Sehat Mental Pasca-Pemilu: Panduan untuk Tetap Waras dan Bahagia

dr Denny Anggoro Prakoso, MSc, FISPH, FISCM, SpKKLP (K)
Dokter Denny adalah dosen ahli di Departemen Kedokteran Keluarga dan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UMY. Beliau lulusan S1 dan dokter FK UGM (2005), S2 FK UGM (2010), S3 FK UGM (ongoing), serta mendapatkan Sp.KKLP Konsultan.
Konten dari Pengguna
14 Februari 2024 10:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dr Denny Anggoro Prakoso, MSc, FISPH, FISCM, SpKKLP (K) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peduli kesehatan mental. Foto: SewCream/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peduli kesehatan mental. Foto: SewCream/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di tengah hiruk pikuk pemilihan umum yang baru saja kita lalui, penting bagi kita untuk memahami bahwa kesehatan mental tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Pemilihan umum sebagai bagian dari pesta demokrasi seringkali meninggalkan berbagai emosi, dari kegembiraan hingga kekecewaan, yang jika tidak dikelola dengan
ADVERTISEMENT
baik dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan mental kita. Bagaimana agar kesehatan mental kita tetap terjaga, agar kita tetap waras dan bahagia? Berikut kami paparkan tipsnya.

Menerima Hasil dengan Lapang Dada

Salah satu kunci utama menjaga kesehatan mental pasca-pemilu adalah penerimaan dengan bijaksana. Tidak peduli apakah hasil pemilu sesuai dengan harapan kita atau tidak, penting untuk menerima kenyataan ini dengan lapang dada.
Ingatlah bahwa setiap suara telah dihitung dan keputusan bersama telah dibuat. Penting untuk menghormati proses demokrasi dan menghargai pilihan mayoritas, meskipun mungkin berbeda dengan pilihan pribadi kita.

Mengurangi Paparan Media Sosial

Media sosial bisa menjadi sumber stres pasca-pemilu. Banyaknya informasi, opini, dan terkadang berita palsu dapat membuat kita merasa terbebani. Mengambil jeda dari media sosial, atau setidaknya mengurangi waktu yang dihabiskan di sana, dapat membantu kita memulihkan ketenangan pikiran. Cobalah memilih untuk menyerap informasi yang konstruktif dan menghindari perdebatan yang tidak produktif.
ADVERTISEMENT

Dialog yang Membangun

Dialog yang konstruktif dengan keluarga, teman, atau komunitas merupakan cara efektif untuk mengelola emosi. Berbagi pandangan dan mendengarkan sudut pandang orang lain dapat membuka wawasan kita memahami perspektif berbeda, mengurangi kesalahpahaman dan mengurangi ketegangan yang dirasakan. Ingatlah untuk selalu menjunjung tinggi etika dan sopan santun dalam setiap diskusi.

Aktivitas Fisik dan Relaksasi

Jangan lupakan pentingnya aktivitas fisik dan relaksasi untuk kesehatan mental. Olahraga ringan, yoga, meditasi, atau sekadar berjalan-jalan di taman dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Ajaklah teman atau saudara untuk menikmati nuansa yang berbeda.

Mencari Dukungan Profesional

Namun, jika Anda merasa terlalu tertekan atau kewalahan, jangan ragu untuk mencari dukungan profesional dari petugas kesehatan. Psikolog dan konselor profesional dapat memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan untuk melewati masa-masa sulit ini.
ADVERTISEMENT

Menjaga Kesehatan Mental adalah Tanggung Jawab Bersama

Menjaga kesehatan mental adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jadikan momen pasca-pemilu ini sebagai kesempatan untuk saling mendukung, menjaga diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Ingatlah, kesehatan mental yang baik adalah kunci untuk membangun masyarakat yang sehat dan harmonis. Bersama, kita bisa menjadikan masyarakat kita lebih kuat dan tangguh di tengah tantangan kehidupan pasca-pemilu.