Jakarta Panas? Abu Dhabi Lebih Panas, Suhunya 50 Derajat Celcius

19 Juni 2017 14:04 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abu Dhabi Skyline  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Abu Dhabi Skyline (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulan Ramadhan di Jakarta ditingkahi oleh udara panas yang menyengat. Tidak heran, pasalnya Indonesia sudah mulai masuk musim kemarau. Tapi ternyata panas di Jakarta belum ada apa-apanya jika dibandingkan di Abu Dhabi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Pusat Nasional Meteorologi dan Seismologi Uni Emirat Arab (NCMS) kemarau di Uni Emirat Arab bisa mencapai lebih dari 50 derajat Celcius, seperti dikutip dari kantor berita Gulf News.
Suhu terpanas sejauh ini terjadi di Mezeira, Abu Dhabi, pada Sabtu lalu (17/6), mencapai 50,5 derajat Celcius. Tingkat kelembaban mencapai 95 persen di wilayah pesisir, dan 90 derajat di daratan tengah.
Pekerja asal Indonesia di Abu Dhabi, Meirizhan, mengaku perlu perlindungan ekstra jika ingin keluar rumah.
"Pakai topi, sun cream juga kudu, kemarin beli yang spf 80 supaya tidak terbakar, kaca mata hitam juga, soalnya silau," kata Meirizhan kepada kumparan (kumparan.com), Senin (19/6).
Akibat cuaca panas, air keran juga hangat, air keran yang dingin sulit didapat.
Cuaca panas di Abu Dhabi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Cuaca panas di Abu Dhabi (Foto: Thinkstock)
"Kalau mandi keringatan juga, karena airnya tidak segar sama sekali. Di masjid-masjid juga, air dari keran wudunya panas," ujar Meirizhan lagi.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan cuaca panas ekstrem akan bertahan hingga Selasa pekan ini, suhunya berkisar antara 43-49 derajat Celcius.
Bandingkan dengan suhu Jakarta belakangan ini yang tidak lebih dari 35-36 derajat Celcius. Suhu udara tertinggi di Indonesia tercatat di Pontianak pada 15 Mei lalu, 36,2 derajat Celcius.
Dalam cuaca panas dan lembab di Abu Dhabi, Meirizhan mengatakan risiko terbesar adalah korsleting elektronik.
"Kadang saking ekstremnya panas, kamar bisa banjir kalau menyalakan AC tapi pintu terbuka. Elektronik yang bahaya, karena saking humid-nya bisa basah ke dalam," tutur Meirizhan.
"Saking sweating-nya berembun. Kalau humid-nya tinggi kadang suka berkabut di luar. Tapi kabutnya hangat seperti sauna. Kabut sering menyebabkan kecelakaan beruntun, tahun lalu 25 mobil," lanjut Meirizhan lagi.
ADVERTISEMENT
Meirizhan mengatakan puncak musim panas di Abu Dhabi akan berlangsung pada Juli-Agustus, suhunya bisa lebih tinggi lagi.