Konten dari Pengguna

Himpunan Mahasiswa Unsut Gelar Webinar Kiat Menulis di Media Massa

Deni Darmawan
Standardisasi Dai MUI Angkatan ke-24, Trainer Pojok Literasi Sekolah, Dosen Unpam, Tuton FKIP-UT, dan Guru Intercultural School.
9 Juni 2022 14:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Deni Darmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Flyer webinar kiat menulis di media massa (dokpri)
zoom-in-whitePerbesar
Flyer webinar kiat menulis di media massa (dokpri)
ADVERTISEMENT
Himpunan Mahasiswa Universitas Sutomo (Unsut) menggelar webinar dengan judul “Kiat-kiat Menulis di Media Massa” pada Senin (6/6/2022). Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa bisa lebih termotivasi untuk bisa menulis artikel populer di media massa.
ADVERTISEMENT
Narasumber kegiatan ini adalah Misbah Priagung Nursalim, Kaprodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang dan Deni Darmawan, penulis dan dosen Unpam. Keduanya aktif menulis artikel populer di media massa.
Dalam sambutannya, Muhammad Wildan, sebagai Warek III bahwa menulis itu akan memberikan masa depan yang cerah. “Banyak orang sukses, besar dan dikenal khalayak luas karena ide dan pemikirannya ditulis dan dikirim ke media massa. Sebut saja Buya Syafi’i Ma’arif, Azyumardi Azra. Keduanya dikenal sebagai penulis yang sukses,” tutur Wildan.
Sebagai mahasiswa, menulis akan memberikan keuntungan. “Dalam setiap kegitan seperti ini, ambil peluang dan buktikan dengan menulis. Kirim ke media massa, jika ditolak itu hal biasa. Jika tulisan kita terbit, tentu itu akan memberikan keuntungan dan mengangkat nama bagi diri sendiri, prodi, fakultas dan universitas,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Untuk menjadi penulis harus doyan membaca. Oleh sebab itu, budayakan membaca,” sambung Misbah sebagai narasumber pertama. Untuk menjadi penulis, membaca adalah hal yang utama. Bisa karena terbiasa.
Sebagai seorang mahasiswa, menulis adalah menyuarakan pendapat, pikiran dan ekspresi bersuarahh. “Mahasiswa itu biasa menulis artikel ilmiah, maka biasakan juga menulis artikel populer. Seperti menulis opini, kolom, essai, dan sebagainya, kemudian terbitkan ke media massa,” lanjut Misbah.
Menulis akan banyak manfaatnya. Salah satunya adalah eksistensi diri. “Semakin banyak tulisan yang diterbitkan di media massa. Maka khalayak luas akan banyak mengenal kita dan nama kita semakin populer. Poin dan Koin pun akan kita dapat,” tutur Misbah.
Menulis artikel populer di media massa menjadi peluang di era digital ini. “Manfaatkan peluang ini untuk menulis artikel populer seperti opini, reportase, feature, dan kolom. Dalam menulis artikel populer, tulislah isu-isu yang aktual dan menarik. Misalnya, dalam menulis artikel opini, kita bisa menulis tentang hari lahirnya pancasila, tentang tiket yang mahal masuk ke Borobudur, kematian Buya Syafii Ma’arif dan Kematian Eril anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Berita itu lagi aktual di berbagai media,” ujar Deni sebagai materi kedua yang menjelaskan tentang kiat-kiat menulis di media massa.
ADVERTISEMENT
Kiat-kiat menulis di media massa itu ada tahapannya. Tahap pertama yaitu pra menulis, tahap ke-dua yaitu proses menulis. “Pra menulis itu meliputi proses mencari ide/gagasan, menentukkan tema/topik/judul, mempelajari target media, membuat outline dan mempersiapkan diri menulis,” ungkap Deni yang sudah menulis reportase ratusan di media massa.
Sedangkan tahap ke-dua itu proses menulis. “Prosesnya, membuat judul yang menari, lead yang memikat, batang tubuh artikel, membuat sub judul, membuat paragraf penutup, penyuntingan/review dan mengirim naskah,” lanjut Deni.
Setelah melalui tahap pra menulis. Maka, untuk proses menulis artikel opini ada yang harus diperhatikan. “Menulis judul harus menarik, sebab judul itu seperti magnet dan daya tarik agar artikel kita dibaca. Setelah itu buat lead yang memikat. Lead ada di paragraf pertama. Isi lead itu ide dan gagasan utama, atau permasalahan yang dimunculkan. Badan artikel ditulis sesuai dengan outline. Jika ingin mengutip teori atau pendapat, usahakan jangan terlalu banyak, nanti ide dan gagasan bisa kabur. Jika artikel itu panjang, maka buat sub judul. Buatlah kalimat penutup yang berkesan yang berisi kesimpulan, harapan dan solusi,” ungkap Deni yang juga menulis buku “Menulis itu Gampang”.
ADVERTISEMENT
Setelah artikel ditulis, maka lakukan proses penyutingan/review dan pengiriman naskah. “Artikel dicek kembali, disunting apakah ada yang kurang, baik konten dan bahasa. Proses menerbitkan ke media bisa melalui email dan akun yang disediakan media tersebut. Saat pengiriman naskah, jangan lupa lampirkan biodata, foto, dan kata pengantar,” tutup Deni yang juga menulis buku “Menulis itu Gampang”
Kontributor : Deni Darmawan, penulis dan narasumber Penulisan Kreatif