Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Mangkraknya Destinasi Wisata Banjar Water Park
20 November 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dela Melinda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banjar Water Park yang terletak di Kota Banjar, Jawa Barat, merupakan destinasi wisata populer. Banjar Water Park, sebuah taman wisata air, menawarkan beragam fasilitas dan wahana untuk memuaskan pengunjungnya, mulai dari kolam bertema berbeda hingga fasilitas pendukung lainnya. Didirikan dengan harapan menjadi destinasi wisata utama, Banjar Water Park kini menjadi tempat rekreasi keluarga yang sangat digemari. Namun, tempat ini mengalami penurunan signifikan dalam jumlah pengunjung dan kualitas layanan dalam beberapa tahun terakhir. Artikel ini menguraikan perkembangan Banjar Water Park, permasalahan yang menyebabkan penurunan kualitas, dan keadaan terkini yang menyebabkan ditutupnya objek wisata ini.
ADVERTISEMENT
Banjar Water Park dibangun pada tahun 2009 dengan tujuan untuk menarik wisatawan ke kawasan Kota Banjar yang saat itu belum banyak dikenal sebagai destinasi wisata utama di Jawa Barat. Berlokasi strategis dan mudah dijangkau dari berbagai wilayah Jawa Barat, Banjar Water Park menawarkan beragam wahana air yang menarik, antara lain kolam renang anak, kolam arus, dan berbagai permainan air untuk keluarga.
Awalnya Banjar Water Park diterima dengan sangat baik oleh masyarakat. Perpaduan antara fasilitas yang baik dan suasana alam yang nyaman membuat tempat ini menjadi tempat yang ramai, terutama saat musim liburan. Banyak wisatawan datang dari berbagai kota untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau menikmati liburan akhir pekan. Bahkan, Banjar Water Park sempat menjadi salah satu destinasi wisata utama Kota Banjar. Akan tetapi, popularitas tinggi tersebut tidak bertahan lama. Seiring berjalannya waktu, Banjar Water Park mulai mengalami penurunan yang signifikan, baik dari jumlah pengunjung maupun kualitas fasilitas yang ada. Salah satu alasan utamanya adalah manajemen yang kurang baik.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya pihak pengelola Banjar Water Park optimistis dan tampak mampu mengelola tempat tersebut dengan profesional. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, ketidakmampuan dalam pemeliharaan fasilitas, kurangnya staf terlatih, dan masalah keuangan dengan menjadi beban APBD, semakin mempengaruhi kualitas pelayanan objek wisata ini. Kolam renang yang tadinya jernih dan menyegarkan kini terlihat kotor, berlumut, dan kurang terawat. Wahana air yang sebelumnya berfungsi dengan baik, seperti perosotan atau seluncuran air, mulai rusak dan tidak pernah diperbaiki sehingga membuat pengunjung kecewa. Selain itu, kualitas pengelolaan fasilitas pendukung, seperti gazebo dan saung juga menurun, yang mana bagian atapnya banyak yang bocor ketika turun hujan. Hal ini semakin mengurangi kenyamanan pengunjung dan pada akhirnya berujung pada menurunnya keinginan pengunjung untuk mengunjungi objek wisata ini.
Sebelum resmi ditutup, kebijakan kenaikan harga tiket yang cukup signifikan juga sempat diterapkan di Banjar Water Park. Kenaikan tarif masuk menjadi salah satu alasan utama mengapa pengunjung enggan kembali ke tempat ini. Dengan fasilitas yang kurang, banyak pengunjung merasa harga yang mereka bayarkan tidak sebanding dengan kualitas yang mereka terima. Kenaikan harga tiket tidak diimbangi dengan fasilitas yang diberikan. Keluhan yang paling sering disampaikan pengunjung adalah kolam yang kotor, wahana rusak, dan kurangnya kebersihan di tempat umum. Dalam hal ini, pengelolaan objek wisata terkesan hanya fokus pada peningkatan pendapatan melalui kenaikan harga tiket, tanpa mempertimbangkan perbaikan fasilitas yang memang dibutuhkan wisatawan. Selain itu, banyak pengunjung yang kecewa dengan pelayanan yang kurang memperhatikan detail, misalnya beberapa kali ditemui ember pecah tergeletak di sekitar kolam air, sehingga mempengaruhi kenyamanan. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan semakin memperburuk citra Banjar Water Park sebagai destinasi wisata keluarga yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Banjar Water Park mengalami penurunan yang sangat tajam dalam jumlah pengunjung, yang mengarah pada penutupan tempat wisata tersebut pada tahun 2019. Banjar Water Park adalah contoh nyata bagaimana sebuah destinasi wisata yang dulunya populer bisa mengalami penurunan drastis karena kurangnya pengelolaan. Tempat ini memiliki potensi yang besar sebagai destinasi wisata, namun kurangnya pengelolaan fasilitas, buruknya pelayanan, dan kenaikan harga tiket tanpa perbaikan yang berarti membuat destinasi wisata ini sepi pengunjung. Hal ini menjadi pembelajaran penting bagi pengelola destinasi wisata lainnya tentang pentingnya menjaga kualitas pelayanan dan fasilitas serta menjaga keseimbangan antara harga tiket dengan apa yang ditawarkan kepada pengunjung. Tempat wisata yang ingin bertahan dalam jangka panjang harus terus berinovasi dan berbenah dengan selalu memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan pengunjungnya.
ADVERTISEMENT