Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hindari Macet, Pria Ini Berenang ke Kantor Setiap Hari
31 Juli 2017 14:05 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:32 WIB
ADVERTISEMENT
Kemacetan seakan jadi keniscayaan di semua kota-kota besar dunia. Warga kota harus menelan pil pahit berjam-jam dalam kendaraan yang antre mengular di jalanan. Di saat moda transportasi tidak bisa diandalkan mengejar waktu, seorang warga di Jerman pilih cara ekstrem menuju ke kantor setiap hari: Berenang.
ADVERTISEMENT
Cara ini digunakan oleh Benjamin David untuk berangkat dari rumah ke kantornya setiap hari di Munich dalam dua tahun terakhir. Diberitakan oleh media Jerman Frühstücksfernsehen, pria 40 tahun ini mengarungi sungai Isar sepanjang 2 km setiap pagi.
David memutuskan berenang di Sungai Isar dua tahun lalu karena muak dengan kemacetan kota. Saat ini setiap tahunnya ada 30 ribu warga baru yang pindah ke kota Munich, kemacetan dipastikan akan semakin parah.
Sungai tersebut memang rute favorit perahu Roma dan Wina, tapi belum ada yang menggunakannya untuk ke kantor, apalagi dengan berenang.
Kebetulan sungai itu berada di seberang apartemen Baldeplatz tempat pendiri lembaga think tank budaya itu tinggal. Setiap pagi, David hanya tinggal menyeberang jalan dan menceburkan diri.
ADVERTISEMENT
Hanya butuh setengah jam untuk tiba di kantornya melalui jalur air. Sesampainya di kantor, dia mengeringkan diri dengan handuk, mengganti baju dan menunggu rekan-rekannya yang berjibaku dengan macet sembari menyesap secangkir kopi di kafe.
Mengarungi sungai, David menggunakan sebuah tas khusus tempatnya menyimpan laptop, kertas kerja, dan baju ganti. Tidak hanya anti air, tas ini bisa diisi angin sehingga menjadi pelampung. David berpegangan di tas dan mengikuti arus air jika lelah berenang. Tas itu bernama "Wickelfisch", diproduksi oleh perusahaan startup di Basel, Swiss.
Walau cara ini cepat, namun David tidak gegabah. Setiap hari dia mengaku mengecek suhu dan derasnya arus sungai melalui internet. Jangan sampai ingin menghemat waktu malah mengancam nyawanya. Jika situasi tidak aman, dia akan naik angkutan umum seperti warga kebanyakan.
ADVERTISEMENT
Selain itu dia juga selalu mengenakan sandal karet saat berenang. Pasalnya, banyak sampah mulai dari botol hingga benda-benda tajam yang bisa melukainya.