Survei: 2035, Angka Kelahiran Umat Islam Terbesar di Dunia

6 April 2017 16:26 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi bayi. (Foto: Thinkstock)
Jumlah umat Islam beberapa dekade ke depan diprediksi akan menjadi yang terbanyak di dunia, terutama karena angka kelahirannya yang pesat. Menurut survei terbaru, angka kelahiran umat Islam di tahun 2035 bahkan akan mengungguli umat Kristen yang saat ini jadi juaranya.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian yang dilakukan lembaga Pew Research yang diterbitkan Kamis (6/4), dalam periode antara 2010 dan 2015, kelahiran umat Muslim diperkirakan mencakup 31 persen dari kelahiran di seluruh dunia - jauh melampaui persentase Muslim dalam populasi dunia pada 2015, yaitu 24 persen.
Kelahiran umat Kristen menempati posisi pertama, yaitu 33 persen dari kelahiran dunia. Namun angka ini hanya terpaut sedikit dari jumlah keseluruhan warga Kristiani di seluruh dunia pada 2015, yaitu 31 persen.
Tren ke depannya, angka kelahiran yang konstan sementara kematian yang terus terjadi akan membuat jumlah umat Kristen menurun. Di Eropa saja, angka kematian umat Kristen telah melampaui angka kelahiran. Di Jerman, contohnya, angka kematian lebih banyak 1,4 juta orang dibanding kelahiran antara 2010 dan 2015.
ADVERTISEMENT
Massa aksi 313 salat jumat di Istiqlal (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Muslim, menurut survei Pew, adalah umat dengan tingkat kesuburan tertinggi dibanding umat agama lainnya. Kelahiran Muslim rata-rata 2,9 per wanita, Kristen posisi kedua dengan 2,6, disusul Hindu dan Yahudi yang masing-masing 2,3.
Kondisi ini akan bertahan dalam beberapa dekade mendatang. Pew memprediksi antara 2030 dan 2035, kelahiran umat Islam unggul sedikit dibanding Kristen, yaitu 225 juta dan 224 juta, kendati populasi Kristen masih yang terbanyak di dunia.
Antara tahun 2055 dan 2060, lanjut Pew, kelahiran umat Islam akan unggul jauh dengan selisih hingga 6 juta.
Pew mencatat, jumlah umat beragama terpengaruhi oleh letak geografis, usia dan tingkat kesuburan. Namun faktor lainnya adalah perpindahan agama. Dari 2015 hingga 2020, Pew memprediksi jumat umat Kristen akan turun drastis akibat perpindahan agama.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi bayi Afrika yang baru lahir. (Foto: Pixabay)
Dalam periode tersebut, tulis Pew, akan ada 5 juta orang yang masuk Kristen, namun ada 13 juta yang keluar dari agama itu. Kebanyakan mereka meninggalkan Kristen dan beralih menjadi kelompok yang tidak berafiliasi dengan agama, bisa atheis atau agnostik.
Jumlah kelahiran anak dari pasangan atheis atau agnostik akan turun menjadi hanya 9 persen antara tahun 2055 hingga 2060. Di periode itu, tujuh dari 10 anak yang lahir adalah Muslim sebanyak 36 persen atau Kristen, 35 persen.
Temuan Pew ini didasarkan pada lebih dari 2.500 survei, sensus, dan pendataan populasi pada 2015 untuk laporan "Masa Depan Agama Dunia: Proyeksi Pertumbuhan Populasi, 2010-2015". Survei ini mencakup tren kelahiran, kesuburan, usia, migrasi, dan perpindahan agama.
ADVERTISEMENT