Konten dari Pengguna

Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik di Banjar Ubung Sari

Della azmi Zamzahirah
mahasiswa AKATIRTA Magelang Asal Pematangsiantar, Sumatera Utara
23 Januari 2023 17:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Della azmi Zamzahirah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(sumber : https://www.shutterstock.com/id/image-photo/ubud-bali-indonesia-march-20-2021-1939567441) sampah limbah domestik
zoom-in-whitePerbesar
(sumber : https://www.shutterstock.com/id/image-photo/ubud-bali-indonesia-march-20-2021-1939567441) sampah limbah domestik
ADVERTISEMENT
Pencemaran air tanah merupakan sebuah kondisi tanah sebagai tempat berkumpulnya air, tercemar oleh polutan sehingga air yang berada di dalamnya juga ikut tercemar. Secara umum, pencemaran air tanah disebabkan oleh limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dampak yang disebabkan pencemaran air tanah terhadap manusia adalah kurangnya air bersih untuk dikonsumsi atau digunakan untuk kebutuhan lainnya. Selain manusia, ekosistem lain juga mengalami dampak dari pencemaran air tanah. Dalam masalah ini, tentunya semua bertanggung jawab dalam menanggulangi pencemaran air tanah. Salah satu contoh nyata pencemaran air tanah akibat limbah domestik yang terjadi di Indonesia adalah pencemaran air tanah di daerah Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung, Kota Denpasar.
ADVERTISEMENT
Daerah Banjar Ubung Sari berada di Desa/Kelurahan Ubung, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali. Luas wilayah Banjar Ubung Sari adalah 173 Ha. Kondisi topografi Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50–60 meter dari permukaan laut. Banjar Ubung Sari memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 28°C. Masyarakat banjar ubung sari memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Oleh karena itu, daerah banjar ubung sari mengalami pola penyebaran penduduk yang tidak merata.
Daerah Banjar Ubung Sari pola penyebaran kepadatan penduduknya tidak merata dan volume penduduk pendatangnya cukup besar. Jumlah penduduk banjar ubung sari sampai desember 2004 adalah sebanyak 1777 jiwa. Perkembangan penduduk yang tidak merata mengakibatkan berkembangnya permukiman-permukiman yang kurang terencana. Ketergantungan manusia terhadap kebutuhan air pun semakin meningkat sejalan dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat. Kepadatan rumah/bangunan di daerah Banjar Ubung Sari sangat padat, hal ini di dapat dari tanggapan penduduk yang sebesar (74,47%) menganggap bahwa luas lahan yang dikuasai hampir sama dengan luas bangunan yang ditempati. Penduduk mengatakan bahwa jarak antarrumah sebagian besar hanya dibatasi oleh dinding dan sisanya ada juga yang dibatasi oleh gang, sehingga daearh tersebut cukup sempit dan kurang terencana yang berdampak pada pembuangan limbah.
ADVERTISEMENT
Daerah Banjar Ubung Sari memiliki jarak antarrumah yang cukup sempit dan permukiman yang kurang terencana, maka dapat mengakibatkan sistem pembuangan limbah kamar mandi dan dapur tidak terkoordinasi dengan baik. Saluran pembuangan limbah di daerah tersebut tidak berfungsi dengan baik, hal ini disebabkan oleh selokan yang tersumbat sampah-sampah dan limbah-limbah yang dihasilkan dari rumah tangga dan kegiatan lainnya sehingga limbah dibuang begitu saja ke tanah. Pembuangan limbah cair (48,94%) yang berasal dari dapur dibuang ke selokan, sisanya ada yang dibuang ke tanah dan untuk limbah dari kamar mandi dibuang ke tangki septik. Oleh karena itu, dalam pembuangan limbah sebaiknya dilakukan pembuatan sistem jaringan pembuangan limbah. Rencana tersebut dilakukan agar dapat menampung dan mengalirkan limbah tersebut secara baik dan benar. Limbah dari hasil rumah tangga dapat mengakibatkan pencemaran air tanah yang dapat mengakibatkan terjadinya penyebaran beberapa penyakit menular dan berkurangnya air bersih.
ADVERTISEMENT
(sumber : https://www.shutterstock.com/id/image-photo/narrow-lane-between-two-walls-escape-1090793948 )kondisi gang yang sempit
Limbah domestik dapat berakibat pencemaran air tanah yang menyebabkan berkurangnya air bersih. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengonsumsi air bersih untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang sebagian besar berasal dari dalam lapisan tanah, yang dianggap bahwa kualitas air tanah pasti baik karena air tersebut terlindungi di dalam tanah dan sudah disaring oleh jenis- jenis batuan penyusun lapisan bumi. Namun, seperti yang kita tau sulit sekali mendapatkan air bersih. Untuk mendapatkan air yang bersih sesuai dengan standar tertentu saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Ketergantungan masyarakat terhadap air pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat. Kurangnya air bersih inilah yang mengakibatkan terjadinya penyebaran beberapa penyakit menular.
ADVERTISEMENT
Penyakit menular yang disebabkan oleh limbah domestik adalah penyakit kulit. Penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri E.Coli dan bakteri Coliforms. Selain itu, limbah juga dapat mengandung organisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit dan nutrien terutama unsur P dan N yang dapat menyebabkan eutrofikasi. Pencemaran limbah domestik juga dapat menyebabkan penyakit yang tidak menular. Salah satu contoh penyakit yang tidak menular adalah penyakit perut. Warga sekitar harus melakukan pencegahan agar tidak terjadi lagi penularan penyakit.
Bahaya dari pencemaran air tanah yang mengakibatkan berbagai penyakit seperti saluran pencernaan harus dilakukan pencegahan. Pencegahan yang dilakukan adalah membuat saluran yang berbentuk saluran terbuka dengan bentuk segi empat pada bagian atas dan setengah lingkaran pada bagian bawahnya. Pencegahan tersebut mampu mengalirkan debit yang besar dan kecil dan dapat mencegah terjadinya sedimentasi/pengendapan pada bagian bawah saluran. Warga sekitar juga melakukan gotong royong untuk melakukan pencegahan pencemaran air tanah. Tidak hanya itu, pencegahan lain yang dilakukan adalah tidak langsung membuang limbah ke tanah atau sungai, melainkan mengelola limbah dahulu dengan baik dan benar. Pencegahan untuk tinja dan air seni adalah dengan merencankan pembuatan sebuah tangki septik.
ADVERTISEMENT
Permasalahan pembuangan tinja dan air seni di daerah tersebut diatasi dengan merencanakan membuat tangki septik yang terletak di gang/jalan. Sebagian daerah memiliki letak sumur bor yang cukup jauh dengan kamar mandi dan sistem pembuangan kamar mandinya sudah memakai tangki septik. Sebagian daerah lainnya belum menggunakan tangki septik. Perencanaan tersebut dilakukan karena lahan yang dikuasai oleh penduduk sekitar tidak cukup merencanakan tangki septik di halaman rumah. Oleh karena itu, pemerintah setempat sepakat melakukan pembuatan tangki septik di gang/jalan. Perencanaan tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah lingkungan hidup, masalah kesehatan penduduk sekitar, dan untuk meringankan beban/biaya pengurasaan tangki septik bagi penduduk sekitar.
ADVERTISEMENT
Penulis adalah mahasiswa AKATIRTA Magelang