Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sang Raksasa yang Sedang Tidur Itu Bernama Danau Toba
19 Juni 2023 16:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Denny Zaelani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam konteks potensi, istilah ”raksasa yang sedang tidur” rasanya sangat relevan dan pantas untuk disematkan kepada Danau Toba . Terbentuk akibat tiga letusan super masif Gunung Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu, danau kebanggaan masyarakat Sumatra Utara itu kini tidak hanya menjadi salah satu pusat peradaban Tanah Batak .
Selain potensi keindahan alam dan pariwisata , danau kaldera terbesar di dunia itu juga menjadi jantung penghubung delapan kabupaten yang ada di sekelilingnya dengan potensi besarnya masing-masing. Potensi-potensi tersebut saat ini mulai terlihat dan menjadi pertanda bangunnya Sang Raksasa Danau Toba.
ADVERTISEMENT
Lumbung Pangan Nasional
Selain megah dan indah, Danau Toba juga akan menjadi saksi munculnya salah satu lumbung pangan nasional . Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengembangkan program Food Estate (FE), salah satunya di Kabaputen Humbang Hasundutan (Humbahas).
Sekitar 1.020 hektare lahan efektif di Komplek FE Kabupaten Humbahas saat ini menjadi tempat tumbuhnya komoditas hortikultura primadona khas Sumatera Utara, antara lain bawang merah, kentang, dan jagung.
Meskipun masih dalam tahap awal, potensi besar menanti di depan. Selain karena besarnya dukungan domestik serta diterapkannya inovasi, riset, dan teknologi pertanian secara masif, Program FE di Kabupaten Humbahas saat ini juga mulai dilirik oleh negara-negara sahabat dan mitra-mitra bisnis Indonesia sebagai salah satu tempat potensial untuk berinvestasi.
Taman Sains Teknologi Herbal dan Horikultura (TSTH2)
Tidak aneh jika kemudian pemerintah memutuskan untuk membangun TSTH2 yang difungsikan sebagai pusat riset dan pengembangan tanaman hortikultura dan obat-obatan herbal berskala internasional. Fasilitas ini diharapkan akan menjadi inkubator pengembangan potensi obat-obatan herbal nasional yang sudah barang tentu dapat berdampak ekonomi besar ke depannya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah tidak hanya akan mengerahkan anak-anak dan universitas-universitas terbaik bangsa untuk mewujudkannya. Kerja sama dengan para entitas-entitas akademis yang menjadi champion dunia dalam bidang pertanian dan penelitian obat-obatan seperti Univesity of California, Davis (UC Davis), AS, dan Universitas Zhejiang, Tiongkok, juga akan digalakkan.
Sumber Daya Manusia
ADVERTISEMENT
Kaya dan indahnya alam tidak bermanfaat dan bermakna penuh tanpa manusia-manusia yang digdaya. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul, Danau Toba memiliki Institut Teknologi (IT) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Del. Selain untuk pasar kerja luas, para lulusan serta kampus tersebut juga nantinya akan dilibatkan secara aktif dalam pengembangan potensi-potensi lokal, antara lain sebagai unsur pelaksana utama pada TSTH2.
Selain hasil cetakan sendiri, Danau Toba juga mulai dibangun oleh SDM unggul kelas dunia asal Tanah Batak yang kembali dari perantauan. Piltik Coffee adalah salah satu contohnya. Rasa cinta dan keinginan mereka yang besar untuk membangun kampung halamannya akan menjadi modal pembangunan yang penting.
Rencananya, Kedai Kopi yang berdiri sejak Desember 2016 tersebut akan membangun Akademi/Universitas Kopi sebagai komitmen untuk mengembangkan industri dan SDM kopi di Tanah Batak.
ADVERTISEMENT
Diplomasi sebagai Upaya untuk Membangunkan Sang Raksasa
Membangunkan Sang Raksasa tidak hanya menjadi tugas Orang Batak semata dan bukan upaya yang mudah.
Sebagai contoh, pengembangan FE di Kabupaten Humbahas sangat memerlukan investasi terutama untuk pupuk, pengolahan hasil panen, dan pergudangan. Selain itu, dalam rangka untuk menghasilkan SDM berkualitas dunia dari kawasan Danau Toba, kerja sama riset, inovasi, dan penembangan kapasitas akan menjadi kunci ke depannya.
Upaya Diplomasi dan peran para Diplomat Indonesia menjadi penting. Melalui para Diplomat Indonesia, potensi Danau Toba dapat terus digali dan dipromosikan kepada dunia internasional. Sehingga, kerja sama internasional yang dibutuhkan dapat diupayakan untuk terjalin.
Ketika hal tersebut terjadi, niscaya Sang Raksasa Danau Toba tidak hanya akan mengguncang dunia lewat kemolekan alamnya, namun juga kedigdayaan ekonominya yang bermanfaat luas.
ADVERTISEMENT