Penumpang Diseret Paksa dari Pesawat Maskapai AS

11 April 2017 12:41 WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penumpang United Airline diseret keluar. (Foto: AP/Audra D. Bridges)
Seorang penumpang maskapai Amerika Serikat diseret paksa keluar pesawat setelah menolak turun. Dia dikorbankan oleh maskapai tersebut yang mengalami overbook alias kelebihan penumpang.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Senin (10/4) peristiwa ini terjadi di pesawat United Airlines nomor penerbangan 3411 yang akan berangkat dari Bandara Internasional O'Hare di Chicago menuju Louisville, Kentucky, pada Minggu (9/4).
Dalam video yang tersebar di Twitter dan Youtube, petugas bandara dan kru pesawat terlihat menarik seorang penumpang berwajah Asia dari tempat duduknya. Di lorong kabin, penumpang tersebut diseret dengan tangannya, sementara darah segar keluar dari mulutnya.
Beberapa orang penumpang terlihat meneriaki petugas. "Apa yang kamu lakukan!" ujar seorang penumpang wanita.
Diberitakan Associated Press, insiden ini terjadi setelah pesawat itu overbook, jumlah penumpang lebih banyak ketimbang kursi yang tersedia. Pihak United Airlines mengatakan ada beberapa orang kru yang harus ikut penerbangan itu, sehingga penumpang harus merelakan kursinya.
ADVERTISEMENT
United Airlines saat itu akan memberikan kompensasi hingga ratusan dolar dan voucher hotel bagi penumpang yang merelakan kursinya dan mengambil penerbangan berikutnya.
Namun tidak ada yang mau memberikan kursinya, sehingga maskapai menunjuk secara acak. Pria Asia berkacamata yang diseret keluar adalah penumpang sial yang dipilih maskapai. Pria ini mengaku harus segera pulang karena dia adalah dokter yang harus menemui pasiennya.
CEO United Airlines Oscar Munoz dalam pernyataannya tidak meminta maaf atas peristiwa itu. Munoz malah menyalahkan penumpang yang menurutnya melanggar peraturan keamanan pesawat.
Dia juga mengatakan bahwa tindakan maskapainya telah sesuai dengan standar prosedur. Namun petugas dalam peristiwa itu dibebastugaskan hingga penyelidikan rampung.
Kasus ini menuai kecaman di media sosial. Kebanyakan dari mereka mengutuk kekerasan terhadap penumpang oleh United Airlines. Kasus ini menjadi trending topic di Twitter.
ADVERTISEMENT