Polemik Zakir Naik dan Riuhnya Masyarakat Indonesia

6 Maret 2017 10:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Zakir Naik (Foto: youtube/Peace Tv)
zoom-in-whitePerbesar
Zakir Naik (Foto: youtube/Peace Tv)
Sebagian masyarakat Indonesia tengah ramai menyambut Zakir Naik yang akan menggelar safari dakwah di Indonesia. Namun di sisi lain, ada penentangan atas kedatangan ulama kondang asal India itu.
ADVERTISEMENT
Kegembiraan masyarakat Indonesia ditunjukkan di laman-laman media sosial usai kabar Zakir Naik menyambangi negara ini pada pekan ini. Salah satunya di Twitter.
Kedatangan Zakir Naik yang hampir bertepatan dengan kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi dianggap berkah tersendiri bagi Indonesia.
Zakir Naik pekan ini di Indonesia untuk koordinasi dengan panitia soal penyelenggaraan safari dakwah selama sepekan pada akhir Maret nanti. Di Indonesia, Zakir Naik bertemu beberapa ulama, seperti Arifin Ilham dan Yusuf Mansur, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Namun polemik kemudian muncul setelah komedian Ernest Prakasa mengecam pertemuan antara Zakir Naik dengan wapres. Alasannya, Zakir Naik adalah sosok yang mendanai ISIS.
"JK dgn hangat menjamu Zakir Naik, org yg terang2an mendanai ISIS. Sulit dipahami," tulis Ernest dalam postingannya di Twitter.
ADVERTISEMENT
Komentar Ernest ini memicu dukungan dan kecaman. Beberapa orang yang mendukung mengatakan bahwa Zakir Naik adalah ulama radikal yang harus dilarang masuk ke Indonesia. Sementara beberapa netizen mengajak Ernest untuk hadir di acara Zakir Naik, untuk membuktikan apakah benar ulama itu radikal.
Ernest Prakasa mengutip sumber pemberitaan November lalu soal Zakir Naik di India. Dalam situs berita NDTV itu, disebutkan bahwa yayasan yang dipimpin Zakir Naik, Yayasan Riset Islam atau IRF, telah memberikan dana beasiswa pendidikan bagi pria simpatisan ISIS.
Badan Penyidik Nasional India atau NIA mengatakan IRF memberikan dana pendidikan sebesar 80 ribu rupee atau sekitar Rp 16 juta pada Oktober tahun 2015 pada pria bernama Abu Anas. Pria itu kemudian ditangkap pada Januari 2016 karena berencana berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
ADVERTISEMENT
Akibat kasus ini, kepolisian menggeledah IRF dan menyita rekaman-rekaman ceramah umum Zakir Naik, termasuk dokumen-dokumen properti dan investasi, pendanaan dari dalam dan luar negeri.
Zakir Naik. (Foto: Youtbe/PeaceTV)
zoom-in-whitePerbesar
Zakir Naik. (Foto: Youtbe/PeaceTV)
Pemerintah India membekukan IRF selama lima tahun akibat tuduhan aktivitas ilegal. Zakir Naik menjadi sorotan pemerintah India setelah kepolisian Bangladesh menuduh ceramahnya memicu paham terorisme dalam penyerangan di kafe Dhaka pada Juli tahun lalu, menewaskan 20 orang.
Pada tahun 2010, Inggris dan Kanada melarang Zakir Naik mengisi ceramah di negara itu. Namun tahun 2011, Zakir Naik memenuhi panggilan diskusi di Oxford melalui telekonferensi.
Zakir Naik juga kerap ceramah di Malaysia, bahkan disambut hangat oleh Perdana Menteri Najib Razak
Namun kedatangan Zakir Naik di Malaysia bukannya tanpa penentangan. Pekan lalu, 19 aktivis HAM Malaysia menggugat pemerintah Malaysia karena dianggap tidak mampu melindungi keamanan negara dengan mendatangkan Zakir Naik untuk ceramah.
ADVERTISEMENT
Dalam gugatan itu disebut, Zakir Naik adalah ancaman untuk keamanan nasional dan menyerukan pemerintah melarang dia masuk ke Malaysia. Lebih lanjut mereka mengatakan Zakir Naik kerap melontarkan kalimat kebencian dalam ceramahnya.
Namun gugatan ini dimentahkan oleh organisasi Islam Malaysia, Pertubuhan Ikram Malaysia (Ikram). Bahkan Ikram menyambut baik Zakir Naik tinggal menetap di Malaysia jika memang India menolaknya.
Ustadz Yusuf Mansur dan Zakir Naik (Foto: Instagram @yusufmansurnew)
zoom-in-whitePerbesar
Ustadz Yusuf Mansur dan Zakir Naik (Foto: Instagram @yusufmansurnew)
"Malaysia harus berhati besar dan memberi perlindungan kepada mereka yang berasal dari latar belakang agama dan ras berbeda," kata presiden Ikram Mohd Parid Sheikh Ahmad, pekan ini dikutip dari Free Malaysia Today.
Mufti Perlis, Mohd Asri, juga mempertanyakan soal seruan larangan masuk Zakir Naik ke Malaysia. Menurut dia, Zakir Naik bukanlah ancaman bagi keamanan.
ADVERTISEMENT
"Apa buktinya jika dia ancaman? Apakah karena ada warga Hindu yang masuk Islam, yang membuat mereka sensitif? Atau ada alasan lain," kata Asri.
Di kalangan ulama, Zakir Naik adalah seorang pendakwah yang menjadi panutan. Imam Masjid di New York asal Indonesia, Shamsi Ali, mengatakan Zakir Naik adalah ulama yang tangguh.
"Saya menilai Dr. Zakir Naik adalah seorang dai yang tangguh. Beliau menguasai agamanya secara baik. Tapi juga menguasai agama-agama lain, bahkan ilmu-ilmu terkait lainnya," kata Shamsi kepada kumparan.
Ustadz Arifin Ilham dan Zakir Naik (Foto: Instagram @alvin_411 Follow)
zoom-in-whitePerbesar
Ustadz Arifin Ilham dan Zakir Naik (Foto: Instagram @alvin_411 Follow)
Pada Juli tahun lalu, Zakir Naik, sempat merilis pernyataan untuk menanggapi tudingan bahwa dia mendukung ISIS. Dalam pernyataannya tersebut Zakir Naik mengatakan bahwa ISIS yang membunuh orang tidak berdosa tidaklah layak menyandang nama Islamic State atau Negara Islam.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya itu, Zakir Naik mengutip surat Al-Maidah ayat 32 yang berbunyi:
"Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”
"Jika saya katakan dalam ceramah saya bahwa ISIS telah membunuh manusia, berarti saya telah membenarkan bahwa mereka Islam. Maka saya katakan yang membunuh mereka adalah Anti-Negara Islam," kata Zakir Naik.