Ramadan Menjadi Bulan Yang Viral Sepanjang Masa

Deni Darmawan
Standardisasi Dai MUI Angkatan ke-24 dan Penulis Buku Religi dan Literasi
Konten dari Pengguna
31 Maret 2024 9:51 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Deni Darmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kultum Menjelang Berbuka di Kediaman Prof. Dr. RR. Dewi Anggaraeni, M.H (dokpri)
zoom-in-whitePerbesar
Kultum Menjelang Berbuka di Kediaman Prof. Dr. RR. Dewi Anggaraeni, M.H (dokpri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ramadan menjadi penghulu bulan yang selalu viral dari masa ke masa. Ke-viralan-nya bukan saja di kalangan sahabat Nabi pada saat itu, tapi pada masa era digital saat ini, bahkan juga viral di kalangan penduduk langit.
ADVERTISEMENT
Ramadan bulan istimewa bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Sebab, Ramadan menjadi bulan yang dinanti kedatangannya dan ditangisi kepergiannya. Ramadan menjadi barometer kehidupan seseorang muslim dalam mengevaluasi perjalanan spiritual hidupnya.
Para sahabat memaknai Ramadan bukan tanpa sebab. Rasulullah SAW pernah mengumpulkan pada sahabat ketika menjelang Ramadan. Rasulullah SAW memberikan gambar gembira akan keistimewaan Ramadan.
Kabar yang disampaikan Rasulullah SAW kepada para sahabat mengubah mindset tentang Ramadan. Para sahabat ingin berjumpa Ramadan secepatnya dan mempersiapkannya dengan baik, lahir-bathin. Hal inilah yang menyebabkan Ramadan sangat viral pada masa itu, bahkan hingga masa ini dan masa-masa selanjutnya.
Lantas, hal apa yang disampaikan Rasulullah SAW ketika menjelang Ramadan saat itu. Dalam Hadits Riwayat Ahmad, Nabi menyampaikan tentang Ramadan yang menggugah para sahabat sehingga Ramadan menjadi hal yang dirindukan dan viral pada masanya.
Buku Agar Bulan Ramadan Tidak Sia-Sia Karya Deni Darmawan (dokpri)
Bulan Keberkahan
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa akan datang bulan Ramadan, bulan yang penuh keberkahan. Berkumpulnya semua keberkahan dan puncak keberkahan ada di sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadan. “Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar)” (Qs.Ad-Dukhan : 3)
Bahkan Nabi SAW memberikan motivasi yang kuat agar mencari Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir pada tanggal ganjil. Nabi membangunkan kelurga, mengencangkan ikat pinggangnya (untuk semangat beribadah) ketika kita menginjak pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadan. Keberkahan disebabkan karena turunnya Alquran dari Lauful Mahfudz, langit ke tujuh turun Alquran sekaligus ke Baitul Izzah. Setelah itu diturunkan dari langit dunia diturunkan ke Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril selama 23 tahun.
Ayat pertama turun surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5 pada tanggal 17 Ramadan di Gua Hira. Sedangkan masyarakat Indonesia memperingati Nuzulul Qur’an pada tanggal tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi orang yang senantiasa membaca Alquran, baik di dalam atau diluar Ramadan, InsyaAllah keberkahan selalu meliputi dalam gerak langkah hidupnya. Setiap waktu pada bulan Ramadan adalah keberkahan tiada tara.
Tanda-tanda keberkahan pada diri seseorang bisa dilihat ketika ia mendapat berbagai macam kenikmatan baik materi dan non-materi, mendapat kebahagiaan dunia-akhirat, dan dan ketaatannya semakin meningkat untuk beribadah kepada Allah SWT.
Selain itu, mendeteksi keberkahan pada seseorang bisa dilihat dari 3 hal. Ketika berbicara selalu keluar hikmah, ketika diam selalu bertafakur, dan ketika membaca secara tekstual atau konteksual selalu mengambil pelajaran yang dikandungnya.
Diwajibkan Berpuasa
Rasulullah SAW mengatakan bahwa pada bulan Ramadan diwajibkan berpuasa. Setiap hamba beriman akan memenuhi panggilan ini. Puasa dengan kualitas baik akan mengantarkan setiap hamba menjadi orang yang bertakwa. (al-Baqarah : 183)
ADVERTISEMENT
Puasa yang berkualitas akan memberikan banyak keuntungan dari aspek rohani, kesehatan dan sosial. Dari aspek rohani akan muncul sifat-sifat mulia seperti kejujuran, keikhlasan, kesabaran, mengendalikan amarah, merasa diawasi Allah, dan puncaknya adalah menjadi orang yang bertakwa.
Khutbah di Padang Golf Pondok Indah (dokpri)
Dari aspek kesehatan, puasa akan berdampak pada tubuh kita. Diantaranya, badan kita akan terasa enteng, semua racun dalam tubuh akan dikeluarkan, membersihkan usus, segala pencernaan dan lambung. Membersihkan lemak, kolesterol, memperbaiki sel-sel yang rusak, sehingga tubuh akan semakin sehat, ringan dan memperoleh imun yang kuat.
Sedangkan dari aspek sosial, puasa akan melahirkan sifat-sifat empati, jiwa sosial yang tinggi, kasih sayang antar sesama untuk selalu memberi, membantu, dan menyantuni orang-orang yang tidak mampu.
