Hamas Tunjuk Pemimpin Baru di Jalur Gaza

13 Februari 2017 20:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Yehiya Sinwar (Foto: AP Photo/Adel Hana)
zoom-in-whitePerbesar
Yehiya Sinwar (Foto: AP Photo/Adel Hana)
Kelompok militan Hamas menetapkan pemimpin baru di Jalur Gaza. Dia adalah Yahya Sinwar, pentolan Hamas sejak lama yang akan menggantikan Ismail Haniyeh.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Associated Press, Senin (13/2), Sinwar adalah komandan senior Hamas yang dibebaskan dari penjara Israel dalam pertukaran tawanan pada 2011. Sinwar diharapkan bisa memperkuat sayap militan Hamas yang terdiri dari ribuan tentara dan persenjataan roket.
Sinwar terpilih dalam pemilu Hamas yang dimulai akhir tahun lalu. Pemilu ini akan rampung sepenuhnya dua bulan mendatang saat seluruh nama petinggi baru Hamas diumumkan.
Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (Hamas). (Foto: Reuters/Suhaib Salem)
zoom-in-whitePerbesar
Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (Hamas). (Foto: Reuters/Suhaib Salem)
Pria 55 tahun ini akan menggantikan Haniyeh yang sebelumnya menjabat perdana menteri Hamas menyusul kemenangan partai itu di Gaza pada 2007. Haniyeh akan menjabat sebagai pemimpin tertinggi Hamas, menggantikan Khaled Mashaal yang kini hidup di pengasingan.
Khalil al-Haya dipilih menjadi wakil Sinwar.
Sinwar adalah salah satu pendiri sayap militer Hamas. Pada tahun 1988, Sinwar tertangkap Israel dan divonis empat hukuman seumur hidup atas perannya dalam berbagai penculikan dan pembunuhan tentara Israel.
ADVERTISEMENT
Di tahun-tahun terakhirnya di penjara Israel, dia menjadi pemimpin ratusan tahanan Hamas.
Milisi Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah. (Foto: REUTERS/Suhaib Salem)
zoom-in-whitePerbesar
Milisi Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah. (Foto: REUTERS/Suhaib Salem)
Pada tahun 2011, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sepakat membebaskan Sinwar, bersama dengan 1.000 tahanan lainnya untuk ditukar dengan Gilad Schalit, tentara Israel yang telah ditahan selama lima tahun.
Sinwar dikenal keras terhadap Israel. Dia menolak segala bentuk rekonsiliasi dengan Israel. Sekembalinya ke Gaza, dia langsung menjadi pemimpin bagi tentara Hamas.