Dukung Ekspansi Global UMKM: Mahasiswa KKN Tim I UNDIP Edukasi Prosedur Ekspor

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP menyerahkan brosur edukatif kepada pemilik UMKM Risoles Marina sebagai panduan langkah awal dalam memulai ekspor.

Kelurahan Kampung Baru, Kota Surakarta (03/02/2025) – Dalam upaya mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat menembus pasar internasional, mahasiswa Tim I KKN UNDIP 2025 melaksanakan program edukasi bertajuk "Pengembangan Potensi Ekspor UMKM: Mengenal Langkah Awal Memulai Ekspor." Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM mengenai prosedur awal dalam memulai ekspor produk mereka ke luar negeri.

Saat melakukan survei UMKM di wilayah Kampung Baru, mahasiswa Tim I KKN UNDIP 2025 bertemu dengan pemilik UMKM Risoles Marina. Dalam pertemuan tersebut, pemilik usaha mengungkapkan ketertarikannya untuk mengekspor produk risoles buatannya ke luar negeri, terutama ke Hongkong dan Korea Selatan. Pemilik UMKM melihat adanya peluang pasar yang menjanjikan di kedua negara tersebut, mengingat tingginya minat masyarakat di sana terhadap makanan khas Indonesia. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan mengenai tata cara ekspor yang tepat dan sesuai regulasi.

Menanggapi hal tersebut, mahasiswa Tim I KKN UNDIP 2025 menyusun materi edukatif berupa brosur yang berisi informasi mengenai "Langkah Awal Memulai Ekspor." Brosur ini mencakup berbagai aspek penting dalam proses ekspor, seperti pemahaman regulasi ekspor, persyaratan dokumen yang dibutuhkan, mekanisme pengiriman barang, serta strategi pemasaran di pasar internasional.

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP memaparkan materi tentang prosedur ekspor kepada pemilik UMKM Risoles Marina guna meningkatkan kesiapan usaha dalam menembus pasar internasional.

Kegiatan edukasi dilakukan secara langsung dengan menjelaskan isi brosur kepada pemilik UMKM Risoles Marina. Mahasiswa Tim I KKN UNDIP 2025 memberikan wawasan mengenai bagaimana menentukan target pasar, memahami prosedur bea cukai, hingga pentingnya sertifikasi produk agar dapat diterima di pasar luar negeri. Dalam sesi diskusi, pemilik UMKM menunjukkan antusiasme yang tinggi dan menyampaikan berbagai pertanyaan mengenai tantangan yang mungkin dihadapi dalam ekspor makanan olahan.

Sebagai hasil dari program ini, pemilik UMKM Risoles Marina kini memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai tahapan awal ekspor. Dengan adanya brosur yang telah diserahkan, diharapkan pemilik usaha dapat menjadikannya sebagai panduan dalam merancang strategi ekspor yang lebih terarah.

Tidak terdapat hambatan berarti dalam pelaksanaan program ini. Namun, tantangan ke depannya adalah bagaimana UMKM dapat secara bertahap menerapkan langkah-langkah yang telah diberikan dalam brosur. Sebagai tindak lanjut, mahasiswa Tim I KKN UNDIP 2025 menyerahkan brosur "Langkah Awal Memulai Ekspor" kepada pemilik UMKM Risoles Marina agar dapat menjadi referensi yang dapat terus digunakan dalam proses pengembangan bisnisnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak UMKM di wilayah Kampung Baru yang terdorong untuk memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke luar negeri. Kesadaran dan pemahaman yang lebih baik mengenai prosedur ekspor dapat membuka peluang baru bagi pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional.