Menjaga Warisan Nilai Sejarah dan Kebudayaan pada Candi Prambanan

Ilustrasi Candi Prambanan (sumber : Foto oleh Lan Yao: https://www.pexels.com/id-id/foto/tengara-penunjuk-penanda-tonggak-batas-19579190/)

Terdapat kisah cinta antara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso yang mengisahkan seorang putri yang dilamar Bandung Bondowoso. Roro Jonggrang akan menerima lamarannya apabila Bandung Bondowoso berhasil memenuhi syarat yang ia berikan yaitu membangun seribu candi dalam semalam. Namun usahanya ini telah gagal karena adanya kecurangan dari Roro Jonggrang sehingga Bandung Bondowoso mengutuknya menjadi arca sebagai yang keseribu.

Candi Roro Jonggrang atau dikenal sebagai Candi Prambanan ini merupakan Candi Hindu terbesar di Indonesia yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi Prambanan ini memiliki keindahan yang memukau yang menjadi tujuan wisata populer namun candi ini tidak hanya sebagai wisata tetapi juga menjadi simbol kekayaan sejarah dan kebudayaan Indonesia.

Candi ini merupakan sebagai simbol pada kebudayaan jawa yang memiliki kesenian tradisional seperti Tari Ramayana selain sebagai simbol kebudayaan jawa candi tersebut memiliki nilai keagamaan yang digunakan untuk upacara keagamaan dan festival, seperti perayaan Nyepi dan ritual Ramayana Ballet. Sebagai warisan budaya dan memiliki nilai keagamaan yang sangat penting, upaya pelestarian Candi Prambanan ini menjadi prioritas utama untuk memastikan keindahan dan maknanya tetap terjaga bagi generasi mendatang dengan melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kondisi bangunan untuk memastikan kelestarian dan keamanan pada bahan bangunan yang digunakan tetap dalam kondisi baik dan tidak rusak.

Selain upaya pelestarian secara fisik, penting juga untuk meningkatkan legenda Candi Prambanan agar tetap hidup dan relevan dalam kesadaran publik dengan cara pengembangan konten edukasi dan literasi, membuat dokumenter tentang legenda Candi Prambanan, mengadakan pertunjukan teater atau tari tradisional yang menceritakan legenda Roro Jonggrang seperti Ramayana Ballet yang sudah populer di sekitar Candi Prambanan, mengembangkan melalui media sosial untuk menyebarkan cerita dan menarik minat generasi muda serta wisatawan internasional.

Dengan demikian, pelestarian dan peningkatan legenda Candi Prambanan di era modern sangat penting untuk memastikan keindahan dan makna historisnya tetap terjaga warisan budaya bagi generasi mendatang.

Dena Lista Illaisa, Mahasiswa Sastra Indonesia UNPAM