Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mengapa Catalunya Ingin Pisah dari Spanyol?
14 September 2017 11:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Rakyat Catalunya bersikeras akan menggelar referendum kemerdekaan pada 1 Oktober mendatang walau mendapat penentangan dari pemerintah Spanyol.
ADVERTISEMENT
Pencegahan melalui konstitusi oleh Spanyol dijegal pemerintah regional Catalunya dengan menelurkan peraturan referendum kemerdekaan. Pekan ini, jutaan warga Catalunya turun ke jalan, menyuarakan kemerdekaan dari Spanyol.
Sejak bertahun-tahun lalu, Catalunya ingin pisah dari Spanyol. Masyarakat Catalunya merasa bukan bagian dari Spanyol, ditilik dari berbagai sisi, seperti budaya, sejarah, dan ekonomi yang dirasa berbeda dengan Spanyol.
Berikut penjabaran alasan mengapa Catalunya ingin berpisah dari spanyol:
Sisi Sejarah
Dari sisi sejarah, masyarakat Catalunya merasa berbeda dengan Spanyol. Catalunya di Abad Pertengahan adalah negara merdeka di Semenanjung Iberia - sekarang Spanyol dan Portugal - yang memiliki bahasa, hukum, dan adat yang berbeda.
Wilayah Catalunya dan Aragon direbut dari tangan Ratu Aragon dan Ramon Berenguer, penguasa Barcelona, oleh Raja Philip V pada tahun 1714. Setahun kemudian, Raja Philip V menguasai seluruh Spanyol.
ADVERTISEMENT
Raja-raja kemudian ingin memaksakan bahasa dan hukum Spanyol di Catalunya. Tapi upaya itu berhenti pada 1931 dan kerajaan Spanyol membentuk kembali Generalitat, pemerintah nasional Catalunya. Kemudian kelompok separatis Catalunya mulai berkembang pesat.
Tahun 1938 terjadi Perang Ebro antara separatis dan tentara Panglima Spanyol, Jenderal Fransisco Franco. Perang itu dimenangkan Spanyol dengan tewasnya 3.500 orang di Catalunya dan ribuan lainnya mengungsi.
Franco meninggal dunia pada 1975 dan pada 1977, negara itu memeluk demokrasi. Catalunya kemudian diberikan status otonomi khusus.
Seruan kemerdekaan dari wilayah di timurlaut Spanyol itu mulai kencang terdengar pada 2010 setelah Mahkamah Konstitusi Spanyol menghapuskan statuta otonomi pada 2006 yang mengatakan Catalunya bukan negara di dalam negara.
ADVERTISEMENT
Politik
Peta politik di Catalunya berbeda dengan Spanyol. Pengaruh Partido Popular, Partai berkuasa pimpinan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, sangat kecil di Catalunya, hanya ada di urutan nomor empat di antara partai lainnya.
Sejak tahun 2014, upaya Catalunya merdeka digalang oleh Presiden Catalunya, Artur Mas, dari Partai Serikat dan Persatuan (CiU). Namun pemerintahan CiU yang minoritas ingin kemerdekaan diperoleh melalui cara legal dan sesuai konstitusi.
Upaya melalui hukum ini selalu diadang pemerintah pusat Spanyol. Karena itulah partai sayap kiri Catalunya, Esquerra Republicana de Catalunya (ERC), ingin cara yang lebih ekstrem, yaitu tetap melakukan referendum kendati ditolak Spanyol, menetapkan kemerdekaan secara unilateral, dan mengancam tidak akan meloloskan undang-undang CiU jika referendum tidak digelar.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, 1 Oktober mendatang Catalunya akan melakukan referendum walau dianggap inkonstitusional oleh Spanyol.
Ekonomi
Catalunya adalah jantung industrinya Spanyol, dengan kekuatan maritim terbesar, dan unggul dalam perdagangan barang jadi seperti tekstil. Saat ini, Catalunya berkembang menjadi rumah bagi perusahaan-perusahaan finansial, jasa, dan teknologi.
Dengan menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, Catalunya adalah wilayah paling kaya di negara itu, lebih kaya dari Madrid.
Di saat krisis ekonomi menimpa Spanyol, suara kemerdekaan Catalunya semakin nyaring. Warga Catalunya menganggap kekayaan Barcelona disedot oleh wilayah-wilayah Spanyol lainnya yang lebih miskin.
Dikutip Telegraph, kontribusi Catalunya untuk Spanyol dua kali lipat ketimbang Skotlandia untuk Inggris.
Kemerdekaan Catalunya akan membuat Spanyol kehilangan 20 persen pemasukannya, dan memicu perdebatan soal pembagian utang negara sebesar 836 miliar euro.
ADVERTISEMENT
Jika merdeka, Catalunya diprediksi akan menempati posisi ke-34 negara dengan perekonomian terbesar dunia, lebih besar dari Portugal dan Hong Kong. GDP per kapitanya diprediksi akan mencapai 35 ribu dolar AS, lebih kaya dibanding Korea Selatan, Israel, atau Italia.
Makanan dan Sepakbola
Tidak hanya sejarah, ekonomi, dan politik yang membuat masyarakat Catalonia merasa berbeda dengan Spanyol. Para Catalan juga mengakui selera makanan dan sepakbola mereka tidak sama.
Warga Catalunya sangat bangga akan makanan dan koki mereka, seperti Ferran Adria, dari restoran El Bulli, dan Jordi Cruz, yang memenangkan bintang Michelin pertamanya di usia 25 tahun.
Restoran El Celler de Can Roca di Catalunya adalah restoran terbaik pada 2013, dan kedua terbaik pada 2014.
ADVERTISEMENT
Dalam sepakbola juga demikian. Catalunya punya idola sendiri yaitu FC Barcelona, sementara warga Spanyol menggandrungi Real Madrid.
Kedua tim sepakbola ini mewakili sentimen nasionalisme yang berbeda antara warga Spanyol dan Catalunya. Pertandingan antara kedua tim dijuluki "El Clasico" dan merupakan ajang wajib nonton bagi warga di seluruh Spanyol.