Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Yuk, Kurangi Sampah Sisa Makanan dengan 5 Trik Jitu Ini!
6 Maret 2019 14:54 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
Tulisan dari Dekoruma.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu berpikir bahwa makanan yang tidak kamu habiskan atau yang terbuang karena busuk bisa jadi masalah besar untuk dunia ini?
ADVERTISEMENT
Menurut Food and Agriculture Organization of the United Nation (FAO), sebanyak 1,3 miliar ton sisa makanan dari seluruh penjuru dunia terbuang begitu saja. Dalam kategori negara berpendapatan menengah, Indonesia sendiri menempati posisi ketujuh negara yang sering membuang sisa makanan pada tahun 2018 berdasarkan studi yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit.
shutterstock.com
Tentu hal ini sangat mengkhawatirkan. Banyaknya sampah sisa makanan bisa meningkatkan pemanasan global karena adanya gas metan. Gas metan ini menyebabkan adanya efek rumah kaca. Di lain sisi, masih banyak orang yang sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan makan makanan sehat. Untuk menanggulangi hal tersebut, kamu harus mulai beraksi mengurangi sampah sisa makanan. Bagaimana caranya? Yuk, kita simak di bawah ini!
ADVERTISEMENT
shutterstock.com
Kulkas yang penuh dengan persediaan makanan memang terlihat memuaskan. Kamu bisa mencari makanan kesukaanmu dengan mudah tanpa takut kelaparan. Namun, kulkas yang terlalu penuh juga kurang baik karena sulit untuk menentukan makanan manakah yang sudah basi. Tentu, hal ini akan mengarah pada sisa makanan yang harus dibuang.
shutterstock.com
Kania menyarankan kamu untuk menerapkan metode first in, first out. Makanan apapun yang masuk kulkas terlebih dulu harus dikonsumsi dahulu. Untuk memudahkan kamu, posisikan makanan ‘lama’ di depan makanan ‘baru,’ misalnya letakkan yoghurt yang baru di belakang yoghurt lama. Dengan teknik seperti ini, kamu bisa menikmati makananmu tanpa khawatir ada sisa makanan yang harus dibuang. Selain itu, hal ini memudahkan kamu untuk identifikasi sisa makanan yang akan basi dan produk makanan yang mendekati tanggal kedaluwarsa.
ADVERTISEMENT
shutterstock.com
Seringkali saat terlihat makanan enak, kamu tanpa sadar mengambil porsi berlebih karena ingin menikmatinya. Hal ini akan berujung pada pembuangan sisa makanan yang tidak kamu habiskan. Maka dari itu, kamu harus paham betul porsi makananmu dan jangan sampai kamu membuang sisa makanan yang semestinya masih dapat dikonsumsi.
shutterstock.com
Jika makanan yang kamu inginkan hanya dijual dalam porsi yang banyak, ada baiknya bila kamu membaginya dengan teman atau anggota keluargamu. Jangan lupa bahwa kamu bisa membungkus sisa makanan tersebut untuk disimpan. Hal yang sama harus kamu lakukan saat memasak tapi porsi hidangan berlebih. Pastikan sisa makanan diletakkan di posisi yang terlihat saat kamu membuka kulkas. Kamu pun akan mudah teringat untuk menghabiskan sisa makanan tersebut daripada akhirnya terpaksa membuangnya karena sudah basi.
ADVERTISEMENT
shutterstock.com
Seringkali kulit buah menjadi sisa makanan yang dibuang dengan anggapan kulit tersebut tidak bisa dimakan. Hal ini tidak salah, kok. Namun, beberapa kulit buah aman untuk dikonsumsi bersama dengan buahnya seperti anggur dan apel.
Selain untuk dikonsumsi, kulit buah dapat digunakan untuk berbagai hal lain. Parutan kulit jeruk dan lemon bisa jadi topping salad, dicampurkan pada es krim, dan jadi pengusir nyamuk alami. Kulit buah apel, jeruk, dan timun juga bisa kamu campurkan dengan air mineral untuk sensasi yang lebih segar. Pikirkan bagaimana kamu dapat menggunakan ulang sisa makanan dengan memikirkan potensi nilai guna padanya. Tentu kamu akan mengurangi jumlah sampah sisa makanan dan membuat pengeluaranmu untuk makanan lebih berarti.
ADVERTISEMENT
shutterstock.com
Sebagai lemari pendingin untuk menyimpan bahan makanan, mungkin naluri kamu mengarahkanmu untuk menyimpan semua bahan makanan di dalam kulkas. Namun, tidak semua bahan makanan semestinya disimpan di kulkas. Beberapa bahan makanan seperti kentang, bawang, tomat, dan timun akan lebih baik disimpan dalam suhu ruangan dan diletakkan dalam keranjang. Selain menjadi lebih awet, memperhatikan karakter bahan makanan dapat menghindari sisa makanan basi akibat kelalaian dalam penyimpanan.
Jangan meletakkan buah dan sayur yang menghasilkan gas etilen bersama dengan buah dan sayur lainnya. Gas etilen berperan penting dalam pembusukan buah dan sayur. Jika gas ini berinteraksi dengan buah dan sayur lainnya, tentu buah dan sayur tersebut akan cepat busuk dan menjadi sampah sisa makanan dalam seketika. Contoh buah dan sayur yang menghasilkan gas etilen adalah alpukat, tomat, pir, persik, dan pisang, sedangkan contoh buah dan sayur yang tidak menghasilkan gas etilen adalah sayuran berdaun hijau, beri-berian, apel, kentang, dan paprika.
ADVERTISEMENT
shutterstock.com
Saat berbelanja pangan, tentu ada keinginan membeli bahan makanan secara berlebih sebagai stok. Namun, tindakan ini seringkali mengarah pada sisa makanan yang terlanjur basi. Cara berbelanja seperti ini tetap dapat diaplikasikan, namun sebaiknya batasi pembelian pada bahan makanan dengan daya tahan lama, seperti makanan ringan dalam kemasan. Hindari membeli makanan mudah basi seperti sayuran dan daging.
shutterstock.com
Saran Kania adalah untuk membeli kebutuhan pangan setiap tiga hari. Buatlah checklist agar kamu fokus membeli keperluan pangan dan menghindari keinginan membeli makanan secara impulsif. Pastikan bahan makanan mudah basi dihabiskan terlebih dahulu sebelum pergi berbelanja kembali. Teknik ini akan mengurangi jumlah sisa makanan yang dibuang.
Perlu kamu pahami, membuang sisa makanan sama dengan membuang uang. Demi menjaga lingkungan dan menjaga lumbung keuanganmu, makanlah makanan sesuai porsimu. Kurangi sampah sisa makanan dan pastikan kamu sudah berusaha untuk menggunakan kembali sisa makanan sebelum akhirnya dibuang.
ADVERTISEMENT