Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
WikiLeaks Beberkan Alat Sadap CIA, dari TV Hingga Ponsel
8 Maret 2017 9:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
WikiLeaks kembali membocorkan dokumen rahasia pemerintah Amerika Serikat. Kali ini yang dibocorkan adalah dokumen CIA, menunjukkan cara-cara badan intelijen AS itu menyadap sasaran, termasuk mengubah televisi menjadi alat rekam hingga infiltrasi ke aplikasi-aplikasi berbagi pesan.
ADVERTISEMENT
Ada hampir 9.000 dokumen CIA yang dibocorkan oleh WikiLeaks dengan sandi "Vault 7" pada Selasa (7/3), disebut sebagai rahasia intelijen terbesar yang pernah dibeberkan ke publik. Dalam dokumen itu terdapat alat-alat dan kode-kode peretasan yang menjadi bagian dari "gudang senjata hacker pemerintah."
CIA dalam dokumen tersebut, ujar WikiLeaks yang dikutip AFP, diam-diam memanfaatkan kelemahan dalam piranti keras dan sistem piranti lunak, termasuk buatan perusahaan AS. CIA disebut memproduksi lebih dari 1.000 sistem malware seperti virus dan trojan serta piranti lunak lain untuk mengendalikan barang elektronik.
Sasarannya adalah telepon pintar seperti iPhones, atau yang memiliki sistem operasi Android, piranti lunak Microsoft, dan televisi pintar Samsung. Benda-benda ini bisa diubah menjadi alat penyadap, berdasarkan pernyataan WikiLeaks.
ADVERTISEMENT
Dengan menginfiltrasi ponsel seseorang, CIA bisa menembus aplikasi seperti WhatsApp, Signal, Telegram hingga Weibo. CIA mampu mencuri komunikasi di berbagai aplikasi itu dengan cepat sebelum pesan-pesan di dalamnya sempat terenskripsi.
CIA maupun pemerintah Amerika Serikat tidak membenarkan atau membantah soal keaslian dokumen tersebut.
"Kami tidak mengomentari keaslian atau konten dari dokumen intelijen," kata juru bicara CIA, Jonathan Liu.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer juga senada. "Itu adalah sesuatu yang harus dievaluasi dengan menyeluruh," kata Spicer.
Jika ini terbukti benar, maka akan menjadi hal yang memalukan berikutnya setelah dokumen mata-mata intelijen Badan Keamanan Nasional, NSA, dibocorkan oleh Edward Snowden pada 2013 lalu.
Snowden yang saat ini bersembunyi di Rusia melalui akun Twitternya mengatakan dokumen rahasia yang dibeberkan di situs WikiLeaks "terlihat asli."
ADVERTISEMENT
WikiLeaks mengatakan data-data tersebut menunjukkan rivalitas antara CIA dan NSA dalam hal sadap-menyadap.
Tidak disebut siapa yang membocorkan dokumen tersebut kepada WikiLeaks, namun diduga data-data di dalamnya berasal dari kantor CIA di Langley, Virginia, markas di dekar Washington, dan dari kantor Konsulat AS di Frankfurt, Jerman,
"Arsip ini telah beredar di kalangan mantan peretas pemerintah AS dan kontraktor, salah satunya di antara mereka memberikannya kepada WikiLeaks," ujar WikiLeaks.