Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Hukum Internasional Perlu Ditegakkan

Uni Eropa
Uni Eropa adalah kesatuan ekonomi dan politik antara 27 Negara Anggota. Uni Eropa memiliki lebih dari 140 perwakilan diplomatik diseluruh dunia, termasuk Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia berkedudukan di Jakarta.
Konten dari Pengguna
24 Februari 2023 13:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Uni Eropa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Asap hitam mengepul dari bandara militer di Chuguyev, Ukraina, pada 24 Februari 2022. Foto: Aris Messinis/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Asap hitam mengepul dari bandara militer di Chuguyev, Ukraina, pada 24 Februari 2022. Foto: Aris Messinis/AFP
ADVERTISEMENT
24 Februari 2022 akan selalu mengingatkan kita sebagai hari ketika Rusia memulai invasi yang brutal, tanpa sebab dan ilegal ke Ukraina. Ini murni merupakan agresi dan jelas melanggar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Perang ini bukan 'hanya masalah Eropa', juga bukan tentang 'Negara-negara Barat melawan yang lainnya'.
ADVERTISEMENT
Ini tentang harapan kita akan kehidupan di dunia ini. Tidak ada yang aman di dunia ini bila penggunaan kekuatan bersenjata secara ilegal—oleh negara berkekuatan nuklir dan merupakan anggota Dewan Keamanan PBB—kemudian dipandang sebagai sesuatu yang wajar. Hukum internasional harus ditegakkan di manapun untuk melindungi setiap orang dari politik kekuasaan, pemerasan, dan serangan militer.
Satu tahun berlalu, ada risiko orang menjadi terbiasa melihat berbagai gambar kejahatan perang dan kekejaman. Mungkin karena ada begitu banyak gambar dan kata-kata yang mengutuk peristiwa-peristiwa tersebut sehingga mulai kehilangan maknanya. Mungkin karena kita telah berulang kali mengucapkannya sehingga kitapun menjadi lelah dan inipun melemahkan tekad kita. Mungkin karena berjalannya waktu dan permasalahan yang dihadapi ini rumit.
ADVERTISEMENT
Namun kita tidak bisa bersikap demikian karena setiap hari Rusia terus melanggar piagam PBB, menciptakan preseden berbahaya bagi seluruh dunia dengan kebijakan imperialisnya. Setiap hari, Rusia terus membunuh wanita, pria dan anak-anak Ukraina yang tidak bersalah, menghujani kota-kota dan infrastruktur sipil dengan rudalnya. Setiap hari Rusia terus menyebarkan kebohongan dan rekayasa.
Untuk Uni Eropa dan mitranya, tidak ada alternatif lain selain tetap mengikuti 'strategi rangkap tiga' kita: mendukung Ukraina, menekan Rusia untuk menghentikan agresi ilegalnya dan membantu seluruh dunia mengatasi dampaknya.
Ini telah berhasil kami laksanakan selama setahun terahir. Kami telah mengadopsi sanksi yang belum pernah ada sebelumnya. Kami menghentikan ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia. Melalui kerja sama erat dengan mitra-mitra utama, kami berhasil mengurangi 50 persen pendapatan energi yang digunakan pihak Kremlin untuk membiayai agresinya.
ADVERTISEMENT
Dengan bekerja sama, kami juga telah memitigasi efek riak global dengan penurunan harga pangan dan energi, sebagian berkat Solidarity Lanes atau Jalur Solidaritas dan Black Sea Grain Initiative atau Koridor Gandum Laut Hitam.
Kami tidak bisa sekedar mengatakan bahwa kami ingin Ukraina mampu mempertahankan wilayahnya. Ukraina perlu perlengkapan untuk melakukannya. Jadi, untuk pertama kalinya, Uni Eropa memasok persenjataan ke negara yang diserang ini. Uni Eropa sekarang menjadi penyedia utama pelatihan militer untuk personel Ukraina agar mereka dapat membela negaranya.
Kami juga menawarkan bantuan keuangan makro dan bantuan kemanusiaan yang signifikan untuk mendukung rakyat Ukraina. Kami telah memutuskan pula untuk menanggapi secara positif permintaan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa. Dan terakhir, kami bekerja untuk memastikan adanya pertanggungjawaban atas kejahatan perang yang telah dilakukan Rusia.
ADVERTISEMENT
Ukraina telah menunjukkan ketangguhannya yang luar biasa, sebagian berkat dukungan ini. Dan Rusia semakin terisolasi, karena sanksi global dan kecaman internasional oleh mayoritas negara di Majelis Umum PBB. Tujuan kolektif kami adalah hengkangnya pelaku invasi, bertahannya Ukraina yang demokratis, pulihnya kedaulatan Ukraina secara penuh dan legalitas internasionalnya.
Yang terpenting, kami menginginkan perdamaian di Ukraina, perdamaian yang komprehensif dan abadi yang sejalan dengan Piagam PBB dan hukum internasional. Mendukung Ukraina dan bekerja untuk perdamaian berjalan beriringan.
Jika agresi ilegal Rusia berhasil, dampaknya akan menyebar secara global. Resiko berubahnya titik panas regional di Asia menjadi konflik terbuka akan meningkat, seperti Laut Cina Selatan dan Timur, Selat Taiwan dan lainnya. Itu sebabnya Eropa dan mitranya di Asia Pasifik harus mengambil sikap bersama. Dukungan banyak negara Asia di PBB dan di tempat lain untuk prinsip-prinsip integritas teritorial, kedaulatan dan hukum internasional sangatlah penting.
ADVERTISEMENT
Demikian juga Uni Eropa berkomitmen penuh untuk menegakkan hukum internasional di mana pun, tidak hanya di Ukraina. Kami bekerja untuk perdamaian dan keamanan di seluruh dunia termasuk di Asia Pasifik.
Kami perlu mempertegas bahwa karena tindakannya, Rusia bertanggung jawab atas guncangan ekonomi dalam hal pangan, energi dan pupuk. Kami selalu mengecualikan makanan dan pupuk dari sanksi Uni Eropa dan kami memantau kemungkinan dampak yang tidak diinginkan.
Secara lebih luas, invasi Rusia telah menggarisbawahi perlunya Eropa dan Asia untuk menghindari ketergantungan yang berlebihan. Kita harus memperkuat kolaborasi kita untuk membangun ekonomi yang lebih tangguh dan inklusif, melindungi demokrasi kita dan memperkuat kohesi sosial.
Sejarah dan keadilan ada di pihak Ukraina. Tetapi untuk mempercepat sejarah dan mencapai keadilan, kita perlu memperkuat 'strategi rangkap tiga' kita. Kami menyadari ini adalah tugas kolektif. Itulah mengapa Uni Eropa mengandalkan semua mitranya, untuk bertindak dalam semangat tanggung jawab bersama dan solidaritas, yaitu: untuk memastikan bahwa agresi gagal dan hukum internasional ditegakkan.
ADVERTISEMENT
Penulis: Josep Borrell