Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Said Aqil: HTI Dibubarkan, Orangnya Dirangkul
12 Mei 2017 17:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) setuju organisasi Hizbut Tahrir Indonesia dibubarkan. Namun, kata dia, anggota-anggota bekas HTI harus dirangkul.
ADVERTISEMENT
"Ormasnya yang kita bubarkan, orangnya kita ajak ke jalan yang benar," ujar Said Aqil.
Berbicara di dialog kebangsaan di Kantor PBNU Jakarta Pusat, Jumat (12/5), Said mengatakan bahwa NU siap melakukan diskusi dengan anggota-anggota HTI. Ini, kata dia, adalah bagian dari pendekatan demi memberikan pencerahan.
"Kami siap jika diminta oleh pemerintah untuk pendekatan pencerahan. Civic education dari pandangan islam," lanjut Said.
Baca juga: PBNU Mendukung Pembubaran HTI
Dia juga menegaskan bahwa NU menolak kehadiran HTI karena organisasi itu tidak menghormati Kebhinekaan, Pancasila dan UUD 1945.
Menurut Said, sistem pemerintahan kekhalifahan yang disuarakan HTI tidak ada dasarnya dalam Al-Quran menurut pemahaman ahlul sunnah wal jamaah.
"Tidak ada dasar Quran harus khilafah, harus negara, harus kerajaan atau republik, yang ada hanya berkeadilan, tegaknya hukum, sejahtera," kata Said.
ADVERTISEMENT
Said mengatakan, pidato-pidato HTI yang menyuarakan SARA bisa menimbulkan konflik, bahkan perang saudara. Itulah sebabnya di negara-negara Arab HTI dilarang, dan kini berpusat di London, Inggris.
"Kalau kecil suara-suara doang, pidato doang, tapi jika kekuatan besar, menurut saya mending dibubarkan, perpecahan, konflik, resah, bahkan bisa perang saudara," tutur Said.