5 Langkah Produktif Tanpa Toxic

Delvira Harahap
International Relations Student at UPN Veteran Jakarta
Konten dari Pengguna
4 Februari 2022 21:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Delvira Harahap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Produktivitas. Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/positive-hipster-girl-stylish-spectacles-better-744424510
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Produktivitas. Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/positive-hipster-girl-stylish-spectacles-better-744424510
ADVERTISEMENT
Produktivitas adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat secara efisien. Waktu produktivitas setiap orang pasti berbeda-beda, tergantung kemampuan masing-masing. Biasanya, produktivitas mengacu pada kegiatan sehari-hari atau rutinitas. Adapula orang yang sudah memiliki jadwal kegiatannya sendiri sehingga ia sudah paham kapan waktu mereka untuk produktif. Mereka ialah orang yang memahami kapabilitas dirinya sehingga tidak memaksakan diri untuk produktif setiap hari.
ADVERTISEMENT
Kerap kali setiap orang merasa bersalah ketika dirinya tidak produktif dalam satu hari. Padahal, produktivitas bukan suatu perlombaan. Produktivitas memang sangat penting, tetapi harus dijalankan dengan benar sehingga berdampak positif.
Langkah-langkah berikut bisa membantu diri jadi lebih produktif!
1. Kenali Diri Sendiri
Mengenal karakter dan kapabilitas diri sendiri sangat diperlukan dalam setiap langkah kehidupan. Memahami hobi dan minat diri juga menjadi bagian dari proses produktif. Alangkah baiknya kalau kita bisa menjalani hobi dan minat menjadi suatu kegiatan positif sehingga bernilai produktif. Tidak perlu mencari hal-hal yang sulit dilakukan. Produktivitas tidak dinilai dari seberapa sulit dan besar kegiatan yang kita lakukan. Hanya saja, produktivitas bernilai ketika kita mampu menjalani kegiatan bermanfaat, berdampak positif bagi diri, efisien, dan konsisten. Misalnya, menjalani gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga. Bersepeda bisa menjadi hobi bagi beberapa orang. Dengan menemukan suatu hobi, tentu akan lebih mudah untuk kita menjalaninya dengan penuh konsistensi.
ADVERTISEMENT
2. Memiliki Tujuan yang Jelas
Setelah mengenal diri sendiri, kita akan tahu apa kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, minat, dan kapabilitas diri sehingga kita tahu bagaimana cara untuk mencapai hal yang dicita-citakan. Bersosialisasi, bertukar pikiran, dan mencoba hal-hal baru dengan orang lain juga akan memberikan perspektif baru yang membantu untuk menentukan tujuan yang jelas, sehingga setiap kegiatan yang kita jalani untuk menuju produktif bisa menjadi lebih terarah. Sekali pun tersesat di tengah lika-liku kehidupan, kita akan mudah menemukan jalan karena tahu tujuan yang akan dicapai.
3. Disiplin
Disiplin dengan diri sendiri memang tidak semudah merencanakan dan menulisnya di notes hp atau di meja kerja. Namun, disiplin bisa dilatih dengan kontrol diri. Mampu mengelola waktu dengan konsep time management matrix yaitu mengkategorikan tiap hal menjadi penting, tidak penting, mendesak, dan tidak mendesak. Hal yang penting dan mendesak harus dilakukan secepatnya, hal yang penting namun tidak mendesak dapat dilakukan dengan menjadwalkannya. Sementara hal yang mendesak namun tidak penting bisa ditunda dengan mendahulukan kegiatan yang penting dan mendesak. Terakhir, tinggalkan atau kurangi kegiatan yang tidak penting dan tidak mendesak.
ADVERTISEMENT
4. Kerja Cerdas
Sebagian orang masih sering keliru dengan kerja keras dan kerja cerdas. Kerja keras memang penting, namun akan menjadi racun bagi diri ketika menjalaninya dengan tidak efektif dan efisien. Sehingga, nilai manfaatnya berkurang. Misalnya, bekerja tanpa kenal waktu dan banyak mengorbankan hal-hal yang seharusnya bisa tetap kita lakukan beriringan. Berbeda dengan kerja cerdas, kerja cerdas adalah menjalani setiap kegiatan dengan tenang, terstruktur, efektif, dan efisien. Sehingga, kita dapat memperoleh nilai manfaat dengan maksimal. Maka, perlu untuk memahami perbedaan kedua hal tersebut.
5. Konsisten
Setelah mengenali diri sendiri, menemukan tujuan yang jelas, dan menjalani kerja cerdas kita perlu menegaskan hal-hal tersebut menjadi konsistensi. Konsistensi dapat dilatih dengan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain, hindari pikiran-pikiran negatif, dan selalu ingat tujuan yang sudah kita tetapkan.
ADVERTISEMENT
Nah, itu dia langkah menuju produktivitas tanpa toxic. Jangan sampai kamu terjebak dalam toxic productivity ya. Semoga membantu!