Pahala puasa hanya Allah yang tahu, dan Dia juga yang akan membalasnya. Kualitas puasa menentukan level dimana ia berada. Jika level umum hanya dapat haus dan lapar saja. Jika seseorang mempuasakan panca inderanya, bahkan hatinya, maka kualitasnya puasanya akan berada pada level atas. Ampunan Allah akan ia dapatkan.
ADVERTISEMENT
Pintu Surga Dibuka
Rasulallah SAW menyampaikan bahwa pada bulan Ramadan pintu surga dibuka. Begitu banyak amalan-amalan dan aneka jamuan kebaikkan di bulan Ramadan yang akan mengantarkan setiap hamba ke surga. Amalan yang ikhlas, penuh keimanan dan semata-mata hanya mengharap ridho Allah, maka hal itu akan mengantarkan ke surganya Allah.
Ada satu pintu yang Allah siapkan bagi orang-orang berpuasa, yaitu pintu Ar-Rayyan. Pintu khusus yang Allah siapkan bagi orang-orang yang berpuasa.
Pintu surga dibuka bisa dimaknai juga, pintu taubat untuk semua hamba-hambanya yang ingin membersihkan dari segala macam dosa. Sebesar apapun dosa kita, ampunan Allah maha luas, seluas langit dan bumi. Pintu sedekah juga terbuka bagi orang-orang yang ingin berbagi, pintu-pintu kebaikkan lainnya juga terbuka yang akan mengantarkan setiap hamba menuju surga-Nya.
ADVERTISEMENT
Pintu Neraka Ditutup
Rasulullah SAW menyampaikan pada bulan Ramadan pintu neraka ditutup. Memaknai hal ini, bahwa upaya manusia untuk berbuat maksiat dan keburukan dipersempit dan ditutup segala potensi yang mengantarkan pada hal-hal yang merusak Ramadan.
Peluang-peluang untuk berbuat hal negatif akan berkurang dan memberi kesempatan yang luas kepada setiap hamba untuk kembali ke jalan Allah. Hal-hal yang mengantarkan seseorang pada keburukan ditutup, dan mengantarkan kepada ibadah di bulan suci Ramadan.
Setan Dibelenggu
Rasulallah SAW menyampaikan bahwa pada bulan Ramadan setan dibelenggu. Puasa yang kita lakukan akan membelenggu setan. pada bulan Ramadan akan menurunkan segala gerak-gerik setan ketika menggoda manusia. Setan tidak lagi leluasa beraktivitas selama Ramadan. Setan tidak akan mampu menyesatkan orang-orang beriman.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ada pendapat para ulama, bahwa tidak semua setan dibelenggu tapi hanya jenis setan tertentu. Sehingga masih ada sedikit aktivitas setan dalam menggoda manusia sehingga tidak mau mengendalikan hawa nafsunya untuk berbuat keburukkan.
Bagi seseorang yang tidak menjaga puasanya, bahkan mengaku Islam tapi tidak berpuasa, maka ada potensi untuk melakukan hal buruk di bulan Ramadan. Misalnya, tawuran di bulan Ramadan malah semakin meningkat, bahkan menjadi tradisi. Maka celakah, merugilah, orang-orang yang tidak mendapat ampunan dan cucuran rahmat dari Allah SWT ketika di bulan Ramadan.
Malam Yang Lebih Baik Dari Seribu Bulan
Terakhir, Rasulallah SAW menyampaikan tentang malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini menjadi malam yang begitu spesial bagi umatnya Nabi Muhammad SAW. Tidak ada umat-umat terdahulu yang diberikan malam seperti ini.
ADVERTISEMENT
Selain diturunkan Alquran, malam ini akan penuh dengan turunnya malaikat hingga bumi bercahaya. Malam ini juga akan ditentukkan takdir seseorang selama setahun. Ajal, rizki dan perbuatan baik lainnya akan ditetapkan selama setahun kedepan.
Malam ini terjadi pada sepuluh hari terakhir. Dari sisi amal, siapapun dia yang beramal pada malam ini seperti beramal 1000 bulan bahkan lebih. Menurut para ulama, seolah-olah ia beramal seperti 83 tahun lamanya. Jika ia salat Maghrib, Isya, Tarawih, Witir, sedekah, itikaf, dan kebaikkan apa saja pada malam itu karena Allah, maka ia seperti berbuat kebaikkan selama 83 tahun lamanya.
Usia spritualnya lebih lama ketimbang usia biologisnya. Artinya, kebaikan dan amalan untuk akhiratnya lebih banyak, panjang dan luas dari pada usia kehidupan dunianya.
ADVERTISEMENT
Antusias Dari Awal Hingga Akhir
Hal inilah yang dirasakan sahabat, selalu antusias mulai dari menjelang, awal hingga akhir Ramadan. Bahkan, dalam setiap 6 bulan dan 3 bulan selalu berdoa agar bisa bertemu kembali pada bulan Ramadan. Setiap Ramadan yang dilaluinya memberikan dampak pada kualitas hidupnya, baik di dunia dan akhirat.
Inilah bulan kasih sayang Allah yang diberikan kepada hambanya. Maka, jadikan Ramadan ini seolah-olah seperti Ramadan terakhir, sebab kita tidak akan tahu apakah usia kita bertemu kembali pada bulan spesial ini.
Bulan Ramadan akan selalu viral dan populer dalam setiap masanya. Tidak hanya viral dan populer di kalangan penduduk bumi, tapi juga penduduk langit.