Tak Ada Bela Bangsa dan Negara dalam Aksi Bela Bangsa #2019GantiPresiden di Yogyakarta

Kampanye dari gerakan #2019GantiPresiden terus bergeliat. Berbagai usaha dikerahkan oleh pihak oposisi untuk menggulingkan Presiden Jokowi pada Pemilu 2019 nanti.

Terakhir pihak oposisi berencana akan menggelar Aksi Bela Bangsa #2019GantiPresiden di Yogyakarta. Aksi tersebut diketahui diinisiasi oleh Amien Rais dan beberapa orang binaannya.

Meski mencatut kata bela bangsa, namun tak ada sedikit pun unsur membela bangsa dalam aksi tersebut. Pasalnya, konten aksi di atas bukan untuk membela kepentingan bangsa dan negara, melainkan sebuah aksi yang ditunggangi oleh kepentingan politik Amien Rais dkk yang berseberangan dengan pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.

Sebelumnya, para oposan itu kerap menggelar aksindi Jakarta. Namun karena para simpatisan Amien Rais di Ibukota sudah mulai sadar dan menjauhinya, maka kini kelompok Amien Rais dkk itu beralih tempat. Dia berpindah tempat ke Yogyakarta untuk menjalankan aksi-aksi penuh provokasinya.

Namun, kita yakin bahwa masyarakat DIY tidak sebodoh yang dikiranya. Rakyat Jogja pasti lebih cerdaa dan tidak ikut dengan arus politik kotor dari seorang Sengkuni politik tanah air itu.

Keputusan memindahkan basis aksi massa di Yogyakarta dilatarbelakangi oleh banyaknya simpatisan dan pendukung Amien yang membabi buta di kota tersebut. Salah satunya adalah M. Rifqi Rifai.

Dia adalah pengurus Kokam DIY-PAN. Menjadi anak didik Amien Rais sejak beberapa tahun lalu. Oleh karena itu karakternya pun mirip, yaitu penuh tipu muslihat untuk memperoleh kepentingan politiknya. Persis seperti tokoh pewayangan Sengkuni.

M. Rifqi Rifai ini memanfaatkab posisinya di Kokam DIY untuk menggerakan massa padahal semua yang dilakukan hanya untuk kepentingan Amien Rais.

Mengetahui motif politik busuk Amien Rais yang penuh kebencian dan fitnah itu, sebaiknya kita sadar dan tidak terikut dalam arus ajakan demo tersebut.

Apalagi, substansi isu demo yang diangkat dalam aksi itu hanya berisi fitnah kepada pemerintah saja. Misalnya, pihak oposisi itu hanya mampu memainkan isu hutang negara, sulitnya kehidupan rakyat, dan menurunnya kesejahteraan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi-JK saat ini.

Padahal, hal tersebut menunjukkan bahwa Amien Rais dan teman-temannya itu hanya bisa bermain fitnah, tanpa berani adu gagasan dan program alternatif.

Politik minim gagasan ala oposisi ini yang kemudian memunculkan sentimen negatif. Mereka tahu secara kapasitas dan pamor di masyarakat sudah kalah dengan Presiden Jokowi, namun tetap ngotot untuk memaksakan isu yang diusungnya di masyarakat.

Dia seakan lupa, "rakyat sudah cerdas, Bung".