Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Ini Dia Ciri Penting Arsitektur Post Modern yang Harus Kamu Tahu!
9 Mei 2018 9:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Dekoruma.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah arsitektur post modern memang nggak sepopuler gaya desain arsitektur lainnya. Padahal, arsitektur post modern masih terus berkembang dan digunakan hingga saat ini, lho. Dengan mengenal karakter dari arsitektur post modern, pasti kamu akan menyadari bahwa banyak bangunan dan rumah di sekitarmu yang menerapkan atau mengadaptasi gaya arsitektur post modern.
ADVERTISEMENT
Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai arsitektur post modern mulai dari perkembangan, karakter, hingga bagaimana penerapannya untuk rumahmu!
Sejarah Singkat Arsitektur Post Modern
Gerakan atau gaya arsitektur post modern mulai lahir pada era tahun 1960-an sebagai bentuk reaksi perlamanan terhadap nilai minimalistik, formalitas, dan kurangnya variasi dalam gaya arsitektur modern yang berkembang saat itu. Nilai yang dimaksud ini bisa terlihat dari gaya arsitektur arsitek Le Corbusier dan Ludwig Mies van der Rohe.
Gaya arsitektur post modern akhirnya terus berkembang dari 1980-an hingga era 1990-an. Arsitek yang terkenal sebagai tokoh arsitektur post modern adalah Charles Jenks, Venturi, Philip Johnson, dan Michael Graves.
Pada akhir era 1990-an, arsitektur post modern berkembang lebih jauh dan terbagi ke dalam berbagai aliran dengan perbedaan pendekatan seperti hi-tech architecture, arsitektur neo-klasik, dan gaya arsitektur dekonstruktivisme.
Beberapa contoh produk arsitektur post modern pada masa itu yang bisa kamu jadikan referensi dalam menciptakan rumah bergaya arsitektur post modern sendiri adalah Vanna Venturi House dan Guild House di Philadelphia karya Robert Venturi, 550 Madison Avenued dan PPG Place di Pittsburgh karya Philip Johnson serta Piazza d’Italia di New Orleans karya Charles Moore. Berbagai bangunan tersebut terkenal dan kerap dijadikan referensi dari produk awal dari gerakan arsitektur post modern.
ADVERTISEMENT
Aliran dalam Arsitektur Post Modern
Berkembang di berbagai area oleh banyak pakar arsitektur, arsitektur post modern kemudian berkembang menjadi berbagai aliran. Aliran-aliran dalam arsitektur post modern sendiri diklasifikasikan berdasarkan konsep perancangan dan respon dari desain terhadap lingkungannya.
Salah satu tokoh arsitektur post modern, Charles Jenks mengelompokan arsitektur post modern kedalam 6 jenis aliran arsitektur post modern yang menurutnya sudah ada sejak tahun 1960-an, di mana arsitektur post modern mulai berkembang. Aliran arsitektur post modern tersebut meliputi:
Arsitektur post modern – Historicism
Dalam aliran arsitektur post modern historicism, desain bangunan atau rumah modern dikombinasikan dengan berbagai elemen klasik seperti kolom-kolom ionic dan doric serta ukiran-ukiran yang umumnya lebih banyak ditemukan pada arsitekur klasik dibandingkan arsitektur modern.
ADVERTISEMENT
Tokoh arsitek yang mengikuti aliran historicism ini adalah Aero Saarinen, Phillip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa, dan Kyionori Kikutake.
Arsitektur post modern – Straight Revivalisme
Pada aliran arsitektur post modern straight revibalisme, elemen-elemen pada gaya arsitektur neo klasik kembali dihidupkan lewat desain yang bersifat monumental dan pengaplikasian komposisi desain yang berirama dan juga simetris.
Tokoh arsitek yang mengikuti aliran straight revivalisme ini adalah Aldo Rossi, Monta Mozuna, Ricardo Bofill, dan Mario Botta.
Arsitektur post modern – Neo-vernacularism
Aliran arsitektur post modern neo-vernacularism, elemen arsitektur yang sudah modern kemudian dikawinkan dengan elemen tradisional atau lokal yang ada pada lingkungan sekitar. Pengaplikasiannya bisa seperti penggunaan pola dekorasi arsitektur Jawa pada bangunan modern, atau penggunaan bentuk atap gadang pada bangunan dengan arsitektur modern.
ADVERTISEMENT
Tokoh arsitek yang mengikuti aliran neo-vernacularism ini adalah Darbourne and Darke, Joseph Isherick, Aldo Van Eyck.
Arsitektur post modern – Contextualism (Urbanist + ad Hoc)
Pada aliran arsitektur post modern contextualism, semua konsep desain mengarah dan terpusat pada lokasi penempatan bangunan, di mana desain harus memperhatikan lingkungan sekitar agar bisa tercipta komposisi yang selaras dengan lingkungan sekitar. Aliran ini juga terkenal dengan nama aliran urbanist. Kalau dalam bangunan rumah, bisa dibilang ini adalah filosofi menciptakan rumah ramah lingkungan.
