Marawi Diserang ISIS, Kota Davao Waspada Penuh

24 Mei 2017 9:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Marawi. (Foto: Wikimedia Commons)
Kota Davao menerapkan kewaspadaan penuh setelah diterapkannya darurat militer di Filipina Selatan menyusul serangan ISIS di kota Marawi. Davao untuk sementara ini juga tertutup bagi pendatang.
ADVERTISEMENT
Walikota Davao yang juga putri dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sara Duterte-Carpio, mengatakan akan menambah pasukan di jalanan terutama di wilayah pesisir. Tentara di Davao juga akan melakukan razia terhadap kendaraan-kendaraan dan masyarakat di jalanan.
"Kami mengimbau publik, jika tidak terlalu mendesak untuk tidak mengunjungi Kota Davao demi menghindari penumpukan di pos pemeriksaan yang akan ditingkatkan terhadap kendaraan dan orang," ujar Sara Duterte, Rabu (24/5).
Davao adalah kampung halaman Duterte. Di kota ini, Duterte menjabat walikota selama lebih dari 22 tahun.
Ilustrasi Militer Filipina di Kota Marawi (Foto: Reuters/Stringer)
Sara Duterte mengatakan saat ini Kepolisian Davao dan angkatan bersenjata Filipina tengah mengimplementasikan darurat militer di Davao.
ADVERTISEMENT
Darurat militer diterapkan setelah kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS menguasai beberapa wilayah di kota Marawi, sekitar 200 km dari Davao. Sedikitnya tiga aparat tewas dan 12 lainnya terluka dalam baku tembak antara ISIS dan tentara.
Presiden Duterte menerapkan darurat militer di Mindanao, Filipina selatan, di tengah kunjungannya ke Moskow, Rusia, Selasa (23/5). Juru bicara presiden Ernesto Abella mengatakan darurat militer akan diberlakukan selama 60 hari.