Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menolak Demi Kenyamanan
5 Juli 2023 23:30 WIB
Tulisan dari Deni Maldini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gimana rasanya kalau hati kita sebenarnya menolak, tapi lisan berkata lain? hmm renungin deh...
ADVERTISEMENT
Sudah seharusnya kita tuh menyayangi diri kita sendiri dengan selayaknya. Dahulukan kebahagiaan diri kita sendiri, namun, tidak juga merenggut kebahagiaan orang lain.
Seperti sudah menjadi budaya saja, rasa tidak enakan ini merajalela di kalangan Gen-z, karena maksud hati ingin menolak tapi malah justru menyetujuinya/mengiyakannya. Rasa berani disini sangat diperlukan demi untuk kenyamanan diri sendiri. Kita perlu sadar akan hal ini, kalau tidak dimulai dari sekarang, mau kapan lagi? kalau bukan kita sendiri yang memulainya, mau mengandalkan siapa lagi? orang lain? ya enggak mungkin, karena mereka gak tau keadaan kita itu kayak gimana. Kalau menolak, kemungkinan besar respon orang lain itu kaget tentunya, karena sudah terlalu sering kita mengiyakan permintaan itu. Bisa jadi orang itu akan sebel sama kita.
Bahagia merupakan suatu unsur yang tidak ada duanya di dunia ini. Dengan kebahagiaan kita dapat mudah sekali melakukan hal apapun itu. Kebahagiaan itu sendiri datang karena kita sendiri yang menciptakannya, maka dari itu jangan sampai ada orang lain yang merusaknya. Apalagi di usia muda ini tentunya kita sudah seharusnya berbahagia, karena masa muda, masa paling enak di hidup ini. Jadi kita harus memanfaatkannya.
ADVERTISEMENT
Kalau tubuh kita sedang sangat butuh istirahat, kemudian ada teman yang meminta pertolongan apapun bentuknya itu, tolak lah secara halus, bilang dengan apa adanya, jangan sampai ia sakit hati karena penolakan kita. Tidak perlu meminta maaf, karena ini bukan salah kita.
Adanya artikel ini bertujuan untuk teman-teman yang membaca, terlebih lagi yang sedang merasakannya. Ayo Bangkit!
Penulis sangat mempunyai harapan yang sangat besar tentunya mengenai akan hal ini. Ayo berani menolak, demi kebahagiaan diri sendiri!