Budaya Fans Culture Pada Fandom Justin Bieber

Della Nur Azizah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
12 Januari 2023 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Della Nur Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Justin Bieber. Instagram @justinbieber
zoom-in-whitePerbesar
Justin Bieber. Instagram @justinbieber
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Budaya fans culture pada fandom Justin Bieber memang sudah dikenal di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Secara umum, pengertian fandom adalah subkultur yang terdiri sekelompok penggemar yang ditandai oleh perasaan empati dan persahabatan terhadap orang lain yang memiliki minat yang sama. Istilah fandom sering kali dipakai untuk kelompok apa saja seperti fandom film, komik, anime, band, penyanyi, atau artis tertentu. Sebut saja fandom Beliebers penggemar penyanyi Justin Bieber.
Justin Drew Bieber adalah seorang penyanyi dan penulis lagu yang berasal dari Kanada. Namun, ia sering dipanggil Justin Bieber ini memiliki bakat yang luar biasa dengan suara emasnya yang menjadikannya terkenal di seluruh dunia. Album yang pertama kali debut di tahun 2009 berjudul “My World”, dalam menyanyikan lagu tersebut ia mendapatkan platinum di Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Justin Bieber mengeluarkan single terbarunya yang berjudul “Baby”, single tersebut menjadi trending di seluruh dunia dan sudah mencapai 2.892.464.571 kali penonton di akun youtube nya.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu mengenal lebih jauh tentang fans fanatik dari Justin Bieber di Indonesia dan seluruh dunia. Penggemar dari penyanyi POP Justin Bieber disebut Beliebers. Penggunaan istilah Beliebers sebagai nama penggemar atau fans Justin yang muncul sebelum tahun 2009, keberadaam fans dengan nama Beliebers adalah hasil dari internet, sejak video YouTube awal Justin Bieber. Fans atau penggemar Justin yang terkumpul dalam komunitas Beliebers sebagian besar adalah gadis remaja yang memiliki rasa suka terhadap Justin Bieber.
Kebanyakan mereka terlalu berlebihan ketika berantusias dengan penggemarnya. Mereka rela untuk membeli barang mulai dari album hingga tiket konser. Bahkan mereka juga rela membuat sebuah grup khusus penggemar Belibers, misalnya di negara Indonesia yaitu Belibers Indonesia. Hal ini akan mendapatkan informasi terbaru di setiap harinya terkait penggemarnya. Memang kepopuleran seorang penyanyi sangatlah membuat mereka lupa akan hal yang ada pada dirinya.
ADVERTISEMENT
Beliebers ini juga sudah tidak asing lagi didengar di berbagai negara lainnya. Semua orang pasti tahu siapa Justin Bieber. Karirnya yang semakin sukses membuat Justin Bieber akan terus menciptakan karya-karyanya yang sangat luar biasa. Penyanyi internasional ini mempunyai banyak penggemar seperti di media sosial maupun dikehidupan aslinya
Berdasarkan dari penjelasan yang diatas termasuk tergolong fans culture. Pengakuan identifikasi kelompok penggemar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pemahaman perilaku penggemar. Budaya penggemar mengacu pada komunikasi budaya yang komprehensif dan fenomena sosio-budaya yang bergantung pada budaya popular, yang disebabkan oleh pemujaan dan pengejaran yang terlalu berlebihan terhadap suatu objek di dalam individu maupun kelompok. Hal tersebut, membuat sebuah keberadaan virtual atau nyata mereka. Sehingga mengakibatkan budaya konsumsi dan hasil dari konsumsi berlebihan dari waktu kerjanya tidak mendapatkan uang atau tidak dibayar dari pihak yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Penggemar adalah bagian paling tampak khalayak teks dan praktik pop. Kelompok penggemar berada di bawah tatapan kritis cultural studies. Dulunya, penggemar diperlakukan dengan dua cara yaitu ditertawakan atau dipatologikan. Penggemar selalu dicirikan sebagai suatu kefanatikan yang potensial. Penggemar dipahami sebagai korban-korban pasif dan patologis media massa. Dengan kata lain, kelompok penggemar merupakan suatu symptom yang tampak dari kemungkinan runtuhnya budaya, moral, dan sosial yang tak terelakan lagi mengikuti transisi dari masyarakat pedesaan dan agricultural menuju masyarakat industrial dan urban. Kelompok penggemar adalah apa yang orang lain lakukan “manusia” selalu mengejar kepentingan-kepentingan memamerkan selera dan preferensi.
Menurut Jenkis terdapat tiga ciri utama yang menandai bahwa mode pemberian (makna) budaya penggemar dalam teks-teks media : (1) Cara penggemar menarik teks mendekati ranah pengalaman hidup mereka, (2) Peran yang dimainkan melalui pembacaan kembali dalam budaya penggemar, (3) Proses dengan informasi program dimasukkan ke dalam interaksi sosial yang terus-menerus. Komunitas-komunitas penggemar bukan hanya kumpulan pembaca yang antusias. Melainkan budaya penggemar juga berkenan dengan produksi budaya.
ADVERTISEMENT