Putra Mahkota Saudi Beberkan Alasan Tangkapi Para Pangeran

26 November 2017 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohammed bin Salman. (Foto: AP Photo/Hasan Jamali)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammed bin Salman. (Foto: AP Photo/Hasan Jamali)
ADVERTISEMENT
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) membeberkan alasan mengapa lembaga anti korupsi yang dipimpinnya menangkapi para pangeran. Dan alasan itu tidak ada hubungannya dengan perebutan kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Berbicara dalam wawancara khusus dengan New York Times (NYT) pekan ini, MbS tergelak ketika muncul isu penangkapan para pangeran agar jalannya menjadi Raja Saudi semakin mulus. Menurut MbS, isu itu "konyol" dan dia menegaskan bahwa "mayoritas anggota kerajaan" justru mendukung tindakannya tersebut.
Ada belasan pejabat dan pangeran Saudi yang ditangkapi sehari setelah MbS membentuk dan mengepalai lembaga pemberantasan korupsi Saudi pada 4 November lalu. Di antara yang ditangkap adalah nama-nama besar dan tersohor di seluruh dunia, salah satunya adalah Pangeran Alwaleed bin Talal.
Jumlah ini diperkirakan akan bertambah seiring upaya yang digencarkan untuk membersihkan kerajaan dari para penilap uang negara. MbS menegaskan dalam wawancara tersebut, penangkapan ini adalah murni pemberantasan korupsi.
ADVERTISEMENT
"Negara kami sangat menderita akibat korupsi dari 1980-an hingga sekarang. Kalkulasi para ahli memperkirakan 10 persen pengeluaran negara digelapkan oleh tindak korupsi setiap tahunnya, dari tingkat atas hingga bawah," ujar MbS.
Pangeran Al-Waleed Bin Talal. (Foto: Dok. Arabian Business )
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Al-Waleed Bin Talal. (Foto: Dok. Arabian Business )
Selama bertahun-tahun, lanjut dia, Saudi selalu melakukan upaya pemberantasan korupsi untuk mengatasi hal ini, tapi selalu gagal. Alasannya diungkapkan oleh MbS:
"Pemerintah telah melancarkan lebih dari satu 'perang terhadap korupsi' dan semuanya gagal. Kenapa? Karena semuanya dimulai dari bawah ke atas," jelas dia.
Ketika Salman diangkat sebagai Raja pada 2015 dia bersumpah akan memberantas korupsi. Ayahnya, jelas Mbs, tidak pernah terkena tuduhan korupsi selama memerintah lima dekade sebagai Gubernur Riyadh.
"Ayah saya memandang tidak mungkin Saudi akan tetap berada di G20 dan berkembang dengan tingkat korupsi seperti ini. Awal 2015, perintah pertamanya adalah membentuk tim untuk mengumpulkan informasi soal korupsi - dari atas. Tim ini bekerja selama dua tahun, mengumpulkan informasi paling akurat, dan mereka menyebutkan 200 nama," papar MbS.
ADVERTISEMENT
Menurut MbS tidak ada cara lain untuk memberantas korupsi selain bergerak dari atas ke bawah, dari pangeran dan para menteri. Hal ini, kata dia, untuk "memberikan sinyal, bahwa 'kalian tidak akan lolos'."
Pangeran Mohammed bin Salman. (Foto: Dok. Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Mohammed bin Salman. (Foto: Dok. Flickr)
MbS menjelaskan, hukuman hanya akan diberikan kepada para birokrat dan anggota keluarga kerajaan yang menilap uang atau meminta suap. Perusahaan yang membayar suap kepada pejabat tidak akan dihukum.
Penangkapan para pangeran dan pejabat berbuah manis. Kerajaan Saudi berhasil menyelamatkan uang negara hingga 100 miliar dolar AS yang dikuras dari para koruptor sebagai bagian dari penyelesaian damai.
Ada segelintir yang menolak membayar dan memilih menempuh jalur pengadilan.
Menurut laporan NYT, langkah MbS ini menuai dukungan dari rakyat Saudi yang merasa para pangeran dan keluarga kerajaan terlalu korup. Mereka berharap ada lebih banyak lagi harta koruptor yang dikuras oleh MbS.
ADVERTISEMENT
"Balikkan tubuh mereka, guncangkan hingga keluar uang dari kantong mereka, dan jangan berhenti sampai semuanya keluar," ujar seorang warga Saudi kepada NYT.