Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Trump Akan Terapkan Lagi Waterboarding, Apa Itu?
26 Januari 2017 15:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump menyebut nama sebuah metode penyiksaan, yaitu waterboarding, dalam sebuah wawancara dengan media. Metode ini telah lama dilarang di Amerika Serikat, namun menurut Trump sangat ampuh.
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 2006, metode penyiksaan ini telah dilarang oleh Presiden George W Bush. Tahun 2009, Presiden AS berikutnya Barack Obama kembali mengulangi larangan waterboarding dan penyiksaan lainnya terhadap tahanan.
Sebelumnya cara ini dipakai oleh CIA untuk memaksa tahanan terduga teroris untuk mengaku. CIA telah menerapkan waterboarding pada tiga anggota al-Qaidah tersangka serangan teror 9/11, yaitu Abu Zubaydah, Khalid Sheikh Mohammed, dan Abd al-Rahim al-Nashiri.
Dalam penyelidikan Kongres AS terhadap CIA, ditemukan memo bahwa Abu Zubaydah "histeris hingga tidak mampu berkomunikasi" ketika menjalani waterboarding. Ketiga anggota al-Qaidah itu menjalani laku ini puluhan kali.
Lantas apa itu waterboarding, dan mengapa ditakuti?
Waterboarding adalah jenis siksaan dalam interogasi untuk memicu kepanikan seseorang karena efek seperti tenggelam yang ditimbulkannya.
ADVERTISEMENT
Siksaan jenis ini dilakukan dengan mengikat seseorang di papan miring sekitar 10-20 derajat dengan posisi terbalik, kepala di bawah. Lantas wajahnya ditutupi kain atau plastik, sehingga pernafasannya terhambat.
Setelah itu, air dituangkan ke wajah orang tersebut. Air akan memenuhi rongga hidung hingga tenggorokan, tapi tidak mencapai paru-paru karena posisinya lebih tinggi dari kepala.
Kesulitan bernafas ini membuat seseorang merasa seperti akan mati karena tenggelam, tapi dia tidak berada di air. Ini adalah penyiksaan fisik dan mental bagi tahanan, sesuai dengan definisi siksaan berdasarkan Konvensi PBB Melawan Penyiksaan:
"Istilah penyiksaan berarti semua tindakan yang menyebabkan kesakitan atau penderitaan, baik fisik atau mental, sengaja dilakukan terhadap seseorang untuk tujuan mengorek informasi atau pengakuan dari dirinya."
ADVERTISEMENT
Penyelidikan Kongres AS menyatakan penyiksaan CIA terhadap terduga teroris terbukti tidak efektif. Namun Presiden Trump yang baru dilantik pekan lalu merasa metode ini ampuh membuat terduga teroris mengaku dan mengungkap banyak kasus.
Trump mengeluarkan surat perintah eksekutif untuk meninjau kembali penggunaan metode ini. Dalam wawancara dengan ABC News pekan ini, Trump mengatakan untuk menangani para terduga teroris harus dengan "api dibalas dengan api."