Kepada Suu Kyi, Menlu Serukan Usulan 4+1 untuk Akhiri Derita Rohingya

4 September 2017 19:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno L Marsudi (Foto: Reuters/Rolex Dela Pena)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno L Marsudi (Foto: Reuters/Rolex Dela Pena)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyampaikan usulan yang disebut "Formula 4+1" untuk mengakhiri kekerasan terhadap Rohingya di negara bagian Rakhine.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Indonesia Usulan ini disampaikan dalam pertemuan Retno dengan Aung San Suu Kyi di kota Nay Pyi Taw, Senin (4/9).
Empat elemen dari formula tersebut adalah mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine tanpa memandang suku dan agama, dan pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan keamanan.
“Empat elemen pertama merupakan elemen utama yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusian dan keamanan tidak semakin memburuk," jelas Retno.
Retno Marsudi bersama Aung San Suu Kyi (Foto: Kemenlu)
zoom-in-whitePerbesar
Retno Marsudi bersama Aung San Suu Kyi (Foto: Kemenlu)
Satu elemen lainnya yang disampaikan Retno kepada Suu Kyi adalah pentingnya agar rekomendasi Komisi Penasihat untuk Rakhine State yang dipimpin Kofi Annan segera diimplementasikan.
Di antara poin penting dalam rekomendasi Kofi Annan itu adalah dibukanya akses bantuan kemanusiaan, akses bagi media, penegakan hukum, kewarganegaraan dan kebebasan bergerak, dan pengembangan ekonomi sosial di Rakhine.
ADVERTISEMENT
Myanmar selama ini disebut menutup akses bantuan kemanusiaan dan media di wilayah konflik tersebut. Dalam kunjungan Retno ke Myanmar, disepakati keterlibatan Indonesia dan ASEAN dalam penyaluran bantuan.
Mekanisme penyaluran dipimpin oleh Pemerintah Myanmar, namun melibatkan ICRC dan beberapa negara termasuk Indonesia dan ASEAN.
"Dalam pemberian bantuan ini, Indonesia selalu menekankan bahwa bantuan harus sampai kepada semua orang yang memerlukan, tanpa kecuali, tanpa memandang agama dan etnis," ujar pernyataan Kemlu.
Kepada Suu Kyi, Retno juga menyampaikan bahwa baru saja diluncurkan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) yang terdiri dari 11 organisasi kemanusiaan.
AKIM akan memprioritaskan bantuan pada empat hal, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pemulian. Komitmen pemberian bantuan sebesar 2 juta dolar AS. Pemberian bantuan dipimpin oleh Myanmar dan melibatkan Palang Merah Internasional atau ICRC.
Kaum Rohingya di Myanmar (Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
zoom-in-whitePerbesar
Kaum Rohingya di Myanmar (Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
Kondisi kemanusiaan di negara bagian Rakhine, sebelah barat daya Myanmar, mengkhawatirkan sejak akhir Agustus lalu. Operasi militer digelar besar-besaran di desa-desa Rohingya, dengan alasan mencari anggota militan ARSA yang menyerang pos-pos tentara.
ADVERTISEMENT
Ratusan orang tewas dan lebih dari 87 ribu Rohingya mengungsi ke Bangladesh setelah desa-desa mereka dibakar. Pemerintah Myanmar membantah tentara melakukan pembakaran, namun saksi mata mengatakan sebaliknya: tentara membakar rumah dan membunuhi mereka.
Masyarakat internasional menganggap Aung San Suu Kyi abai pada penderitaan Rohingya dan tidak melakukan tindakan demi keamanan dan kesejahteraan etnis minoritas Muslim tersebut.