Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Keindahan Pulau Sumatra Selatan Memiliki Warisan Kebudayaan Unik
25 Desember 2024 8:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Okviana Adelia Saputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Palembang - Sumatera Selatan, adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera, di Indonesia, kaya akan warisan kebudayaan dan tradisi yang khas. Provinsi Palembang ini yang terkenal adalah jembatan Ampera karena memiliki tempat pemandangan yang begitu indah bagi yang mengunjung langsung di tempat tersebut. Tidak hanya itu, Palembang juga memiliki keanekaragaman budaya, bahasa, etnis hingga suku tradisi dan adat istiadat. Bahkan begitu banyak keragaman suku Palembang, suku Ogan, suku Komering, dan suku Ranau, yang semuanya berkontribusi pada kekayaan budaya dan tradisi yang begitu beragam.
ADVERTISEMENT
Pulau Sumatra Selatan, juga sering disebut Palembang ini memiliki ciri khas tersendiri, seperti makanan tradisional orang Palembang yang tak kalah saing dengan makanan tradisional ciri khas yang lain. contohnya makanan tradisional pempek memiliki rasa cuka yang lezat makanan tradisional ini tradisi orang Palembang yang banyak digemari oleh masyarakat setempat. Selain makanan tradisional, ada juga beberapa tarian budaya yang sangat terkenal di Sumatera Selatan diantara yaitu ;
ADVERTISEMENT
1. Tari Gending Sriwijaya
2. Tari Tanggai
3. Tari Tepak Keraton
4. Tari Erai-Erai
5. Tari Setudung Sedulang
6. Tari Kebagh
7. Tari Sambut Silampari
Ada beberapa tradisi yang harus di patuhi oleh masyarakat Sumatra Selatan ketika akan menikah yaitu ;
1. Tradisi Mandi Kasai
Tradisi orang palembang sebelum pernikahan yang akan segera dijalankan. Ritual mandi Kasai ini dilaksanakan dengan cara memandikan pasangan yang akan menikah di sungai, dihadiri oleh temen dan kerabat mereka. Tradisi ini juga memiliki makna sebagai simbol calon pengantin ini meninggalkan masa muda dan memasuki kehidupan pernikahan.
ADVERTISEMENT
2. Pengadangan
Salah satu berbagai tradisi pernikahan yang ditemukan oleh kalangan warga ogan, Sumatra Selatan adalah pengadaan merupakan perayaan khas sebelum terjadi menjelang pelaksanaan akad nikah. dan pengantin pria ini harus menggunakan selendang panjang. Selendang tersebut, tujuan untuk memenuhi berbagai permintaan yang diajukan oleh pengantin wanita sebagai bentuk penghormatan, mempererat hubungan silaturahim kedua keluarga yang akan digabungkan melalui pernikahan.
3. Sedekah Serabi
dari suku lintang di kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan, juga memiliki tradisi unik yang dikenal sebagai sedekah serabi. Prosesnya hampir mirip dengan kenduri yang diisi dengan doa-doa.
4. Tradisi Rumpak-Rumpak
Tradisi ini melibatkan penggunaan alat musik yang dikenal sebagai terbangan. Tradisi ini dimulai menjelang perayaan Hari Raya 1 Syawal dan Idul Adha bertujuan memastikan kelancaran acara tersebut.
ADVERTISEMENT
5. Ngukus
dalam budaya Ogan ini, memiliki arti memasak secara bersama-sama dimana sekelompok ibu-ibu berkumpul dengan sukacita membantu tuan rumah untuk menyiapkan makanan keluarga besar dan tamu yang akan menghadiri acara sedekah dan resepsi.
6. Ningkuk
pemuda dan pemudi yang merupakan temen Deket diharapkan untuk hadiri dari kedua mempelai yang akan menikah.
Menurut Elza Marleni dalam "Sejarah Budaya dan Keadaan Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan" (2022) mengatakan bahwa "Dalam pelaksanaannya, tiap kelompok pemuda dan pemudi akan diberikan sarung, yang nantinya akan diberikan secara bergantian antar kelompok. Pada saat prosesi tukar menukar sarung, sebagai penentu atau acuan waktu akan diputar sejumlah lagu, yang jumlahnya bisa satu atau lebih".
ADVERTISEMENT
7. Ngobeng
tradisi ngobeng ini sejak masa kesultanan Palembang Darussalam yang bercorak Islam karena sejalan dengan ajaran Rasulullah Saw, yaitu makan bersama dengan posisi bersila menggunakan tangan langsung biasanya acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, dan syukuran.
8. Hajat Batin
memiliki arti berkumpulnya sekelompok pria dewasa atau bapak-bapak dalam membantu persiapan menjelang upacara pernikahan.
9. Tepung Tawar Perdamaian
Di tradisi Palembang, apabila tidak dilakukan, maka orang tersebut akan terus terlibat dalam pertikaian sepanjang hidupnya. Dalam melaksanakan upacara ini untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
ADVERTISEMENT