengaplikasikan arsitektur khas Bali pada hunianmu?