Konten dari Pengguna

Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran

Abdollah
Doktor Mamajemen Pendidikan, Penulis Artikel dan Buku Pendidikan.
30 Juli 2023 5:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdollah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru mengajar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru mengajar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan merupakan satu kesatuan yang kompleks. Di dalamnya terdapat komponen-komponen yang saling terkait dan mendukung keberhasilan tujuan pendidikan. Komponen-komponen itu terdiri dari: kurikulum, pengajar, sarana dan prasarana, siswa, kegiatan pembelajaran, dan pengelolaan. Untuk mencapai keberhasilan pendidikan, suatu lembaga pendidikan harus memenuhi komponen-komponen tersebut dengan baik sehingga akan tercapai pendidikan bermutu tinggi.
ADVERTISEMENT
Salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dan berperan besar dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru berperan penting dalam pembelajaran karena tugas guru bukan hanya mentransfer ilmu yang dimilikinya tetapi lebih kepada pembentukan nilai, sikap dan perilaku siswa.
Di dalam pembelajaran mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya pembelajaran. Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas, tidak hanya sekadar hubungan antara guru dan siswa tetapi berupa interaksi proses transfer ilmu yang dimiliki guru kepada siswa.
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan. Apabila pendidikan dilihat sebagai suatu sistem maka faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan menurut Deming yang dikutip oleh Hamzah B. Uno, yaitu: input mentah atau siswa, lingkungan instruksional, proses pendidikan dan keluaran pendidikan. Dalam proses pendidikan, di dalamnya terdapat aktivitas guru mengajar, peran serta siswa dalam belajar, sistem pengelolaan administrasi merupakan hal yang perlu dioptimalkan fungsinya agar kualitas pendidikan dapat ditingkatkan.
Ilustrasi guru di sekolah inklusi Foto: Shutterstock
Salah satu faktor yang menjadi tolak ukur keberhasilan sekolah adalah kinerja guru. Kinerja guru yang dimaksud adalah hasil kerja guru yang terefleksi dalam cara merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembelajaran yang intensitasnya dilandasi oleh disiplin profesional guru dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Dapat dilihat bahwa tugas guru bukan hanya mengajar tetapi dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai penilaian tugas tersebut tidak mudah dilakukan oleh guru, karena di dalam mengajar harus ada persiapan yang dilakukan.
Pembelajaran tidak pernah terpisahkan dari komponen belajar antara tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, materi pelajaran, metode pembelajaran, media sebagai alat pembelajaran dan evaluasi sebagai alat ukur tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap guru yang akan mengajar menyiapkan semua komponen-komponen yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran.
Ilustrasi Guru Mengajar Foto: Shutter Stock
Keberhasilan program pembelajaran sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, aktivitas dan kreativitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
ADVERTISEMENT
Kegiatan belajar mengajar akan berkualitas apabila didukung oleh guru yang professional memiliki kompetensi professional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.
Di samping itu, kualitas pembelajaran juga dapat maksimal jika didukung oleh siswa yang berkualitas (cerdas, memiliki motivasi belajar yang tinggi dan sikap positif dalam belajar), dan didukung sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.
Guru yang profesional akan memungkinkan memiliki kinerja yang baik, begitu pula dengan siswa yang berkualitas memungkinkan siswa memiliki perilaku yang positif dalam kegiatan pembelajaran.
Interaksi pembelajaran antara guru dan siswa yang positif akan mewujudkan budaya kelas yang positif dan impresif atau iklim kelas (classroom climate) yang mendukung untuk proses belajar siswa.
Dengan demikian, seluruh pendukung kegiatan pembelajaran harus tersedia sebagaimana dikatakan Cox bahwa: ”the quality of an instructional program is comparised of three elements, materials (and equipment), activities, and people”.
ADVERTISEMENT