Tokoh arsitek yang mengikuti aliran contextualism ini adalah Lucien Kroll, Leon Krier, dan James Stirling.
Arsitektur post modern – Metaphor & Metaphisical
Jika kamu pernah melihat bangunan-bangunan dengan bentuk arsitektur yang menarik, unik dan filosofis, maka mungkin bangun tersebut menganut aliran arsitektur post modern methapor dan metaphisical.
Bentuk dari desain arsitektur merupakan ekspresi eksplisit dan implisit dari ungkapan metafora dan metafisika (spiritual) dari sang arsitek yang umumnya memiliki cerita yang filosofis dibalik desain tersebut.
ADVERTISEMENT
Tokoh arsitek yang mengikuti aliran methapor & metaphisical ini adalah Stinley Tigerman, Antonio Gaudi, dan Mimoru Takeyama.
Arsitektur post modern space
Aliran arsitektur post modern yang terakhir adalah aliran space, di mana desain arsitektur memperlihatkan salah satu prinsip arsitektur, yaitu pembentukan ruang dengan mengkomposisikan komponen bangunan itu sendiri.
Tokoh arsitek yang mengikuti aliran arsitektur post modern space ini adalah Peter Eisenman, Robert Stern, Charler Moore, Kohn, dan Pederson-Fox.
Ciri Khas dan Karakter dari Arsitektur Post Modern
Sebagai salah satu gaya arsitektur yang populer, arsitektur post modern punya ciri khas sendiri. Menurut salah satu tokoh arsitektur Indonesia, Budi Sukada (1988), arsitektur post modern memiliki ciri umum sebagai berikut:
Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer
ADVERTISEMENT
Membangkitkan kembali kenangan kembali historik
Berkonteks urban
Menerapkan kembali teknik ornamentasi
Bersifat representasional
Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain)
Dihasilkan dari partispasi
Mencerminkan aspirasi umum
Bersifat plural
Bersifat ekletik
Dari beberapa karakteristik arsitektur post modern tersebut, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu terapkan untuk menerapkan gaya arsitektur post modern pada rumah tinggalmu.
Tonjolkan garis lurus yang tegap baik pada ekstrior maupun interior
Baik secara visual maupun penataan ruang, terapkan elemen garis lurus dan simetrik. Jika ingin memberikan kesan lebih dinamis gunakan sudut-sudut di luar sudut siku.
Mulai dari bentuk sederhana, kemudian kembangkan
Jika kamu perhatikan, kebanyakan bangunan arsitektur post modern merupakan pengembangan dari gubahan-gubahan masa dasar yang sederhana seperti persegi, segitiga, atau trapesium.
ADVERTISEMENT
Gunakan pendekatan yang sama dengan memulai desain dari bentuk dasar yang sederhana sebelum menambahkan elemen lain untuk mengembangkan desain arsitektur post modern milikmu. Jangan lupakan dekorasi ruangan yang sesuai.
Manfaatkan elemen dekoratif, namun tetap minimalis
Salah satu ciri yang nggak boleh kamu lewatkan dalam mengaplikasikan gaya arsitektur post modern adalah menggunakan elemen-elemen dekor. Elemen dekorasi ini bisa kamu ciptakan dari bentukan desainmu sendiri atau bentuk simplifikasi dari elemen dekorasi yang telah ada sebelumnya seperti dekorasi bangunan klasik atau bangunan tradisional. Misalnya Rumah Bali.
Namun, perhatikan untuk tidak menggunakan detail terlalu berlebihan, atau identitas tradisional atau klasik malah akan jadi lebih terlihat dibanding kesan post modern.
Gunakan elemen-elemen desain yang kontras
Selanjutnya, kamu bisa menggunakan berbagai elemen yang kontras satu sama lain seperti material, juga pengaplikasian perpaduan warna pada rumah bergaya arsitektur post modern. Untuk bagian ini, kamu nggak perlu tanggung-tanggung untuk berkreasi sejauh mungkin.
ADVERTISEMENT
Masukkan cerita pada konsep bangunan rumah bergaya arsitektur post modern
Pada saat merancang rumah, meskipun fungsi dan kenyamanan tetap menjadi yang terutama, jangan lupa untuk menyisipkan cerita dan konsep yang filosofis kedalam desain rumahmu.
Meskipun bukan istilah yang populer, nyatanya arsitektur post modern merupakan salah satu gaya arsitektur yang dekat dengan keseharian dan juga sangat mungkin untuk diterapkan hingga saat ini, baik untuk bangunan komersil maupun rumah. Yuk, kreasikan rumahmu dengan gaya arsitektur post modern!