Penasihat Keamanan Donald Trump Mundur

14 Februari 2017 11:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Michael Flynn. (Foto: REUTERS/Jim Bourg)
Penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump, Michael Flynn, mengundurkan diri pada Senin malam waktu Amerika Serikat (13/2). Flynn pilih mundur setelah percakapannya dengan Duta Besar Rusia untuk AS sebelum Trump dilantik presiden terungkap.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Flynn menyampaikan surat pengunduran diri beberapa jam setelah Trump mengatakan tengah mencermati kasus tersebut. Dalam pembicaraan dengan Dubes Rusia Sergey Kislyak, Flynn berbicara soal pencabutan sanksi terhadap Rusia di bawah pemerintah Trump nanti.
Kepada Wakil Presiden AS Mike Pence, Flynn mengaku tidak membahas soal sanksi itu dengan Kislyak. Namun belakangan diketahui Flynn berbohong. Hal ini diakuinya sendiri dalam surat pengunduran dirinya.
Presiden AS Donald Trump. (Foto: Reuters)
"Sayangnya, karena terjadi begitu cepat, saya tidak sengaja memberitahu wakil presiden-terpilih dan yang lainnya dengan informasi tidak lengkap soal percakapan telepon saya dengan duta besar Rusia. Saya meminta maaf kepada presiden dan wakil presiden, dan mereka menerimanya," kata Flynn dalam surat pengunduran dirinya.
Sebelumnya beberapa pekan lalu, Departemen Kehakiman memperingatkan Gedung Putih bahwa Flynn terancam jadi sasaran pemerasan terkait percakapan dengan Kislyak. Jaksa Agung saat itu Sally Yates mengatakan bahwa Flynn telah berbohong soal percakapan itu kepada Trump dan Pence.
ADVERTISEMENT
Flynn, purnawirawan letnan jenderal Angkatan Darat AS, adalah salah satu pendukung pertama Trump dalam pemilu presiden tahun lalu. Pandangan luar negeri Flynn ditengarai pro-Rusia karena selalu mendorong Trump memperbaiki hubungan antara Washington dengan Moskow.
Menggantikan Flynn sementara adalah Keith Kellogg, kepala staf Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih. Jenderal Purnawirawan David Petraeus, mantan direktur CIA, tengah dipertimbangkan untuk mengisi posisi penasihat keamanan nasional.