Saat Tentara Pembocor Rahasia Amerika Berganti Kelamin

18 Januari 2017 11:24 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manning sesudah dan sebelum transgender. (Foto: Reuters/US Army-Getty Image/Alex Wong)
Pada tahun 2013 media di Amerika Serikat ditegur organisasi pemantau isu-isu transgender dan LGBT, GLAAD, terkait penggunaan kata ganti untuk Bradley Manning, si pembocor rahasia militer ke WikiLeaks.
ADVERTISEMENT
Media Amerika saat itu masih belum ngeh, Bradley telah berubah menjadi Chelsea. Dia berganti kelamin dari pria menjadi wanita. Media bingung mau pakai kata ganti apa, he atau she, menyebut Bradley atau Chelsea.
GLAAD dalam pernyataannya mengimbau media untuk menghargai orientasi seks seseorang. Akhirnya para media mengikuti aturan baku masing-masing. Transgender disebut dengan pronouns sesuai jenis kelamin terakhirnya.
Chelsea "diwanitakan" juga oleh media.
Chelsea saat masih menjadi Bradley Manning. (Foto: Wikimedia commons/Daniel JB Clark)
Keputusan Bradley ganti kelamin bak petir di siang bolong. Dalam surat terbuka berisi dua paragraf panjang, di tengah proses pengadilannya, Bradley menegaskan bahwa dia adalah perempuan.
"Saya adalah Chelsea Manning. Saya adalah perempuan. Saya merasakannya sejak kecil," kata Bradley Manning, eh, Chelsea.
Divonis 35 tahun akibat pelanggaran Undang-undang Spionase dan dianggap pengkhianat negara, Manning meminta terapi hormon selama di penjara.
ADVERTISEMENT
Kodratnya wanita adalah berdandan dan ingin tampil cantik. Itu pula yang diinginkan Manning. Dia minta izin memanjangkan rambut dan memakai kosmetik di dalam bui.
Awalnya, Pentagon menolak menuruti permintaan Manning. Akhirnya terapi hormon disediakan juga pada tahun 2015 setelah Manning mogok makan selama empat hari. Namun penjara menolak keinginan Manning untuk memanjangkan rambut dan tidak akan memindahkannya ke penjara khusus wanita.
Bradley Manning (Foto: Reuters/Yuri Gripas)
Kecenderungan "kemayu" Manning sebenarnya telah terendus sejak dia bertugas di Baghdad pada April 2010.
Dalam pengadilan awal pada Agustus 2010, seperti dikutip New York Times, teman sekamarnya saat bertugas di Baghdad mengatakan Manning suka sesama jenis. Selain itu, dia menyimpan tongkat peri di meja kerjanya, kebiasaan yang tidak jamak ditemui di dunia militer yang jantan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kebijakan "Don't Ask Don't Tell" di kemiliteran AS, isu homoseksual diredam dengan cara tidak membicarakannya dan tidak mengadukannya. Tindak tanduk Manning diabaikan saat itu.
Dikutip Washington Post, terungkap bahwa Manning pernah menulis surat kepada atasannya, Paul Adkins, menyatakan bahwa dia memiliki masalah disorientasi seksual. Dalam surat itu Manning melampirkan fotonya yang memakai wig pirang dan dandanan menor.
Sketsa wajah Chelsea Manning. (Foto: Wikimedia commons/Alicia Neal)
Kepada Adkins dia mencurahkan gejolak dalam batinnya. Sejak kecil dia merasa seperti wanita. Dia berharap bergabung dengan ketentaraan bisa membangkitkan jiwa prianya. Tapi tidak berhasil.
Berdasarkan peraturan militer AS, Manning bisa saja segera dipecat. Namun Adkins urung melakukannya karena mereka kekurangan orang dan tugas intelijen di Baghdad sangat penting.
Manning yang berubah wujud menjadi Chelsea kini dipenjara di sel tunggal seorang diri. Dia divonis 35 tahun penjara karena membocorkan dokumen rahasia militer, di antaranya berisi video pembunuhan puluhan orang oleh helikopter Apache AS di Irak, ikut menewaskan dua wartawan Reuters.
ADVERTISEMENT
Namun pekan ini Presiden Barack Obama memberikan remisi hingga 30 tahun untuk Manning. Mei nanti dia akan bebas.