Toleransi beragama di Ethiopia Sangat Tinggi

Deni Darmawan
Standardisasi Dai MUI Angkatan ke-24 dan Penulis Buku Religi dan Literasi
Konten dari Pengguna
11 Januari 2021 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Deni Darmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Deni Darmawan, Dosen Universitas Pamulang dan Penulis online
Ethiopia merupakan negara bagian dari Afrika. Bahkan kantor Uni Afrika berada di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa. Banyak orang beranggapan, Ethiopia merupakan negara miskin, ternyata 10 tahun terakhir, Ethiopia menjadi negara yang modern.
ADVERTISEMENT
Saya berkesempatan mengikuti tour online ke Ethiopio yang diselenggarakan Komunitas Pejuang Subuh Pondok Indah pada Minggu (10/1/2021) secara virtual ngobrol bareng dua staf KBRI untuk Ethiopia, Arief dan Affan. Duta Besar RI untuk Ethiopia Al-Busyra Basnur menjelaskan tentang Islam di Ethiopia melalui video rekaman yang dipersiapkan khusus untuk para jamaah.
Ethiopia bukanlah negara dan mayoritas beragama Islam. Walaupun dalam sejarah disebutkan, bahwa nabi pernah hijrah pertama dan kedua ke Ethiopia, karena disana dikenal seorang raja Najasyi yang arif dan bijaksana.
Ada hal yang menarik menurut pemaparan Dubes RI untuk Ethopia, bahwa Ethiopia menjadi negara land locked (negara tidak mempunyai laut), Ethiopia merupakan populasi kedua terbesar di Afrika, menjadi negara the most religious people in the world (kebebasan dalam memeluk agama), memiliki kalender dan waktu sendiri, menjadi satu-satunya negara Afrika yang tidak pernah dijajah, menjadi negara sumber air sungai Nil dan negeri penghasil kopi.
ADVERTISEMENT
Ethiopia menempati posisi ke-5 terbesar dalam hal jumlah penduduk muslim di Afrika sekitar 37 juta, Negeria 108 juta, mesir 93 juta, Aljazair 42 juta dan Sudan 41 juta. Ethopia sebagai the most religious country karena memberi kebebasan kepada warganya untuk beragama sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Semua pemeluk agama hidup berdampingan dengan damai, toleransi beragama sangat tinggi.
Ethiopia mempunyai luas wilayah 1.104.300 km2, jumlah penduduk sekitar 112 juta jiwa, mempunyai sekitar 10 suku, suku terbanyak yaitu Oromo 34.4 persen, Amhara 27 persen, Sidama 9 persen, Somali 6.3 persen dan sebagainya. Sedangkan beragama Kristen Ortodox 43.5 persen muslim 33, 9 persen, protestan 18.6 persen, Tradisinal 2.6 persen, Katalik 0.7 persen dan Yahudi 1 persen.
ADVERTISEMENT
Islam di Ethopia
Dalam sejarah Islam, Nabi SAW beserta umat Islam hijrah ke kota Yastrib yang kini dikenal dengan kota Madinah. Peristiwa ini menjadi titik awal perkembangan dan peradaban Islam. Dari peristiwa hijrah dari Mekkah ke Madinah, hingga akhirnya Islam menyebar ke seluruh dunia hingga kini.
Islam masuk ke Ethiopia pada bulan Rajab tahun ketujuh sebelum hijriyah atau pada rahun 615 masehi. Masuknya Islam ke Ethiopia merupakan hijrah pertama atas perintah langsung Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya.
Namun dalam perkembangannya, aksi penolakan Islam dan berbagai tindakan diskriminasi terhadap umat muslim di Mekkah mendorong Nabi Muhammad SAW untuk memerintahkan umatnya hijrah ke Ethiopia yang dikenal dengan hijrah kedua sebanyak 83 orang muslim dan 10 orang muslimah yang dipimpin oleh Jafar bin Abu Thalib, sepupu Nabi Muhammad SAW dan sejumlah sahabat seperti Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Urtufah, Ustman bin Mazun dan Abu Musa.
ADVERTISEMENT
Islam terus mengalami perkembangan pada masa kerajaan Aksum atau yang dikenal Abysinia. Tercatat, pada abad ke-14 pernah berdiri 7 kerajaan Islam hingga bersatu dan menjadi Ethiopia saat ini. Salah satu peninggalan warisan budaya kerajaan Islam hingga kini yaitu kota Harar yang menjadi warisan budaya dunia dan kota suci Islam ke-4 oleh Unesco.
Kota Harar dikelilingi oleh benteng dan 5 pintu masuk utama. Didalamnya terdapat 82 masjid kuno diantaranya telah berdiri sejak abad ke-10. Umat Islam di Ethiopia banya terdapat di Somali sebanyak 98.4 persen, Afar sebanyak 95.3 persen dan Aromia sebanyak 47.5 persen. Sedangkan di Ibu Kota Addis Ababa sendiri terdapat 16.2 persen penduduk beragama Islam.
Muslim Ethiopia beraliran ahlu sunnah wal jamaah (Sunni) dan mayoritas bermahzab Syafi’i (Sumber: The Ethiopian Islamic Affarais Supreme Council, 2019). Walaupun kristen ortodok menjadi agama paling banyak dianut, tapi mereka saling menghormati dengan pemeluk agama lainnya. Perempuan Kristen Ortodox bisa dikenali dengan memakai hijab berwarna putih, sedangkan muslimah memakai hijab berwarna-warni.
ADVERTISEMENT
Ethiopia merupakan negara yang mempunyai tingkat toleransi yang sangat tinggi. Berbagai suku dan agama saling menghormati dalam menjalankan kebebasan menjalankan keyakinan masing-masing. Oleh sebab itu, Ethiopia dikenal sebagai the most religious people in the world